monicameyAvatar border
TS
monicamey
Liburan Horor Di Penginapan Telaga Sarangan


Mungkin bagi setiap orang liburan adalah hal yang menyenangkan karena bisa liburan bersama keluarga. Aku tentunya senang jika liburan bersama keluarga, tetapi apa jadinya jika tidak hanya sekedar liburan saja melainkan 'melihat' mereka di mana-mana.

Ya, benar aku bisa melihat hal yang mustahil bisa dilihat oleh manusia normal lainnya.

Kali ini aku akan menceritakan liburan saat aku masih remaja. Aku dan keluarga menghabiskan liburan di Telaga Sarangan. Tepatnya di Magetan, Jawa Timur. Terletak di lereng Gunung Lawu.

Spoiler for Telaga Sarangan:


Awal keberangkatan tidak terjadi apapun. Aku terhibur dengan pemandangan yang tersaji. Namun hal berbeda, justru terjadi saat kami sudah sampai tujuan.

Kami memilih penginapan yang dekat dengan telaganya dan tidak perlu jauh-jauh tinggal jalan kaki saja. Penginapan ini terdiri dari empat kamar dengan harga yang terjangkau. Bangunan terbilang kuno daripada penginapan lainnya. Penginapan ini kami pilih karena sudah semua tempat sudah terisi. Maklum liburan panjang.

"Selamat datang di penginapan kami."

Aku tak menggubris perkataan sang resepsionis hotel saat mengantarkan kami ke kamar. Kalian akan sama sepertiku jika kalian dipandangi oleh penghuni tak tampak di sepanjang jalan menuju kamar inap kami. Rasanya risih saat mereka dengan seenaknya melihat, menyentuh atau berbisik-bisik. Mereka bahkan berani menyapaku


"Hai ... orang baru."

"Dia bisa lihat kita."

"Aku ajak main nanti."

Aku merasa tak nyaman dengan suasana ini. Mereka yang tak tampak terus menunjukkan wajah buruk dengan tetesan darah di seluruh tubuh.

Saat masuk ke kamar rasanya bukan delapan orang yang masuk, tetapi banyak sekali yang membuat aku sesak napas.  Mentang-mentang mereka itu arwah yang tak terlihat seenaknya saja mereka berada di manapun. Ada yang duduk di ruang keluarga ada yang di kamar dan ada juga di teras. Inilah yang tak aku suka saat liburan.

Orang-orang yang tak tampak itu berasal dari jaman dulu dengan pakaian khas Jawa. Ada juga orang Belanda. Namun, di sini aku menemui hantu tentara Jepang.

Hantu tentara itu hanya diam tak bergerak di depan pintu masuk hotel. Tatapan mereka lurus ke depan dengan wajah yang pucat sekali.

"Jangan usir kami. Kami tidak akan mengganggu kalian."

Pesan mereka kepadaku saat kami sudah berada di dalam ruangan. Siapa juga yang mau mengganggu keberadaan mereka? Memang mereka tidak jahil atau usil. Namun, rasanya itu penuh sesak di dalam ruangan. Bayangkan saja mereka ada di mana saja. Jadi tidak leluasa mau melakukan apa saja.

Saat malam hari tiba dan semua terlelap dalam mimpi, justru aku tak bisa tidur. Suara tangisan atau derap langkah orang berjalan di depan kamar menggangguku.

"Pergilah!"

Aku berusaha mengusir makhluk itu, tetapi hingga pagi menjelang mereka tetap ada di sini.

****

Baru keesokkan harinya kami pergi jalan-jalan mengelilingi tempat di sekitar telaga Sarangan. Jika kalian tahu telaga Sarangan pasti kalian tahu bentuk telaganya yang sangat luas dan airnya yang tenang.

"Kamu, mitosnya di sini ada penunggunya."

Kakak sepupuku mengatakan jika di telaga ini ada penunggunya yang akan muncul tiba-tiba.

"Penunggunya naga, ya, Kak?"

Seketika raut wajah kakak berubah, dia terkejut dengan ucapanku.

"Kamu tahu dari mana?"

