Kaskus

Story

mayyarossaAvatar border
TS
mayyarossa
Misteri Pendakian Slamet Via Guci, Benarkah Sosok Ghaib Ini Suka Minta Gendong?
Misteri Pendakian Slamet Via Guci, Benarkah Sosok Ghaib Ini Suka Minta Gendong?

Juli 2018, kami sekitar 70 an orang, mendaki Gunung Slamet via Guci. Kami dibagi menjadi beberapa kelompok. Aku satu kelompok dengan Rin, Botak, Jambul, Asep, Tetew, juga Hani. Antara satu kelompok dengan kelompok lain diberi jarak 10 menit saat start.

Misteri Pendakian Slamet Via Guci, Benarkah Sosok Ghaib Ini Suka Minta Gendong?
Sebelum start.

Ini adalah pendakian pertamaku ke Slamet. Dulu, aku selalu dilarang oleh Mbah Kung jika ingin mendaki ke Gunung Slamet. Sebenarnya, ada 2 gunung yang dilarang oleh Mbah Kung, yaitu Slamet dan Merapi. Namun, aku melanggar keduanya!

Perjalanan dari Basecamp sampai pos 3 kami lalui dengan lancar, tanpa kendala yang berarti. Keanehan mulai terlihat saat perjalanan dari Pos 3 ke pos 4. Selepas Ashar, kami berjalan dari Pos 3. Hani sudah mulai mengeluh, karena medan di gunung ini tak seperti yang dia bayangkan. Kami sendiri, baru mengenal Hani hari itu, karena dia bukan dari komunitas kami. Entah sejak dari mana, Hani mulai meninggalkan rombongan, berjalan sendiri menembus rimbun belantara. Tak lama, Jambul dan Asep pun mendahului, dengan alasan ingin mengambil air. Tetew juga akhirnya mendahului, dengan alasan akan mendirikan tenda untuk kami.

Misteri Pendakian Slamet Via Guci, Benarkah Sosok Ghaib Ini Suka Minta Gendong?
Salah satu pos, entah pos berapa lupa. Dokpri, photo by Rin

Akhirnya tinggal aku, Botak, dan Rin. Rombongan kami bertambah Mas Wawan, Mas Sugeng, dan Mas Azik. Mereka ini sebagai sweeper.

Akhirnya, tibalah kami di dua buah pohon. Pohon ini tampak seperti gapura. Pintu gerbang lebih tepatnya. Kami sempat mengambil gambar di situ.

Misteri Pendakian Slamet Via Guci, Benarkah Sosok Ghaib Ini Suka Minta Gendong?
Pohon yang seperti gerbang. Dokpri, photo by Botak


Dari sinilah, keanehan mulai terjadi. Aku merasa pundakku berat, padahal, bawaanku tak begitu berat. Aku hanya membawa perlengkapan pribadi seperti air minum 3 liter, sleeping bag, nesting, juga jaket dan makanan.

“Kak, kamu nggak papa?” tanya Botak saat melihatku bolak balik membetulkan tali tas.

“Nggak, santai aja.”

“Kalo berat, biar aku bawain.”

“Ntar aja. Aku masih kuat kok.”

Kami pun meneruskan perjalanan. Tak lama kemudian, adzan maghrib berkumandang. Kami berhenti untuk sholat Maghrib.

Misteri Pendakian Slamet Via Guci, Benarkah Sosok Ghaib Ini Suka Minta Gendong?
Maghrib. Dokpri, photo by Januar

Saat tayammum, aku merasa disenggol orang dari belakang, membuatku jatuh tersungkur. Aku merasa pusing dan mual, tapi aku tetap melanjutkan sholat.

Kami pun melanjutkan perjalanan. Aku masih mual. Tak hanya bahu, tapi tengkuk dan kepalaku terasa berat. Telapak tangan hingga pergelangan tanganku pun rasanya memanas.
"Stop," kataku. Semua teman berhenti.

Setelah itu aku muntah. Teman-teman pun sigap. Mas Azik mengambil alih carrierku. Mas Sugeng segera memakaikan jaket. Mas Wawan memberiku jamu herbal sachet. Mungkin mereka mengira aku kecapekan dan masuk angin. Tapi aku merasa, ini lain.


Aku mencoba menenangkan diri dengan cara mengatur nafas. Kuucap salam, lalu berdoa di situ.

Kemudian aku mencoba berkonsentrasi. Terasa sekali ada hawa yang lain di situ. Aku merasakan kehadiran "mereka," tapi, aku tak melihat satupun dari "mereka."

Aku membuka mata, lalu kembali berjalan menuju pos 4. Ternyata, tak sampai 15 menit sudah sampai Pos 4.

Aku segera masuk ke tenda yang sudah didirikan. Setelah itu, minum segelas teh panas dan makan mie rebus hangat yang dibuatkan oleh Mbak Anik, temanku beda kelompok.

Aku berniat untuk tidur setelahnya, tapi tak lama kemudian, ada serombongan orang datang. Ternyata salah seorang dari mereka ada yang terkena Hypothermia. Aku dan Mba Anik pun segera menolongnya.

"Mbak Des, udah sehat?" tanya Mba Anik saat melihatku bangun dan ikut merawat gadis yang terkena hypothermia tadi. Mba Anik tampak heran, karena tadinya aku sakit, tapi sekarang tampak segar. Aku hanya mengangguk.

Esoknya, sekitar jam 2 pagi aku sudah bangun dan melanjutkan summit attack dengan badan yang segar bugar. Siangnya, kami pun turun, lalu pulang ke rumah masing-masing.

Misteri Pendakian Slamet Via Guci, Benarkah Sosok Ghaib Ini Suka Minta Gendong?
Summit attack. Dokpri, photo by Januar

Misteri Pendakian Slamet Via Guci, Benarkah Sosok Ghaib Ini Suka Minta Gendong?
Summit attack. Dokpri photo by Januar

Misteri Pendakian Slamet Via Guci, Benarkah Sosok Ghaib Ini Suka Minta Gendong?
Puncak. Dokpri, photo by Januar.

***

Beberapa hari kemudian, saat sudah turun, ada seorang teman, Mbak Mia, datang ke rumah dengan Mba Anik.

"Loh, ini Mbak Desy yang naik Slamet bareng kemarin, 'kan?” tanyanya. Dia tampak terkejut melihatku.

"Iya, Mbak."

"Kok sekarang seger? Kemarin di Pos 4 pucet banget loh." Dia menyambung lagi.

"Ya jelas, sekarang ga ada beban. Kalo kemarin 'kan ada yang minta gendong,” sahut Mba Anik. Tak lama, dia menutup mulutnya.

Aku pun spontan menoleh ke Mba Anik.

"Maksudnya?" sambung Mba Mia.

"Jadi, kemarin 'kan aku ketemu anak-anak Magelang. Mereka cerita, kalau Mba Desy tuh sebenernya dijahilin sama penunggu sana. Ada nenek yang minta gendong dari atas Pos 3 sampai bawah Pos 4. Terus, ada yang coba masuk, tapi Mbak Des ga ijinin. Dia melawan dari dalam, makanya makhluk itu mental."

Mbak Mia tampak heran.

"Serius, Mbak?"

"Iya, serius."

Aku Cuma tersenyum dan geleng-geleng kepala. Memang, ini bukan pertama kalinya terjadi. Hal serupa pernah terjadi di tahun 2004, di kosan Semarang.

Saat di Gunung Slamet, aku memang merasa ada yang lain. Jarak tempuh dari Pos 3 sampai pos 4 pun tak masuk akal. Hampir 6 jam sendiri, padahal waktu tempuh yang normal hanya sekitar 2 jam.

Nah, aku masih penasaran, benarkah saat itu ada yang minta gendong aku? Karena memang salah satu mitos di Slamet via Guci, ada sosok nenek yang suka minta gendong.

Beberapa pertanyaan #Oktoberhantu untuk Frislly Herlind, Citra Prima, dan Rika Ardila.

Quote:


Itu saja ceritaku, terima kasih sudah membaca.

Jogja, 20 Oktober 2020

Dari ane, yang meskipun punya pengalaman serem di Gunung Slamet, tapi masih pingin ke situ lagi.
indrag057Avatar border
daniesfassaAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 9 lainnya memberi reputasi
10
1K
9
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan