Kaskus

Story

Rinka17Avatar border
TS
Rinka17
Hantu di Tepi Jalan
Hantu di Tepi Jalan

Cerita dimulai ketika kami belum lama tinggal di sekitar jalan Dago golf di tahun 2015. Aku dan teman-teman memutuskan untuk mulai tinggal disana karena sebuah pekerjaan. Di sana kami menikmati tempat tinggal baru dan menyesuaikan diri dengan suasana disana. Ketika malam tiba, aku hendak pulang ke rumah. Aku tunggangi sepeda motor untuk memulai perjalanan pulang. Jalan menanjak begitubsepi, warna langit tampak ganjil, dan hawa tempat itu agak aneh. Di tepi jalan seperti ada yang sedang berdian diri, tapi bukan manusia.

Hantu di Tepi Jalan

Disinilah tepatnya, malam itu, sepertinya ada sosok yang mengikuti orang-orang dari belakang. Aku pun terus berjalan ke arah utara mengikuti sepeda motor lainnya. Sosok itu terbang mengikuti sepeda motor yang ada di depan. Kemudian dia berhenti mengikuti. Ada perasaan heran di benakku. Lalu aku coba untuk menenangkan diri di sebuah pertokoan ssmbik membeli makanan. Sayangnya, aku ragu untuk menanyakan kepada warga.

Hantu di Tepi Jalan

Di lain kesempatan, aku sempat melewati jalan itu lagi. Baik dari atas ke bawah, maupun dari bawah ke atas.

Di tahun 2016, aku pernah melihat sosok hantu berwarna putih menghindari sepeda motor yang lewat. Dia segera melarikan diri dan bersembunyi diabtara deretan pohon bambu yang ads di tepi jalan. Tepatnya di dekat lapangan golf. Di seberangnya ads hantu-hantu lain yang berusaha untuk menghindari keberadaan manusia. Pada dasarnya, hantu memang takut bertemu dengan manusia. Sejak tahun 2017 aku sudah sangat jarang melewati jalan itu.

Peristiwa itu sudah lama berlalu. Aku dan teman-teman sudah terbiass melewati jalan itu meskipun hari sudah malam. Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 2019, aku mulai berolahraga lagi untuk menurunkan berat badan. Hampir setiap pagi aku berjalan sendiri melewati jalan itu sekalian membeli makanan dan minuman. Mendaki gujung untuk membentuk otot. Sampai aku melihat sebuah gedung tinggi melengkung.

Hantu di Tepi Jalan

Di jalan itu, setiap pagi diramaikan oleh para pedagang. Di hari itu, aku membeli makanan mereka. Hari berikutnya mencoba makanan dari pedagang lain. Itu karena perutku lapar. Pada suatu hari, aku coba memberanikan diri untuk bertanya kepada salah seorang mamang penjual bandros yang sedang berjualan. Aku tanyakan tentang keberadaan hantu yang ada di sepanjang jalan itu.

Aku ceritakan pengalamanku ketika melewati jalan ini di malam hari. Sambil duduk bersantai menghabiskan makanan yang aku beli. Pedagang itu membenarkan ceritaku. Dia bilang, disana memang banyak kuntilanak, tapi mereka tidak berbahaya karena tidak pernah mengganggu. Yang berbahaya adalah begal yang menunggu korban.

Di hari lainnya, aku tanyakan kepada beberapa pedagang lain. Mereka pun membenarkan dan salah satu dari mereka ada yang bisa melihat hantu. Pada pedagang hanya memberitahu, jangan sampai melewati jalan ini kalah sudah larut malam, karena suka ada penjahat. Kalau ada hantu, tidak apa-apa. Tidak heran kalau sering ada polisi melewati jalan itu.

Beginilah ceritaku... Jalan itu memang banyak hantunya, katanya banyak Kuntilanak disana. Tetapi, yang berbahaya adalah para begal yang mencari korban ketika sudah larut malam. Para hantu tidak pernah mengganggu orang-orang yang sedang melewati jalan itu.

Hawa keberadaan mereka sangat terasa ketika sudah larut malam. Dan ketika pagi hari sampai petang, mereka tidak ada disana. Para hantu berkumpul ketika sudah larut malam dan pergi ketika hari sudah terang.

#OktoberHantu

Apakah para hantu yang ada disana sudah terbiasa hidup berdampingan dengan para warga ?

Rinka
comrade.friasAvatar border
comrade.frias memberi reputasi
1
419
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan