Kaskus

Story

TaraAnggaraAvatar border
TS
TaraAnggara
Kerasukan
Kerasukan

Kerasukan


Jam yang menempel di dinding sekolah menunjukkan pukul 10.00 WIB, ketika guru Biologi bernama Bu Retno tiba di dalam kelas. Usai mengucapkan salam, guru yang merupakan favorit banyak murid itu menyampaikan materi pelajaran tentang rantai makanan. Suasana hening, semua murid kelas 7 A menyimak dengan seksama penjelasan dari beliau.


Namun ketika pelajaran baru berlangsung sekitar 15 menit, tiba-tiba terdengar suara teriakan seorang perempuan. Suasana dalam kelas pun berubah ramai. Para siswa saling bertanya satu sama lain dari mana dan siapa pemilik sumber suara, tak terkecuali aku.

"Ada apa, ya?" tanyaku separuh berbisik pada Icha yang duduk di sebelah. Ia menggeleng dengan wajah tak kalah bingungnya denganku.

Tidak lama kemudian kembali terdengar keributan, dengan suara bercampur antara perempuan dan laki-laki. Untuk memastikan apa yang terjadi, Bu Retno akhirnya menghentikan pelajaran dan memeriksa ke luar.


"Sebentar ya anak-anak, tunggu di dalam kelas. Jangan ke mana-mana!" pesan Bu Retno sambil meletakan buku cetak tebal di atas meja, kemudian meninggalkan ruang kelas berisi 40 siswa dengan kondisi pintu ditutup.


Kerasukan sumber:dokpri


Semakin lama, suara keributan di luar bukannya mereda malah bertambah ramai. Tak lagi dapat membendung rasa penasaran, aku dan teman-teman naik ke atas meja untuk mengetahui apa yang sebenarnya sedang terjadi. Dari balik ventilasi kaca, kami dapat melihat dengan jelas aksi 2 orang guru dan beberapa siswa pria mengejar satu murid perempuan di lapangan yang berada di tengah sekolah.


Suasana benar-benar sangat mencekam, karena kejadiannya berlangsung cukup lama. Entah apa yang merasuki perempuan bertubuh subur itu, sehingga terlihat begitu kuat dan beringas.

Saat guru dan siswa berhasil menangkapnya, ia bisa melepaskan diri dan berlari menuju ke arah selatan sambil menangis histeris. Aku dan teman-teman tentu bisa melihat dengan jelas, karena kejadiannya terjadi tepat di depan ruang kelas kami yang terletak di bagian selatan.


Hal seperti itu terus berulang sampai beberapa kali hingga banyak kakak kelas akhirnya ke luar untuk membantu dan sebagian menonton, berbeda dengan kelas 7 yang tetap berada dalam ruangan. Mungkin karena masih terbilang siswa baru, sehingga
belum berani keluar masuk kelas sembarangan.




Hampir 20 menit berlalu, tapi siswa yang menurut teman sekelasku bernama Erna itu tak kunjung sadarkan diri. Ia terduduk di atas rerumputan dengan posisi dipegang oleh 6 orang sambil terus meronta, membuat semua tampak kewalahan.


Rambut dan bajunya acak-acakan, bahkan kancing baju bagian atas terlepas karena adegan tarik-menarik yang terjadi sebelumnya. Beruntung, ia memakai kaos dalam. Di tengah kepanikan, Pak Anwar--guru matematika--yang sedari awal tak terlihat, muncul bersama seorang lelaki.


Kutaksir, ia berusia sekitar 40 tahun saat itu. Bapak tersebut tampak merapal doa lalu meletakan telapak tangan dan mengusapkannya di wajah Erna.


Erna tertawa, lalu berteriak histeris sambil kembali meronta sebelum akhirnya terkulai lemas tak sadarkan diri. Pak Anwar dan Pak Budi lalu membopongnya menuju ruang guru, sementara semua murid yang berada di luar diminta kembali ke kelas masing-masing. Untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, proses belajar mengajar siang itu pun diberhentikan dan siswa diminta pulang.

Kerasukan ilustrasi kolam, tapi bukan kolam di sekolah


Kejadian di atas adalah cerita nyata yang dialami oleh salah satu siswa di sekolahku sekitar 15 tahu lalu. Menurut cerita yang berkembang, ia kesurupan penunggu kolam belakang sekolah.


Bangunan SMP yang kugunakan untuk menimba ilmu saat itu, memang dikelilingi kolam dan juga belum memiliki pagar seperti sekarang, sehingga murid-murid bisa dengan leluasa bermain ke area kolam. Meski sudah sering diingatkan oleh para guru agar tidak bermain ke tempat-tempat tersebut, tapi ada saja murid yang bandel tidak mau mendengarkan.


Dan menurut teman-teman yang merupakan tetangga Erna, di rumah pun ia memang kerap kerasukan. Bahkan kata kakak kelas, kejadian Erna kesurupan di sekolah juga bukanlah pertama kali itu terjadi.

Note: karena alasan prifasi, semua nama dalam cerita sengaja disamarkan.



~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Quote:
Diubah oleh TaraAnggara 16-10-2020 21:29
nomoreliesAvatar border
istijabahAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 10 lainnya memberi reputasi
11
855
16
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan