Kaskus

Story

gitalubisAvatar border
TS
gitalubis
Diary Sang Pemimpi

Seperti judulnya, thread yang ini aku khususkan untuk menulis apa pun yang mengganjal di hati. Jadi, jika ingin berkomentar, harap dipilih kata-kata yang enak didengar. Namun aku yakin kok, teman-teman yang ada di sini baik-baik, jadi nggak mungkin mau berkomentar yang bisa menyulut emosi.

Kalian percaya nggak sama mimpi? bukan mimpi sejenis harapan, tapi mimpi yang hadir saat kita tidur. jika kalian tanya, maka aku kan menjawab, kalau aku berada di antara keduanya. Antara percaya dan tidak.

Bicara soal mimpi, sering kali aku bermimpi seolah-seolah itu adalah nyata. Bahkan, saat mimpi itu tentang hal-hal yang sedih, tak jarang aku terbangun dalam keadaan air mata yang mengalir di pipi. Pernahkah GanSis mengalami hal semacam itu?
Bahkan kemarin malam, hal itu lagi-lagi terjadi. Begini mimpinya ....

Aku bersama empat orang lainnya, pergi ke sebuah tempat yang sangat indah. Sejenis goa, tapi di dalamnya terdapat taman yang sangat indah. Kami berfoto-foto, tapi setelah itu teman-teman yang datang bersamaku pergi meninggalkanku. Saat itu aku menangis, memohon pada mereka untuk tidak meninggalkanku karena ku tidak tahu jalan pulang. Namun, nyatanya mereka tetap pergi meninggalkanku seorang diri.

Aku menagis sambil terus berlari agar segera keluar dari goa tersebut. Setelah lelah berlari, kutatap orang berbondong-bondong masuk ke dalam gua, sinar mentari membuatku tersenyum semringah, ternyata aku sudah sampai di luar goa.

“Pemenang adalah dia yang terus berjuang, meski rintangan terus menghadang, tapi ia tetap berjuang sampai di titik di akhir.”

Kalimat itu menggema saat aku berhasil keluar dari goa. Namun, tahukah GanSis, bahwa kalimat itu adalah sebuah kalimat yang tercatat dalam buku ‘Salsabilla’ yang kujadikan sebagai kekuatan di saat ingin menyerah.

Saat terbangun, aku mengusap pipi. Benar saja, ada sisa air mata di sana. Aku seakan bertanya-tanya, bahkan dalam mimpi, aku pun sadar kalau kalimat itu kalimat yang sering kuingat.

Satu hal yang sering kulakukan saat sudah bermimpi, yaitu suka mencocok-cocokkan apa yang akan terjadi kelak. Bukan berarti aku mendahului takdir Tuhan, hanya saja jika untuk membuat pikiran berpikir secara positif tak ada salahnya.

Jadi dari mimpi itu, kubuatlah kesimpulan. Bahwa ada masanya kamu harus berjuang sendiri, teman-teman yang biasanya tertawa bersama tak lagi setia di sisi. Kamu harus melewati penderitaan seorang diri, tak peduli setakut apa saat itu kamu. Yang jelas saat itu kamu harus melangkah secepat mungkin, hingga akhirnya jalan yang tadinya gelap menjadi terang. Wajah yang tadinya terbendung lara, kini tersenyum indah.

Ya, seperti itulah aku mengartikan sebuah mimpi. Namun, bukan berarti aku tafsir mimpi, ya. Jadi please jangan tanyakan itu di kolom komentar. Itu hanya sebagai bentuk menghibur diri, sebab ada banyak kebahagian yang kita temukan dari berbagai cara.
0
370
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan