Menurut sebuah artikel dari timurmedia.com bahwa jumlah wanita dan pria begitu sangat mencolok sekali. Delia mengutip wacananya, yaitu adalah sebagai berikut ini:


Menurut berita tersebut ada 7,7 miliar manusia di muka bumi. Namun jumlah populasi wanita hanya ada sekitar 5,6 miliar. Sedangkan populasi para pria hanya sekitar 2,1 miliar.

Sebuah perbandingan yang sangat jauh sekali bukan?

Well, karena jumlah populasi pria yang menjadi lebih begitu sedikit, maka banyak sekali negara-negara yang mencari pria, untuk sesegera mungkin menikahi beberapa wanita, bahkan dengan diberikan imbalannya pula.

Wow ... Harga pria sudah pasti lebih mahal ketimbang wanita ya! Hehehehe piss ...

Seperti salah satu contohnya adalah di negara Itali, desa Bormida yang menawarkan sekitar 2. 000 Euro atau setara 33 juta kepada seorang pria di manapun juga adanya, untuk bersedia menikah dan menetap di sana. Berita ini aye baca dari padangkita.com

Ada lagi di beberapa negara, yang mana memberikan imbalan sejumlah uang, kepada seorang pria, agar mau menikahi para gadis dan memproleh keturunan, aye mengutip berita enih dari Makassar.terkini.id.

Seperti negara Jepang:

Bahwasanya setiap pasangan di Jepang yang mau menikah dan memiliki seorang anak, maka akan diberikan tunjangan mencapai Rp 30 juta per tahunnya, sebuah nominal yang lumayan bukan?


Di Jerman kutipannya: Tunjangan akan diberikan jika si pria mau menikah, apalagi mau memiliki anak. Dan akan mendapatkan sekitar 25.000 dollar per tahunnya.

Bahkan di negara Rusia diperbolehkan berpoligami dan mendapatkan uang.

Untuk pria yang mau menikah, apalagi memiliki anak maka akan mendapatkan tunjangan 30 juta sampai 90 juta. Dan jika sang pria mau menikah dengan lebih dari satu wanita, maka bisa dibayangkan dari tiap-tiap wanita tersebut akan mendapatkan seorang anak, maka tinggal di kalikan saja berapa banyak tunjangan yang akan diberikan oleh pemerintah.

But, entuh emang udeh menjadi rute perjalanan kisah kehidupan sih. Bahwa untuk menstabilkan kondisi kurangnya banyak pria, memang sudah seharusnya diadakan pernikahan dan memiliki keturunan, agar tidak terjadi kepunahan manusia, pada akhirnya. Bukankah yang akan membuat manusia lebih banyak itu, adalah perpaduan antara wanita dengan seorang pria yang diikat dengan pernikahan dan memiliki anak, bukan?

Namun memang agak sedih sih bacanya. Sebab serupa pria entuh jadi dilebeli beberapa angka, yang pastinya akan membuat matanya sedikit kaget, entah kagetnya karena "ingin" atau merasa direndahkan, intinya menjadi sebuah informasi, bahwa kedudukan seorang pria juga bisa di miliki oleh seorang wanita, agak horor sih emansipasi enih bagi aye. Entah bagi kalian.

Sebab menurut aku para pria akan menjadi pemalas. Karena mereka akan memikirkan jalan pintas untuk mendapatkan banyak uang tanpa bekerja. Seolah-olah memberikan alternatif lainnya untuk membuat pria menjadi tidak berguna dimata wanita. Bener kaga sih!?

Sebab yang aku tau, jika seorang wanita sudah bisa melakukan aktivitas apapun, sedari hal yang paling kecil hingga yang besar, maka mereka akan merasa tidak akan lagi membutuhkan tenaga para pria. Lalu timbullah sikap pembangkang yang akan sangat merendahkan pria pada akhirnya. Bener kaga entuh gan-sis?


Bahkan ketika aku membaca artikel dari okezone.compada berita enih mengatakan bahwa, banyak sekali wanita cina, yang hanya ingin mendapatkan anak, daripada mendapatkan seorang suami. Mereka bahkan memesan sperma pria ke negara lainnya dengan memakai ciri-ciri yang mereka kehendaki. Seperti hidung mancung, berambut pirang, bibir tipis dan lain sebagainya. Yang pada intinya adalah untuk memiliki keturunan yang sempurna dimata mereka, tanpa perlu repot memikirkan untuk membentuk sebuah hubungan badan atau seks.

Bahkan para gigolo sudah banyak menyebar untuk kepuasan para wanita, tanpa adanya sebuah ikatan. Hum, bagiku hal enih serem untuk aku ngebayanginnya.

Jadi serupa berbanding terbalik dengan negara-negara yang mencari para pria untuk menikah dengan para gadis. Nah fenomena unik ini, bagiku menjadi serupa sebuah statement "" well jadi horor kaga sih!?

Sedangkan di Indonesia sedang marak-maraknya kasus pelakor(perebut laki orang), pebinor(perebut bini orang) yang mana pelakunya kebanyakan adalah para bujang atau para gadis.

artikelnya ada di sini

Jikalau aye boleh beropini, kenapa ya para bujang dan para gadis enih lebih suka dengan merebut?

Gan-Sis ayolah berdiskusi ...tapi sambil bersantai ria ya, jangan ada parno dan semacamnya.

Pisss cinta damai