Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyambut baik Rancangan Undang-undang (RUU) Perlindungan Data Pribadi dan berharap segera disahkan demi mendorong penindakan pelanggaran di sektor teknologi jasa keuangan.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan di tengah perkembangan teknologi jasa keuangan ada risiko siber (cyber risk) dan risiko perlindungan konsumen, terutama masalah penyalahgunaan data pribadi.

Namun, selama ini penanganan yang bisa dilakukan masih terbatas karena banyak delik aduan terkait data pribadi yang tidak masuk dalam delik pidana sehingga skala penanganannya tidak maksimal.


Dampak baik untuk menindak pelanggaran di sektor teknologi keuangan


“Ini harus kita tangani dan kita enforce, apabila melanggar ketentuan dan melanggar UU bisa kita bawa dalam skala penanganan yang lebih massif, terutama kami menyambut baik apabila UU Perlindungan Data Pribadi ini segera diselesaikan,” ujar Wimboh dalam sesi webinar Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2020 yang diadakan secara virtual, Senin 19 Oktober 2020.

Dia menilai dengan adanya UU Perlindungan Data Pribadi maka delik aduan mengenai penyalahgunaan data akan lebih kuat secara hukum dan dapat memberi efek jera yang lebih hebat bagi orang-orang yang mempermainkan data pribadi konsumen.

Pinjol ilegal terus ditindak oleh pihak OJK karena merugikan masyarakat

Adapun, selama ini OJK terus melakukan penindakan terhadap lembaga-lembaga yang tidak berizin yang mengeluarkan produk ilegal sehingga merugikan masyarakat. Otoritas juga terus menggalakkan literasi dan edukasi kepada konsumen.

Wimboh mengatakan proses penegakan tersebut akan lebih mudah dilakukan melalui teknologi dan digitalisasi, seiring dengan adopsi digital bagi sektor jasa keuangan termasuk pasar modal.


Optimisme Netizen RUU Perlindungan Data Pribadi 2020

Setalah ditelusuri, opini netizen terkait isu RUU Perlindungan Data Pribadi justru sangat positif menyambut disahkannya RUU tersebut.

Melalui sosial media Twitter, ratusan netizen yang merasa masih banyak netizen lain tidak mengetahui lengkap soal RUU itu pun akhirnya memberikan kesaksian pribadi dan link informasi terkait informasi lengkap RUU Perlindungan Data Pribadi.

Salah satunya akun @IndiraKyra yang membalas cuitan keluhan dari akun @agylardi dengan membagikan sebuah link artikel berisi informasi lengkap soal RUU Perlindungan Data Pribadi.

“Mungkin UU yang Ini kak, aku sertakan linknya juga biar paham,” tulis @IndiraKyra.

Ada juga akun @AgathaPricillia yang membagikan pengalamannya setelah menggunakan Indihome namun tidak pernah mengalami kendala data pribadi “Aku pakai Indihome dari jaman speedy aman aman aja kok,”.



Optimisme netizen soal RUU Perlindungan Data Pribadi di Facebook



Sejumlah netizen di Facebook terpantau optimis dengan kabar akan disahkannya RUU Perlindungan Data Pribadi.
Salah satunya informasi UU Perlindungan Data Pribadi Akan Disahkan November 2020 yang diunggah oleh akun portal Berita Satu.
Adapun akun-akun Facebook diantaranya ialah Sandra Sandi yang optimis mendoakan UU Perlindungan Data Pribadi ini dapat segera disahkan.


Optimisme netizen soal RUU Perlindungan Data Pribadi di Instagram


Sebagai media sosial paling berpengaruh, netzen juga terlihat optimis terkait isu RUU Perlindungan Data Pribadi,
Salah satunya akun @justicia_official yang mengunggah infografis terkait pengesahan RUU Perlindungan Data Pribadi dan mendapat respon positif.


“Indonesia emang perlu banget UU Perlindungan Data Pribadi, penting banget lembaga pengawasan terkait UU Perlindungan data pribadi diberikan posisi independen, kan semua masyarakat punya hak untuk merasa aman,” salah satu komentar optimis dari akun @zalikaamar.
“Faktanya tetap diprioritaskan perlindungan data utk pelanggan, siap bekerja sama membantu koordinasi dengan pihak berwajib kalau ada dugaan peretasan data pelanggannya,” tulis akun @kalakalikalo.