Sebenarnya banyak bisa diulas soal pesona daerah-daerah di Indonesia terutama Bali yang tentunya hampir semuanya kenal, tahu, bahkan pernah mengunjugi Bali yang disematkan julukan Pulau Dewata

Penyematan "Pulau Dewata" memang tidak salah, karena Bali banyak dikaruniai pesona alam yang luar biasa dan merata, dari ujung utara sampai selatan, dari sisi timur ke sisi barat memiliki wisata andalan masing-masing yang mengundang decak kagum khususnya wisatawan internasional, ditambah iklim masyarakat dan penduduk yang kondusif, pengedepanan norma adat dan eksotisme budaya dalam setiap aktivitas penduduknya

Disini yang ingin diulas adalah Bali berdasarkan pengalaman pribadi berkunjung ke sana pada 2010 (lama bener ya) karena kalau bahas upacara adat, spot wisata, makanan, suku asli, dan sebagainya, pasti sudah banyak yang ulas.

Saya bersama istri berkunjung ke Bali pada 2010 waktu itu alhamdulillah ada rezeki untuk berlibur ke sana,dan kesan pertama waktu mendarat dan melintasi Bandara I Gusti Ngurah Rai, alunan musik kesenian tradisional Bali menyambut dengan syahdu menyiratkan ketenangan alam yang menyatu dengan kehidupan (mungkin alunan musiknya sama syahdunya saat KA memasuki Semarang Tawang)

Karena saya dan istri berkesempatan 3 (tiga) hari disana, belum semua dijelajahi sebagai rangkaian destinasi, dan di hari pertama saya dan istri berkesempatan mengunjungi komplek Garuda Wisnu Kencana di Kabupaten Badung



Komplek Garuda Wisnu Kencana bisa dibilang sangat artistik dan penuh unsur seni karena banyak bangunan-bangunan raksasa hasil karya pahatan seniman Bali yang mengundang decak kagum, karena detail dan ukirannya yang tentunya membutuhkan waktu lama dan daya imajinasi seni yang tinggi

Pada komplek tersebut juga terdapat taman tertinggi untuk melihat view menghadap ke laut dan pemukiman yang nampak asri, dan terdapat area luas dengan hamparan batu-batu kapur berukuran raksasa yang telah banyak terpahat dan terukir dengan indah seolah-seolah kita dibawa ke zaman megalitikum



di hari kedua, saya dan istri berkesempatan mengunjungi tempat wisata Pantai Kuta namun sayang suasana sangat ramai dan cukup terik sehingga kami hanya menyempatkan berfoto di pinggir bibir pantai dan meneruskan perjalanan menuju Tanah Lot, yaitu kawasan pantai berombak dengan ukiran batu besar terpampang dengan indah yang didalamnya terdapat Pura untuk persembahyangan Umat Hindu, menambah kesan sakral saat melihat dan memasukinya

Namun berkunjung ke Tanah Lot jika sudah menjelang siang pastinya akan penuh dengan wisatawan baik lokal maupun internasional, sehingga spot-spot tertentu akan dipadati pengunjung, tapi saya dan istri pun berkesempatan berfoto disini, dan kesan yang dapat dari Tanah Lot adalah perpaduan ibadah kepada Pencipta dan pesona alam yang luar biasa dari masyarakat setempat, dipadu dengan suara deburan ombak dan semilir angin yang cukup kencang



di hari ketiga menjelang kepulangan, saya dan istri berkesempatan mengunjungi pusat oleh-oleh fashion, apalagi kalau bukan Joger dan Krishna (sayang di Krishna karena kesibukan dan kealpaan lupa mengabadikan momen) dan dua tempat ini sangat cocok untuk kaum bapak dan remaja yang berbadan hip hop alias bigsize

Joger dan Krishna menawarkan fashion khususnya baju dengan desain yang bernuansa bali dan yang khas adalah selipan kata-kata unik nan lucu dalam setiap desain kaosnya, dan harga yang ditawarkan pun sangat baik namun akses kemari memang cukup ramai lalu lintasnya



oh iya, saya dan istri selama di Bali berkesempatan bermalam di WIsma Wredapura (milik salah satu instansi pelat merah) yang terletak di daerah Sanur, dan tempat penginapan tersebut sangat kental dengan ornamen Bali yang jujur saja membuat betah seolah-olah seperti di komplek perumahan dengan nuansa adat dan musik tradisional Bali yang khas

tempat penginapan kami berbatasan langsung dengan bibir pantai Sanur, yang menurut kami lebih tenang (bukan pantai berombak) dan enak untuk jalan-jalan menjelang sore dengan panorama sunset/sunrise yang menambah keromantisan untuk mengabadikan momen kebersamaan pasangan dengan latar belakang yang eksotis

akhir kata bersamaan dengan kepulangan ke Jakarta, saya dan istri sangat terkesan dengan keindahan panorama yang disajikan Tuhan melalui Pulau Dewata Bali dan bersyukur pernah menjejakkan kaki disana dan ingin sekali kembali kesana bersama anak apabila situasi sudah berangsur pulih, karena masih banyak sebenarnya tempat destinasi wisata termasuk melihat langsung upacara adat Bali yang belum kesampaian



Bali sebagai Pulau Dewata memang sangat berkesan untuk dikunjungi kembali dan mudah-mudahan wisatawan bisa menjaga sikap, etika, dan kebersihan selama disana karena disana kental unsur adat dan budaya yang kita harus saling menghormati sebagai bagian dari menghormati keindahan alam mereka




Demikian ulasan singkat terhadap Bali berdasarkan pengalaman berkunjung ke sana dan terima kasih serta mohon maaf atas kesalahan redaksi, akhir kata/pesan dari penulis "Sempatkanlah ke Bali Walau Hanya Sekali atau Sekali-Sekali Sempatkanlah ke Bali"

Om Santi Santi Santi Om

(sumber tulisan dan foto : milik pribadi)