Wisata Petirtaan Jolotundo, Airnya Terbaik Kedua di Dunia!

Hai Agan Sista
emoticon-Hai

Mojokerto memiliki banyak berbagai tempat wisata khususnya wisata sejarah. Berada di provinsi Jawa Timur yang dahulu menjadi wilayah dari berbagai kerajaan besar di Nusantara, sehingga saat ini banyak ditemukan berbagai situs kuno bersejarah. Salah satunya adalah Petirtaan Jolotundo yang berada di lereng gunung Penanggungan.

[COC Reg. Mojokerto] Wisata Petirtaan Jolotundo, Airnya Terbaik Kedua di Dunia!

Sumber

Petirtaan Jolotundo apabila dilihat dari jauh mirip seperti candi, namun setelah didekati pengunjung akan melihat kolam air bertingkat dengan setidaknya ada 52 pancuran air. Pemberian nama Jolotundo inipun memiliki makna, Jolo berarti air dan Tundo berarti bertingkat sehingga digabungkan menjadi kolam air yang memiliki pancuran air bertingkat.

Quote:

Sejarah Pembangunan Jolotundo

Menelisik kembali sejarah pembangunan kolam ini yang sudah berusia seribu tahun lebih. Berada di wilayah kerajaan Medang namun yang memprakasai pembangunan Jolotundo adalah Raja Udayana dari kerajaan Bedahulu Bali. Saat itu Raja Udayana menikah dengan Putri Gunapriya Dharmapatni dari kerajaan Medang.

[COC Reg. Mojokerto] Wisata Petirtaan Jolotundo, Airnya Terbaik Kedua di Dunia!

Ilustrasi patung Raja Udayana / Sumber

Dari pernikahan tersebut pada tahun 990 masehi lahirlah anak mereka yang bernama Airlangga. Atas kecintaan dan bentuk rasa syukur untuk kelahiran putranya, Raja Udayana membangun Jolotundo yang diselesaikan pada tahun 997. Airlangga inilah yang nantinya mendirikan kerajaan Kahuripan di daerah tersebut pada tahun 1009.

Dahulu tempat ini digunakan untuk pemandian keluarga kerajaan dan selanjutnya sebagai sumber air untuk kehidupan masyarakat sekitar.

Sarana Ibadah Umat Hindu

Ritual oleh umat Hindu / Sumber

[COC Reg. Mojokerto] Wisata Petirtaan Jolotundo, Airnya Terbaik Kedua di Dunia!

Suasana saat upacara Melasti / Sumber

Sebagai tempat wisata religi, Petirtaan Jolotundo banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah. Walaupun agak jauh, masyarakat Bali juga sering datang ke tempat ini untuk melakukan ritual mensucikan diri dan memandikan benda pusaka terutama saat Hari Raya Nyepi. Bangunan yang terbuat dari batu andesit ini memang bergaya arsitektur Hindu dan Jawa. Beberapa pohon di sekitarnya juga tampak dibalut kain Poleng, kain khas Bali berbentuk kotak hitam putih.

Pangunjung lain yang datang juga sering membawa galon atau tempat wadah air untuk mengambil air yang dipercaya memiliki khasiat menyembuhkan penyakit dan membuat awet muda. Uniknya air tersebut tidak pernah habis walaupun saat musim kemarau. Disamping itu airnya memiliki kandungan mineral yang sangat baik, bahkan terbaik kedua di dunia setelah air zam-zam.

[COC Reg. Mojokerto] Wisata Petirtaan Jolotundo, Airnya Terbaik Kedua di Dunia!

Pengunjung mengambil air dari pancuran / Sumber

Selain bisa berendam di kolam, pengunjung juga bisa melihat banyaknya ikan yang terdapat di kolam paling bawah. Ikan-ikan tersebut tidak boleh diambil. Bagi yang ingin memberi makan ikan tersebut sudah banyak pedagang yang menawarkan pakan ikan di pintu masuk Petirtaan Jolotundo.

Pintu masuk Petirtaan Jolotundo / Sumber

Berwisata di tempat ini juga bisa menjadi pilihan menarik saat berkunjung ke Mojokerto. Suasana alam yang asri dan kesejukan udaranya membuat wisatawan bisa merasakan ketenangan diri dari hiruk pikuk perkotaan.
Lokasi : Biting, Desa Seloliman, Kec. Trawas, Kab. Mojokerto, Jawa Timur.
Buka : Setiap hari, 24 jam.
Tiket : Dewasa Rp10.000, Anak-anak Rp7.500

*****

Demikian thread dari ane, semoga bisa menambah wawasan dan pengetahuan Agan Sista.
Terima kasih sudah membaca.
emoticon-terimakasih

18 Oktober 2020
Sumber Tulisan: Wikipedia dan Sumber lainnya