Dari rumah untuk menuju tempat lokasi Mamak sudah membuat bulu kudu merinding. Bayangkan saja jalanan tersebut sudah memakan banyak korban, walaupun begitu kami harus melewatinya. Sampai di belokan jalan melihat seperti ada sekelebatan bayangan, hal ini membuat kendaraan terhenti.

Mengecek kendaraan yang sedikit oleng sampai hampir satu jaman, sedangkan suasana sekelilingnya dipenuhi oleh banyaknya pepohonan dan sedikit aroma secangkir teh, yang terbuat dari tanah liat. Lalu ada aroma bau darah yang membuat kami semua sesegera mungkin masuk ke dalam mobil dan mencoba menjalankannya.

Untung saja mobil dapat melaju kemudian. Sekitar satu jaman lebih pada akhirnya sampai juga di kampung



Perjalanan untuk menuju ke rumah Mamak masih terlampau jauh. Kami harus berjalan melewati banyak rumah-rumah yang nampak begitu sangat aneh. Bayangkan saja, dalam satu rumah yang aku singgahi karena atas dasar kebutuhan biologis yang harus diedisikan, tiba-tiba aku mencium aroma melati, tepat di kamar mandinya yang sedikit tradisional, wangi yang sangatlah menusuk hidung saat aku duduk untuk mengeluarkan isi dalam perut.

Ketika aku bertanya aroma melati itu berasal darimana, mereka hanya terkejut dan segera mengusir kami untuk segera pergi dari rumahnya.

Aneh memang, mereka juga segera membersihkan lantai mereka dan membakar dupa ke sekeliling rumahnya yang sempat kumasuki.

Hal ini tambah aneh bagiku, sungguh. Namun tidak berani untuk bertanya lebih lanjut.



Kemudian kami melewati sebuah bangunan yang sudah mulai runtuh, menurut kabarnya si bangunan tersebut adalah pabrik gula. Memang nampak bekas-bekas sisa sampah tebu dimana-mana, namun para penduduk tidak ada yang berani untuk membersihkannya.

Menurut cerita dari lingkungan sekitarnya, bahwa tempat ini pernah terjadi sebuah pembunuhan massal. Yang mana korbannya adalah para gadis. Mereka disetubuhi mandor kemudian dibunuh setelah menuntut untuk dinikahkan.

Sejak pembunuhan terungkap, tempat tersebut ditutup, pemilik bangunan bangkrut dan lahan tersebut sulit untuk dijual, bahkan tidak ada yang berminat membelinya, walaupun pemilik gedung sudah memberikan harga miring. Bahkan gedung tersebut tidak pernah terurus dan akhirnya rusak begitu saja.

Namun terkadang dari gedung itu terdengar suara-suara yang membuat bulu kudu merinding. Apalagi jikalau malam. Menurut ceritanya ada banyak suara-suara permintaan tolong dari banyak suara yang berbeda-beda dengan logat bahasa dan dialek.

Dan karena inilah gedung tersebut memiliki kandungan mistis, yang sering sekali didatangi oleh orang-orang yang mana menggemari kisah dunia ghoib.




Hanya sebatas itu sajalah kisah horor yang aku miliki. Keeps smile and health ya!