- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
ANDA PILIH MANA ILMU/PENGETAHUAN KUALITAS ATAU KUANTITAS?


TS
amboerdah
ANDA PILIH MANA ILMU/PENGETAHUAN KUALITAS ATAU KUANTITAS?

Noted:
Untuk anda yang suka belajar atau haus pengetahuan
Ini penting sekali
Siapkan diri anda untuk membaca ini, tulisan ini sarat makna dan hikmah karena ini sesuatu yang sangat mahal dan berharga. Karena ini akan mengubah mindset, mental, sekaligus belief sistem anda
Berbicara tentang ilmu atau pengetahuan tentu kita tidak akan asing lagi. Semua kita pasti butuh pada nya. Ilmu bagaikan alat untuk memecah masalah kehidupan.
Atau bisa juga sebagai lentera penerang atau petunjuk untuk kehidupan
Dan tak ayal kebodohan adalah penghambat setiap kita untuk mencapai apapun di kehidupan ini
Setiap alat tentu ada fungsi nya masing masing. Gelas untuk minum, piring untuk makan, palu untuk memukul paku, golok untuk mengupas dllnya.
Begitupun dengan ilmu pengetahuan anda paham ilmu matematika ya untuk berhitung, anda paham ilmu psikologi untuk mendeteksi sisi psikologis nya diri anda sendiri maupun orang lain, anda paham ilmu komunikasi ya bermanfaat untuk komunikasi yang baik dan benar dengan orang lain
Dllnya
Kita sebenarnya wajib tahu dan paham semua ilmu fungsi nya untuk apa?
Ya untuk kita pakai di kehidupan
Balik ke analogi awal,
Bayangkan kalau alat yang anda punya hanya satu satunya alat yaitu palu doang. Terus dipaksakan fungsi nya dipaksakan untuk segala hal
Anda makan pakai palu, anda minum pakai palu, dst dst nya. Apakah itu bisa?
Tentu tidak kan
Begitupun dengan ilmu pengetahuan anda tahu nya dan jagonya hanya matematika terus dipakai untuk semua hal apakah bisa?
Apakah anda mau menerapi emosi anda cukup pakai rumus matematika, apakah untuk berkomunikasi dengan orang lain pake hukum hukum yang di matematika?
Tentu tidak.
Tapi ada syarat nya, memang manusia tidak akan mungkin jago di semua bidang tapi dasar nya minimal harus tahu. Karena setiap kita adalah puzzle saling melengkapi
Kalau anda ada masalah di psikologis anda kan tinggal datang ke psikolog. Masalah beres, karena yang menangani ahlinya. Tapi masalah terjadi saat anda tidak mengetahui apa itu psikologi, apa itu mental, kepribadian dllnya apakah anda mungkin pergi ke psikolog?
Tidak juga kan?
Jadi dasar segala pengetahuan wajib kita tahu, tapi bukan harus mendalam. Sekedar tahu itu juga lebih bagus daripada tidak tahu sama sekali
Masih soal pengetahuan
Apa sih pengetahuan itu?
Apakah semua pengetahuan wajib di amalkan, dilakukan atau kerjakan
Pengetahuan itu ada dua sifat nya ada yang teknis (yang dilakukan)
Ada yang bersifat strategis (yang menjadi acuan, atau hanya tahu saja)
Kalau anda tahu cara mencopet, walaupun hal ini kategori pengetahuan teknis, masukan saja ke pengetahuan strategis.
bukan berarti anda tahu pengetahuan itu untuk jadi berprofesi sebagai tukang copet! Tapi minimal anda tahu teknik mencopet. Anda bisa pakai untuk mendeteksi orang yang suka nyopet. Kan anda bisa lebih waspada dan hati hati. Jangan sampai kecopetan anda bisa mengetahui gerak gerik tukang copet kemudian anda kan posisi nya bisa lebih aman dari pada orang lain yang tidak tahu bahwa disitu ada tukang copet
Kadang persepsi mayoritas di negara kita tentang hal ini jadi salah kaprah
Jangan belajar agama/kitab agama lain bahaya. Jangan belajar atau jangan tahu apa itu komunis, kapitalis, liberal dllnya bahaya
Karena seolah olah kalau pengetahuan ya harus dilakukan atau dikerjakan atau diamalkan.