Bagaimana aku bisa tahu? Naganya ada di depan sana walau jauh tapi aku bisa lihat. Naga yang besar sedang berenang mengelilingi telaga.

Memang menurut orang-orang atau warga sekitar sini ada penunggu yang berupa naga besar. Kemunculan naga tidak setiap hari. Hanya hari-hari tertentu saja atau orang-orang yang bisa melihat kemunculan si naga.

Spoiler for Tanda Silang Itu Munculnya Naga:


Aku tidak terlalu jelas apa warna naga tersebut karena jarak pandang antara diriku berdiri dengan naga terlalu jauh. Untungnya si naga tidak bergerak mendekat pasti aku akan lari. Ukurannya yang besar dan panjang yang kulihat dari kejauhan saja membuat takut apalagi si naga mendekat.

Banyak orang-orang yang menduga jika itu adalah sebuah mitos yang terkadang kebenarannya masih diragukan. Jika kalian bisa merasakan dan melihat kehadiran naga maka kalian tidak akan menggangap mitos itu sekedar isapan jempol belaka. Naga itu memang ada di telaga Sarangan. Telaga itu sangat dalam sehingga naga dapat tinggal di dasar telaga tersebut.

Bagi sebagian orang ( bukan warga sekitar) hal itu adalah mitos. Mereka tak mempercayai keberadaan naga tersebut.

Telaga Sarangan ini adalah tempat wisata kesukaan tentara Jepang ( cerita dari tour guidenya). Aku percaya perkataannya karena mata ini melihat banyak tentara jepang di sepanjang jalan. Mereka bukan manusia. Mereka masih memakai pakaian tentaranya yang berwarna kuning kemudian dengan senjata selaras panjangnya yang mereka letakkan di bahu.

Kami menghabiskan liburan kami selama lima hari di sana. Selama lima hari juga aku harus memaksakan diri melihat arwah-arwah yang hilir mudik. Di jalan, di hotel maupun di dalam ruangan.

Wajah maupun tubuh mereka tak sepenuhnya bagus. Kadang tubuh mereka mengeluarkan bau yang tak sedap.

Pada suatu malam, aku tak sengaja berjalan seorang diri di sekitar penginapan.

"Hana ... Hana ...."

Di antara kerumunan orang, ada satu sosok yang menyapaku. Dia seorang wanita yang pakaiannya sudah lusuh, ada bekas noda darah dan luka di kepala yang hampir sobek.

"Kamu bisa melihat aku, bukan?"

Aku pura-pura tak mendengar dan terus berjalan.

"Aku sudah meninggal lama dan tinggal di sana."

Wanita itu menunjuk ke arah salah satu kamar penginapan. Entah apa maksudnya. Mungkin saja dulu tempat ini rumahnya.

Bukan hanya wanita ini saja yang berada di sini. Banyak mereka yang tak tampak sedang duduk atau melayang. Aku lebih memilih memutar arah dan menghindari tatapan mereka.

"Maaf aku harus pergi."

Aku menutup telinga saat suara mereka memanggilku dengan keras.

****

Kami menghabiskan liburan selama lima hari. Selama itu pula aku tak menikmati liburan ini.

"Kami pulang dulu, ya."

Aku berpamitan kepada penghuni kamar ketika aku akan kembali ke rumah. Tentunya aku berbicara di dalam hati.

"Terima kasih sudah tidak mengganggu kami."

Sudah hampir belasan tahun aku tidak ke sana. Mungkin kira-kira lima belas tahun. Ingin rasanya ke sana lagi melihat apakah naga itu masih di telaga itu atau sudah pergi?

#oktoberhantu

Saya ingin mengajukan satu pertanyaan pada Citra Permana, Rika Ardila @frislly.herlind

"Apakah kalian percaya jika mitos itu ada?"

Itu saja pertanyaan dari saya. Terima kasih jika berkenan menjawab.

=Selesai=

Surabaya, 19 Oktober 2020

Jangan lupa beri emoticon-Cendol Ganemoticon-Repostbigkiss
Diubah oleh monicamey 19-10-2020 10:10
hernawan911Avatar border
johny251976Avatar border
ayahuikAvatar border
ayahuik dan 7 lainnya memberi reputasi
8
3.4K
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan