Banyak misteri yang terjadi ketika aku tinggal di sebuah asrama wanita yang hingga kini belum terpecahkan. Namun aku memilih untuk menceritakan satu kisah misteri yang sampai saat ini menimbulkan banyak pertanyaan dalam kepalaku. Tentang dia yang menyerupaiku saat aku tak ada. Aku tidak mengerti dia siapa dan dari mana asalnya, yang jelas kesaksian dari teman - teman kamarku akan kehadirannya membuatku tertegun. Bahkan mereka dapat melihat dia dengan jelas layaknya diriku yang sebenarnya. Dia mampu berjalan dan beraktivitas seperti biasanya bahkan bercakap - cakap dengan teman sekamarku.

Tahun 2012, di Dinoyo, Malang, hari Sabtu aku pulang ke rumah dan meninggalkan asrama untuk beberapa hari ke depan. Rencananya hari Minggu malam aku akan kembali, namun karena sesuatu hal kutunda keberangkatanku ke asrama. Selama aku pergi, kegiatan di dalam asrama yang lebih mirip dengan pesantren ini tetap berjalan. Seperti kelas bahasa di pagi hari, kelas mengaji dan absen sholat 5 waktu. Aku pulang tanpa izin dan berniat membolos dari awal.

Maksud hati ingin titip absen saja pada teman, tapi sayangnya tidak bisa karena absensi langsung ditangani oleh pengawas. Mereka sudah hafal nama - nama kami, sehingga kami hanya perlu "setor wajah" untuk mengisi absen. Jadi nanti pasti absenku akan ditulis alpha saat aku bolos.

***
Di dalam kamar asrama terdapat 4 buah tempat tidur bertingkat yang terbuat dari kayu jati. Tempat tidurku ada di atas, setiap malam sebelum tidur biasanya aku bercakap - cakap dengan Shela yang ranjangnya ada di sebelahku.

Malam itu Shela lupa jika aku meninggalkan asrama. Dia melihatku berjalan naik tangga dipan kayu itu. Menatapnya sambil tersenyum.

"Dari mana?" tanya Sheila
"Dari masjid" jawab sosok yang menyerupaiku
"Kok malem?" tanya Shela lagi
"Iya lagi ikut latihan rebana" sosok itu menjawab

***
Keesokan harinya Adzan Maghrib berkumandang, saatnya semua penghuni asrama ke masjid untuk sholat berjamaah. Dengan mukena warna peach itu, sosok tadi berjalan bersama Shela menuju masjid. Pengawas segera meneliti wajah - wajah kami begitu sholat jamaah selesai, wajah yang terlihat oleh pandangan mereka akan dikenali dan nama kami di lembar absensi akan diberi tanda hadir.

Sosok itu kembali ke kamarku dan juga ikut makan bersama teman - teman yang lain. Padahal hari itu aku sedang bersama dengan keluargaku di rumah.

Ketika aku kembali ke asrama sambil menenteng tas dan membawakan bingkisan makanan untuk teman sekamar, Shela merespon.

Shela : "Ngapain bawa tas?"
Aku : "Kan aku baru balik dari rumah, nih aku bawain makanan!"
Shela : "Jadi kamu baru balik hari ini?" (ekspresi kaget)
Aku : "Iya, kan aku bolos dua hari hahaha"
Shela : " Lhoh terus yang kemarin tidur di tempat tidurmu siapa? Dia juga ngobrol sama aku. Ikut ke masjid juga"
Aku : "Ha? yang bener? masak sih?"
Shela : "Iya, sumpah! Duh ... aku jadi merinding. Dia kemarin malam senyum - senyum lihatin aku dari kasurmu"
Aku : "Ceritanya gimana?"

Shela akhirnya menceritakan kronologinya diikuti dengan kesaksian teman - temanku yang lain. Hal yang begitu mencengangkan lagi adalah absen sholatku full padahal aku tidak disana saat itu. Itu artinya sosok itu menyelamatkanku?

Aku sangat bingung dengan kejadian itu, rasanya mustahil! Orang mungkin tidak akan percaya bila mendengar ceritaku. Tapi memang begitulah kenyataannya.

Aku curiga bahwa makhluk itu datang akibat apa yang telah seseorang siramkan ke tubuhku ketika aku selesai pelantikan perguruan bela diri. Mereka menyiramkan air kembang yang baunya begitu harum dan aku tidak mengerti untuk apa. Setiap kamis malam juga aku rutin mengikuti kegiatan mereka yang diberi judul "mengaji" tapi aku yakin ada maksud lain dari diselenggarakannya pengajian rutin itu. Benar - benar janggal, hingga kini aku tak mampu memahami kebenaran dari kejadian itu.



Sumber : pengalaman pribadi
Gambar : dokumen pribadi