Padahal pandangan seperti ini 1000% keliru. Akhirnya jadi terjebak mis pengetahuan. Orang teriak teriak benci komunis dllnya padahal seluk beluk komunis itu apa sih, bagaimana asal usul nya, sejarah nya, terus dampak nyata dllnya
Pengetahuan nya hanya sebatas tahu sekelebat dari berita, dari cerita tetangga sudah menyimpulkan ini itu.
Terus karena tidak tahu menahu apa itu komunis tahu nya hanya sebatas headline saja. Dia ketemu orang baru, kebetulan dia punya paham dan pemikiran komunis, karena dasar nya tidak tahu komunis itu apa secara menyeluruh akhirnya Karena lama berteman. Lama lama pemikiran nya tercemar. Dia teriak teriak komunis ini itu menjelek jelekan nya padahal pemikiran nya sendiri sudah komunis
Aneh gak?
Itulah harga sebuah kebodohan
Nah, sekarang masuk ke nilai ke sebuah pengetahuan!
Karena bisa jadi pengetahuan itu bernilai saat dia berkontribusi dalam kehidupan anda.
Bisa jadi anda tahu banyak hal, tahu ini itu tapi aneh nya pengetahuan itu sama sekali tidak membantu meringankan beban kehidupan anda, tidak menjadi petunjuk, tidak menjadi alat untuk memecahkan masalah masalah anda. Dia ada keberadaanya ada di otak anda. Bahkan anda paham betul kalau suruh menjelaskan anda bisa lancar banget, kalau suruh memahamkan orang lain anda akan jago banget.
Namun kenapa hal itu tidak berlaku untuk anda?
Apakah ada yang salah, dimana kesalahan nya
Mari kita ulas secara mendetail
Karena ini bagian yang sangat krusial dan penting
Untuk apa anda tahu banyak hal, dan segala hal tapi pengetahuan itu tidak berguna untuk anda?
Untuk hal ini ijinkan saya utarakan kepada anda. Hasil pengamatan dan penelitian saya selama ini. Baik yang terjadi di kehidupan saya sendiri maupun pada kejadian realita kehidupan nya orang lain
Asal muasal hal ini jauh hari saya mengetahui hal ini dari guru ngaji saya.
Yaitu dia tidak mau membangun pesantren dari hasil uang sebuah lembaga yayasan padahal dia menginginkan pesantren berdiri
Walaupun yang menawarkan nya banyak banget untuk dibangun pesantren tapi karena penawaran berasal dari lembaga yayasan yayasan harus ia tolak.
Noted dulu ini
Maaf ini bukan bentuk penggenelalisir bahwa yayasan itu buruk. Bukan itu tujuan nya silahkan ambil poinnya saja apa yang penting berharga nya saja
Kenapa guru ngaji saya tidak mau membangun pesantren dari yayasan
Katanya gak akan berkah. Uang yayasan itu uang yang ditampung dari banyak sumber. Dan kita tidak tahu sumbernya uang itu masuk
Apakah dari pengusaha yang punya usaha haramkah, apakah itu uang nya ada hasil suap, korupsi dllnya
Kalau itu masuk ke bangunan ini. Jangan harap akan mencetak generasi berkualitas
Lihat lah mana ada generasi sekarang yang benar benar berkualitas walaupun bergelar prof Doktor dllnya
Tapi coba bagaimana ulama dulu. Dia mengajar nya hanya dari gubuk reyot.
Tapi bisa menghasilkan generasi ulama ulama yang gemilang, besar dan mampu berkontribusi besar untuk perbaikan akhlak di tengah tengah masyarakat
Dulu perkataan guru ngaji saya belum mencerna secara mendalam apa yang dimaksud nya. Kecuali hal itu dimaknai mungkin keberkahan, ke manfaat dllnya
Tapi sekarang setelah saya memahami keilmuan fisika quantum, vibrasi dllnya
Bahwa perkataan itu benar adanya
Karena segalanya dimuka bumi ini mengandung energy benda benda, perkataan, manusia, pengetahuan2 dllnya semua nya ada energy nya.
Bayangin kalau energy yang menyertai nya negatif apakah sekalipun itu tentang pengetahuan agung dari ayat suci tetap kalau didapatkan dengan cara jelek tidak akan ada hasil atau dampak nya apa apa
Terus bukti konkrit yang lebih menguatkan nya adalah
Saya akan bercerita kembali
Saya baru baru ini ketemu anak anak pesantren memang sih model pesantren nya kaya kampus begitu, jadi bisa sambil kuliah sampai S1
Lembaga pendidikan nya besar. Full dari biaya hidup sampai biaya sekolah semua nya di tanggung
Sama yayasan itu
Saya tidak akan menceritakan lembaga nya apa, itu hal yang tidak etis saja. Kalau sampai disebutkan
Saya ketemu dia posisi dia saat ini sebenarnya masih pesantren sambil kuliah karena ada pandemic jadi seluruh kegiatan di berhenti kan. Nah anak anaknya ada yang pulang kampung ada yang cari sampingan kerja untuk tambah pengalaman atau merasakan dunia kerja
Kebetulan 4 orang ini kerja bareng saya atau di tempat saya
Saya perhatikan ko begini ya anak lulusan pesantren attitude, ahlaq, sifat, rasa hormat dllnya
Kaya aneh gitu
Saya juga tahu sering ketemu anak asli lulusan pesantren beneran sifat dan ahlaq, kepribadian maupun attitude nya bikin takjub lah
Saya perhatikan apa karena dia anak baru jadi mungkin pengetahuan atau gemblengan di pesantren belum nerap di dirinya
Bukan juga mereka rata rata udah lama 3 sampai 4 tahunan lah karena ada yang tinggal nunggu wisuda juga. Tapi secara sifat nya persis semua
Nah disini saya seolah di recall kembali kemasa lalu ingat perkataan guru ngaji saya dulu.
Nah sekarang hal itu saya akan tambah lagi ke perenungan saya.
Iya saya ini tahu banyak hal segala hal ko rasa rasanya yang saya amalkan atau dampak dari pengetahuan itu kecil ya
Apakah ada yang salah?
Tentu ada dong
Mustahil gak ada
Tapi entar dulu saya akan ceritakan nanti dibelakang masalah utama penyebab pengetahuan itu terasa hampa gak ada dampak konkrit nya
Saya akan bawa anda kembali kepada hasil penelitian kecil kecilan saya pernah melihat kalau tidak salah di youtube lah bahwa dia seorang mentor dia buat strategy gitu untuk pengusaha pengusaha
Misalkan strategi menaikan omset
Dia jual seminar dengan harga mahal
Ke orang lain terus banyak yang beli. Sebagai bahan penelitian dia di sisakan sedikit tiket gratis untuk teman teman dekat nya saudara saudara nya
Ternyata hasil dari penelitian membuktikan
Orang lain yang membeli tiket itu dengan mahal semua nya strategi nya berhasil, yaitu bisa menaikan omset di perusahaan nya. sementara tiket gratis yang dibagi bagikan ke teman teman dan saudara nya tak ada satu pun yang berhasil menaikan omset
Aneh tidak?
Padahal ilmu yang diajarkan sama, metode yang diajari juga sama
Tapi hasil dampak nya berbeda
Apakah sudah punya penilaian?
