- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Soal Kepala Daerah Tenang Fasilitas Publik Dirusak Anarko, PDIP Sindir Anies?


TS
masramid
Soal Kepala Daerah Tenang Fasilitas Publik Dirusak Anarko, PDIP Sindir Anies?
Soal Kepala Daerah Tenang Fasilitas Publik Dirusak Anarko, PDIP Sindir Anies?
Tim detikcom - detikNews
Senin, 19 Okt 2020 14:53 WIB

Foto: Anies Basawedan (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)
Jakarta - PDIP mengaku heran ada kepala daerah yang tenang-tenang saja melihat fasilitas publik dirusak oleh kelompok Anarko saat demonstrasi beberapa waktu lalu. Siapa kepala daerah yang dimaksud PDIP? Apakah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan?
Politisi senior PDIP Hendrawan Supratikno menjawabnya. Menurutnya, siapa kepala daerah yang dimaksud PDIP bisa dilihat dari seberapa banyak fasilitas publik yang rusak di suatu daerah.
"Tinggal dicek daerah mana yang indeks kerusakannya besar," kata Hendrawan kepada wartawan, Senin (19/10/2020).
Hendrawan menegaskan merusak fasilitas publik merupakan perubatan yang melawan kewarasan peradaban. Anggota DPR RI itu menuturkan penyampaian aspirasi harus dilakukan secara elegan.
"Merusak fasilitas publik, fasilitas milik rakyat, yang dibayar dengan aneka pajak, sungguh perbuatan yang melawan kewarasan peradaban," sebut Hendrawan.
"Ekspresi aspirasi harus disalurkan secara elegan dengan membangun kesadaran kolektif tentang aspirasi yang sedang diperjuangkan. Itulah esensi berdemokrasi secara dewasa," imbuhnya.
Sebelumnya, PDIP memang menyoroti kehadiran kelompok Anarko di sejumlah aksi demonstrasi di Indonesia. PDIP mengaku heran ada kepala daerah yang tenang-tenang saja ketika berbagai fasilitas publik dirusak oleh kelompok Anarko.
"Anarko telah hadir dengan segala kepentingannya untuk merusak tatanan peradaban, merusak fasilitas publik, kedepankan budaya anarkis serta tidak percaya pada pemerintahan yang sah. Apa yang dilakukan oleh Bu Risma (Wali Kota Surabaya) adalah sikap tegas melawan Anarko. Jadi kami heran, ada kepala daerah yang tenang-tenang melihat fasilitas publik milik rakyat dirusak oleh kelompok Anarko," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertutlisnya, seperti dikutip detikcom, Senin (19/10). Namun Hasto tidak menyebutkan siapa kepala daerah yang dia maksud.
Dalam aksi unjuk rasa pada 8 Oktober di berbagai daerah, fasilitas publik menjadi 'korban', dirusak, bahkan dibakar. Polri juga merilis kerusakan-kerusakan fasilitas mereka maupun fasilitas publik.
Tapi sayangnya tidak disebutkan secara detail datanya, baik mengenai jumlahnya maupun besaran kerugian. Mulai dari ambulans polisi, sampai halte dirusak.
"Fasilitas umum dirusak, contoh pos satpam DPRD DIY, ini dirusak juga, di Yogyakarta. Ada juga pos Tugu Tani di Jakarta Pusat. Ada juga Halte Sarinah juga ada dirusak. Ini sudah anarkis dalam menyatakan pendapat. Kemudian Pasar Senen juga ada dirusak," ungkap Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (9/10).
"Di Yogyakarta juga ada Cafe Legian, juga dibakar, dirusak di sini," sambung dia.
Di DKI Jakarta sendiri ada puluhan HalteTransJakarta yang dirusak. Pemprov DKI mentaksir kerugian yang atas kerusakan tersebut mencapai Rp 65 miliar.
"Diperkirakan (kerugian) Rp 65 miliar. Itu kurang lebih hampir semua," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (9/10).
(zak/tor)
https://news.detik.com/berita/d-5219...anies?single=1
Tim detikcom - detikNews
Senin, 19 Okt 2020 14:53 WIB

Foto: Anies Basawedan (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)
Jakarta - PDIP mengaku heran ada kepala daerah yang tenang-tenang saja melihat fasilitas publik dirusak oleh kelompok Anarko saat demonstrasi beberapa waktu lalu. Siapa kepala daerah yang dimaksud PDIP? Apakah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan?
Politisi senior PDIP Hendrawan Supratikno menjawabnya. Menurutnya, siapa kepala daerah yang dimaksud PDIP bisa dilihat dari seberapa banyak fasilitas publik yang rusak di suatu daerah.
"Tinggal dicek daerah mana yang indeks kerusakannya besar," kata Hendrawan kepada wartawan, Senin (19/10/2020).
Hendrawan menegaskan merusak fasilitas publik merupakan perubatan yang melawan kewarasan peradaban. Anggota DPR RI itu menuturkan penyampaian aspirasi harus dilakukan secara elegan.
"Merusak fasilitas publik, fasilitas milik rakyat, yang dibayar dengan aneka pajak, sungguh perbuatan yang melawan kewarasan peradaban," sebut Hendrawan.
"Ekspresi aspirasi harus disalurkan secara elegan dengan membangun kesadaran kolektif tentang aspirasi yang sedang diperjuangkan. Itulah esensi berdemokrasi secara dewasa," imbuhnya.
Sebelumnya, PDIP memang menyoroti kehadiran kelompok Anarko di sejumlah aksi demonstrasi di Indonesia. PDIP mengaku heran ada kepala daerah yang tenang-tenang saja ketika berbagai fasilitas publik dirusak oleh kelompok Anarko.
"Anarko telah hadir dengan segala kepentingannya untuk merusak tatanan peradaban, merusak fasilitas publik, kedepankan budaya anarkis serta tidak percaya pada pemerintahan yang sah. Apa yang dilakukan oleh Bu Risma (Wali Kota Surabaya) adalah sikap tegas melawan Anarko. Jadi kami heran, ada kepala daerah yang tenang-tenang melihat fasilitas publik milik rakyat dirusak oleh kelompok Anarko," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertutlisnya, seperti dikutip detikcom, Senin (19/10). Namun Hasto tidak menyebutkan siapa kepala daerah yang dia maksud.
Dalam aksi unjuk rasa pada 8 Oktober di berbagai daerah, fasilitas publik menjadi 'korban', dirusak, bahkan dibakar. Polri juga merilis kerusakan-kerusakan fasilitas mereka maupun fasilitas publik.
Tapi sayangnya tidak disebutkan secara detail datanya, baik mengenai jumlahnya maupun besaran kerugian. Mulai dari ambulans polisi, sampai halte dirusak.
"Fasilitas umum dirusak, contoh pos satpam DPRD DIY, ini dirusak juga, di Yogyakarta. Ada juga pos Tugu Tani di Jakarta Pusat. Ada juga Halte Sarinah juga ada dirusak. Ini sudah anarkis dalam menyatakan pendapat. Kemudian Pasar Senen juga ada dirusak," ungkap Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (9/10).
"Di Yogyakarta juga ada Cafe Legian, juga dibakar, dirusak di sini," sambung dia.
Di DKI Jakarta sendiri ada puluhan HalteTransJakarta yang dirusak. Pemprov DKI mentaksir kerugian yang atas kerusakan tersebut mencapai Rp 65 miliar.
"Diperkirakan (kerugian) Rp 65 miliar. Itu kurang lebih hampir semua," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (9/10).
(zak/tor)
https://news.detik.com/berita/d-5219...anies?single=1




nomorelies dan 666fapfap memberi reputasi
2
1.4K
15


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan