- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Penunggu Wit So


TS
mbak.far
Penunggu Wit So

Sebenarnya ane punya banyak stok cerita menyeramkan yang nyata, tetapi bukan ane sendiri yang mengalami, melainkan kerabat-kerabat dekat ane, seperti ayah ane sendiri, bibi, sepupu, dan tante ane.
Ya, maklum sih, karena rumah ane emang dekat kuburan, lalu di sebelah barat serta belakang lokasi rumah ane isinya kebon dan lahan yang ditumbuhi semak-semak belukar serta rumpun-rumpun bambu tinggi yang biasa ditempati genderuwo. Wis, pokok serem, deh. Apalagi kalau sudah masuk waktu menjelang maghrib. Hmm :serem
Namun alhamdulillah, ane gak pernah mengalami hal-hal aneh terkait kejadian mistis, atau di-apeli sama hantu. Jangan sampai, lah. Haha.
Cuma anggota keluarga yang ane sebut di atas aja yang pernah ketemu, pocong, kunti, atau genderuwo. Yang genderuwo itu malah ayah ane sendiri.
Gak papa, kan, nyeritain kisah seram yang dialami oleh kerabat dekat?
Nah, kali ini ane bakal cerita tentang sepupu ane cowok, yang pernah ketemu sama sese-hantu.
Quote:
Rumah ane dan rumah sepupu ane kan ada di bagian belakang (kampung). Nah, sekitar 10 meter dari rumah ane, tuh, ada sebuah pekarangan yang sebenarnya pekarangan tersebut masih milik kerabat ane juga.
Di pekarangan tersebut ada sebuah pohon, orang-orang sih menyebutnya 'Wit So'. Wit itu Bahasa Jawa, artinya pohon. Wit So berarti pohon so.
Quote:
Di kampung ane emang terkenal banget kalau Wit So itu ada penunggunya, karena emang beberapa orang pernah melihat penampakan, bukan kuntilanak, bukan pocong, bukan genderuwo, tapi ....
Sese-hantu berambut panjang dan bermata sangat besar. Kalau sepupu ane mengatakan, ukuran matanya kira-kira sebesar lepek minum. Yah, intinya gede banget-lah.
Sebenarnya pekarangan yang ada Wit So-nya itu kalau siang biasa saja. Ane lewat juga biasa aja. Sering juga lewat situ, karena emang salah satu jalan utama menuju kampung depan. Nah, kita-kita yang tinggal di kampung belakang, kan, kalau mau belanja keperluan apapun harus ke toko/warung yang adanya di kampung depan, mau ke mana-mana juga lewat kampung depan yang otomatis lewat pekarangan itu. Bisa, sih, mau ke kampung depan lewat jalan setapak lain di bagian timur, tapi juga sama seremnya, soalnya juga melintasi surau kosong yang pernah terdengar ada anak kecil nangis


Meski kalau siang nampak biasa saja, saat maghrib tiba, barulah auranya mulai kerasa.
Sampai ibu ane pun kalau mau pergi ke toko pas malam, gak pernah berani sendiri. Selalu minta diantar, minimal gak sendiri.
Tidak lain karena udah ada yang pernah didatangi hantu bermata besar.
Di Wit So, kalau malam ada penerangnya, cuma satu buah lampu temaram, tapi tetap kegelapan yang mendominasi.

Sepupu ane saat malam-malam pulang dari kampung depan dan melintasi pekarangan itu, saat bulu kuduk berasa berdiri, merinding, selalu ada keinginan menoleh ke area pekarangan.
Dan saat itu-lah sese-hantu bermata selepek muncul di sekitar sana yang otomatis membuat sepupu ane berlari terbirit-birit. Untungnya jarak pekarangan ke rumah gak terlalu jauh.
Sampai sekarang, Wit So di pekarangan tersebut masih dianggap menyimpan misteri. Beberapa waktu lalu tetangga ane ada yang jatuh saat memanjat dari pohon yang cukup tinggi dekat Wit So itu. Beruntungnya ia tidak sampai kehilangan nyawa. Banyak yang berspekulasi jika jatuhnya tetangga ane dari pohon di sekitar Wit So tersebut karena diganggu sama penunggu Wit So.
Quote:
Cukup sekian kisah seram dari ane







tien212700 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
789
4


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan