Baru-baru ini ada sebuah berita tentang percobaan pemerkosaan oleh seorang pemuda dengan inisial JA kepada tantenya. Pemuda tersebut masih berusia 18 tahun dan merupakan keponakan dari korban. Korban sendiri berusia 29 tahun dan tengah mengandung anak pertamanya.

Dilansir dari Detik.com (21/10/20) Menurut ketua RT setempat, Miskarudin menuturkan bahwa korban merupakan tante dari pelaku yang kini tengah hamil.

“korban ini belum punya anak, kondisinya sekarang sedang hamil. Katanya si sedang hamil 7 bulan,” Kata Miskarudin.

Ia juga menjelaskan bahwa JA tinggal dengan tantenya belum lama. Namun malah mencoba merudapaksa.

“Kalau tidak salah pelaku (JA) tinggal dengan tantenya itu baru dua bulanan. Belum lama lah, saya juga kaget pelaku yang masih berusia 18 tahun berani mencoba merudapaksa tantenya sendiri yang sedang hamil 7 bulan,” tuturnya.

Kejadian tersebut bermula ketika tantenya sedang menonton TV. Saat itu rok tantenya terangkat sehingga celana dalam milik tantenya itu terlihat. Pelaku yang sempat melihat hal tersebut langsung terbawa nafsu.

Kebetulan kondisi rumah sedang sepi karena suami tante sedang bekerja. JA yang sudah dipenuhi nafsu tak pikir panjang langsung memeluk tantenya dari belakang dan memegang alat vital milik tantenya itu.

Tak tinggal diam, tantenya langsung menendang perut JA dan pergi keluar rumah dan berteriak meminta tolong. JA yang sempat panik langsung pergi bekerja. JA sendiri bekerja di sebuah bengkel dinamo.

Mengetahui hal tersebut, warga langsung mendatangi lokasi wanita tersebut berteriak. Kemudian ia menceritakan bahwa ia menjadi korban percobaan pemerkosaan oleh keponakannya sendiri.

Mendengar ungkapan wanita tersebut, warga langsung mendatangi tempat kerja pelaku. Kemudian mengamankan pelaku untuk diserahkan ke pihak yang berwajib.

Namun Korban (tantenya) meminta kepada pihak yang berwajib untuk menempuh jalur mediasi saja. Korban menyatakan tidak akan membuat laporan terkait percobaan pemerkosaan terhadap dirinya.

Kapolsek Tampan Kompol Hotmartua Ambarita, menuturkan bahwa Korban dengan pelaku sepakat akan menyelesaikan masalah melalui jalur mediasi secara damai. Kemudian dibuatkan surat pernyataan dan surat perdamaian antara kedua belah pihak.

Pelaku JA sendiri merupakan keponakan kandung dari suami korban. Ia mengungkapkan penyesalannya dan ia meminta maaf serta berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

Sumber: Detik.com