Paris - Sebuah penelitian di Prancis, yang diterbitkan minggu ini, menyoroti kekerasan seksual dan perilaku seksis yang terjadi di dunia akademis negara itu. Penelitian itu mengungkap bahwa 1 dari 20 mahasiswi di Prancis menjadi korban pemerkosaan.
Dilansir The Star, Jumat (16/10/2020) penelitian itu dilakukan oleh Student Observatory of Sexual and Sexist Violence in Higher Education. Dari 9.624 tanggapan yang diterima, 76% berasal dari responden yang diidentifikasi sebagai "wanita" dan 24% dari responden yang mengidentifikasi sebagai "pria".

Data dari penelitian ini ada temuan cukup serius: satu dari 20 mahasiswi mengatakan bahwa mereka pernah menjadi korban pemerkosaan, sementara satu dari 10 mahasiswi pernah mengalami kekerasan seksual.

Tindakan kekerasan ini paling sering terjadi di luar kampus, saat acara akhir pekan atau pesta mahasiswa. Ketika ditanya apa penyebab utama kekerasan seksual di institusinya, responden menyebutkan mentalitas kelompok dan tekanan untuk menyesuaikan diri (20%), impunitas dari mereka yang melakukan tindakan tersebut (18%), alkohol (18%), dan kurangnya pendidikan di kalangan siswa (18%).

Chantal Michard, psikolog yang tinggal di Paris yang mengkhususkan diri menangani korban kekerasan seksual, mengatakan bahwa tindakan pencegahan perlu dilakukan sejak dini.

Dia juga menyoroti pengaruh alkohol dan obat-obatan dalam kasus penyerangan seksual.

"Banyak pemerkosaan dilakukan di bawah pengaruh alkohol atau obat-obatan. Saya melihat itu di antara pasien dalam praktik saya: Saya melihat banyak orang - pria dan wanita - yang bertanya-tanya apakah mereka dibius pada saat penyerangan seksual atau pemerkosaan," ujarnya.

https://news.detik.com/internasional...-pemerkosaan/2

Buset dah