Kembali ke cerita saya diatas tentang apa yang terjadi pada pengetahuan saya. Dimana masalahnya
Saya akan kemukakan masalah nya kepada anda
Yaitu bersumber dari mindset, mental, dan belief saya yang salah
Saya memang pencari ilmu, haus akan ilmu pengetahuan
Setiap hari saya habiskan untuk belajar tapi ternyata caranya salah
Saya kurang penghargaan terhadap pengetahuan saya
Saya tahu yaudah tahu aja udah. Gak ada syukur syukur nya
Terus saya kurang respect terhadap orang yang memberikan ilmu/pengetahuan itu
Misalkan saya dapat pengetahuan dari youtube, blog, sosial media dllnya yaudah udah tahu, baca, hilang begitu saja. Tanpa ada rasa hormat dan penghargaan kepada orang yang memberikan pengetahuan itu
Padahal sederhana ko cuma mungkin bilang Terimakasih, beri kesana kesan yang tulus, like, kalau bisa bagikan dllnya
Atau kalau di youtube walaupun mungkin skip iklan tidak seberapa tapi itulah sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan terhadap ilmu yang akan anda dapatkan
Bahkan saya selalu sinis kepada orang lain yang jualan seminar mahal, jualan buku mahal dllnya
Terus kalau ada buku bagus saya selalu cari dulu versi fdp nya di google, atau apk di play store, atau cari siapa yang membahas nya di blog atau di youtube atau cari versi gratis di aplikasi Perpusnas
Kalau masih gak ada juga. Beli ke toko buku pasar senen cari versi bajakan nya.
Parah gak mindset dan mental saya
Makanya wajar ilmu ilmu walaupun saya paham tapi secara dampaknya kurang greget di kehidupan saya
Karena saya kurang respect terhadap pemberi ilmu dan kurang perjuangan, pengorbanan, penghargaan terhadap ilmu yang saya dapatkan
Kalau dalam ajaran agama islam itu sering dengar kata atau istilah berkah berkah berkah itu kalau di sains kan energy energy energy
Karena segalanya mengandung energy
Makanya sekarang sebenarnya tidak menjamin kecepatan informasi ilmu pengetahuan berseliweran lalu lalang di hadapan anda. Walaupun anda panen setiap saat tapi cara mendapatkan salah. Percuma sekali percuma Karena berarti anda mengejar KUANTITAS dari ilmu/pengetahuan bukan KUALITAS nya
Makanya mulai sekarang jangan mau terjebak sama pengetahuan gratisan buang jauh jauh mental gratisan kalau ingin ilmu anda bermanfaat bayar ilmu itu dengan harga, keringat, perjuangan dan penghargaan setinggi tinggi nya
Kalau anda terbiasa cari gratisan seperti saya dulu
Mulai budgeting untuk beli buku, ikut seminar
Hal sepele walaupun hal itu bisa saja anda dapatkan secara gratis tapi harus ingat rumus diatas
Apakah gratisan itu selalu jelek?
Gratisan itu lambang ketidakmampuan ya karena sebab alasan tidak mampu boleh pakai gratisan tapi dengan syarat tidak boleh disengaja. Misalkan anda itu sebenarnya mampu cuma pura pura saja. Ingat hukum alam atau hukum energy tidak pernah salah
Anda boleh saja bisa menipu manusia kalau mau menipu kehidupan?
Sekali lagi saya tegaskan pengetahuan itu harus berbicara kualitas bukan kuantitas. karena anda serius terhadap pengetahuan anda bisa dapatkan keduanya ya kuantitas ya kualitas bukankah itu lebih baik
Saya rangkum lagi dibawa ini
Bahwa untuk mendapatkan pengetahuan yang berkualitas harus benar cara mendapatkan nya
Yaitu beri penghargaan yang tinggi terhadap pengetahuan itu, tebus dengan perjuangan dan pengorbanan
Respect, hargai, hormati, junjung tinggi terhadap
Kalau tadi terhadap objeknya yaitu pengetahuan nya kalau sekarang subjeknya yaitu orang yang menyampaikan pengetahuan itu
Demikian tulisan ini semoga menambah wawasan baru atau merevisi pemahaman yang selama ini anda pahami.
Semoga ilmu/pengetahuan ini juga sama berkah dan manfaat nya untuk anda sebagai modal baru atau amunisi baru untuk perbaikan di kehidupan anda selanjutnya
Silahkan share pengetahuan ini kebanyakan orang untuk menyelamatkan kehidupan banyak orang
Terimakasih sampai jumpa 🙏
Sumber gambar : google
0
666
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan