Kaskus

Entertainment

balnus2019Avatar border
TS
balnus2019
Cerita sore ini tentang UANG
Pernahkan anda mendapat masalah keuangan ?
Masalah keuangan yang bagaimana?
Berhutang ?

Pertanyaan saya kemudian adalah ada berapa banyak keluarga yang “tidak harmonis” karna masalah uang
berapa banyak hubungan sanak saudara yang “rusak” karna uang, berapa banyak kakak adik yang tidak saling menyapa karna uang? Tidak usah terlalu jauh, saudara/i terdekat kita. Ring 1 keluarga kita.

Contoh berikut mengukuhkan betapa uang bisa mengubah perilaku/sikap manusia. Apalagi keluarga ! Lengkaplah sudah. Sempurna seperti rokok sempurna.
Dan kita harus sepakat persoalan seperti ini tidak hanya sebatas satu suku, agama dan ras antar golongan saja.


Simak cerita berikut :
Keluarga X membutuhkan uang untuk biaya sekolah anaknya yang sedang bersekolah di Sekolah YYYYYY sebesar 100 juta dolar. Di kondisi pandemi ini nyata kita lihat income dari keluarga yang menurun. Salah siapa ? bukan salah Jokowi dong 
Di tahun-tahun sebelum masehi tidak ada masalah dalam pembayaran spp seperti ini (masih masa food Gathering menurut buku sejarah). Namun tahun ini kondisi kurang mendukung karna pandemi, persoalan INI dan masalah ITU membuat arus keuangan keluarga X terganggu. Keluarga X sudah bersusah payah mengumpulkan uang sekuat semampu yang mereka bisa. Seminggu sebelum pembayaran, jumlah yang terkumpul 80 juta dolar, kurang 20 juta dolar lagi dong. Solusi yang paling cepat dan masuk akal adalah Pinjaman. Skill melobi yang paling gampang itu sepertinya melobi keluarga wkwkkwwkkw. Kebetulan nih di cerita ini Keluarga X tadi memiliki abang yang pengusaha Tajir kaya raya. Terserah pembaca memilih media diskusi yang digunakan Abang beradik ini. Bisa Bertemu, telepon/WA/facebook/email atau video call. Setelah ramah tamah keluarga, masuklah ke sesi diskusi yang sangat alot. Hasilnya adalah kesepakatan peminjaman 20 juta dolar dari abangnya yang pengusaha kepada adiknya yang kekurangan uang demi kebutuhan anak. Ya tentu dong uang segitu mah tidak harus jual aset. Keluarga X berjanji menggantinya 60 hari kemudian.
Tidak ada masalah… Lancar semuanya
Angkat gelas dan cheers



Jebret semua lancer, uang di transfer , spp dibayar dan kehidupan berjalan secara normal.


Hari ke 20 semua ok

Hari ke 30 semua ok

Hari ke 45 semua ok

Hari ke 50 mulai goyang… 
khawatir dong kondisi juga tidak berangsur membaik!
Seketika jumlah yang dulunya sangat gampang untuk didapatkan rasanya sangat sulit untuk terpenuhi ditambah tenggang waktu yang tiap hari makin sempit. Dia mulai panik sodara sodara sebangsa setanah air…..

Teng hari ke 60
Yang punya uang kemudian menagih uangnya. Secara de facto dan de yure kan sudah tepat waktu pembayaran. Si abang pengusaha ini menagih uangnya yang 20 juta dolar. Sesederhana telepon basa basi dan percakapan WhatsApp.
…..
Dek, uangku jangan lupa yah  sudah waktunya sesuai perjanjian.
……
Segitu aja ceritanya…
Coba endingnya dilanjut dalam pikiran masing-masing. Dicocok-cocokkanlah jika harus.

Adakah yang dipikiran pembaca berakhir seperti ini :
1. Uang tidak terkumpul !
Malahan dalih-dalih mulai dikumpulkan, seringkali berkedok alasan INI dan ITU yang kesannya sangat meyakinkan. "Dan terjadi lagi"(Noah separuh aku) dan "lagi dan lagi" (Andra and the Back bone)..
2. Meminta keringanan sekian hari lagi. Deal! Toh abangnya kaya raya. Kembali lagi ke poin nomor 1. Namun kali ini sampai ajal menjemput
3. Dibayar lunas sesuai deadline. Semua tersenyum 
4. Ditagih Ngamuk !
5. Pura lupa, sakit, gila dan idiot wkwkwkkwkw terus balik ke poin no 1

Berapa banyak yang seindah kejadian diatas?

Mungkin tidak banyak atau banyak kali. LOL
Berapa banyak yang berakhir dengan tidak bertegur sapa, pertikaian, saling menghina, menjelekkan dan yang paling ekstrim malah mengutuk?. Mereka adalah keluarga, satu garis keturunan, pernah tumbuh bersama dan cerita indah lainnya.
Itulah betapa Uang bisa merubah manusia.

Pelajarannya adalah jangan ambil keputusan yang bisa di hitung dengan perasaan (emosi, cinta, suka)


Uang bisa dihitung sebanyak apapun itu.
Waktu bisa dihitung.
Tapi perasaan itu tidak ada ukuran yang pastinya. Setiap orang/keluarga memiliki “KARAT” yang berbeda.
Kesimpulan
Ambil keputusan yang bisa dihitung dengan perhitungan.
Ambil kepusan perasaan dengan perasaan.

Mengambil keputusan keuangan dengan pendekatan perasaanlah yang sering membuat hubungan sanak-saudara, kakak beradik dan keluarga “RUSAK”.





Kalo anda tidak paham, coba hitung aja berapa huruf a dari artikel diatas. Mungkin bisa menolong


0
362
5
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan