![[COC Reg. Mojokerto] Mengenal Lebih Dekat Mojokerto dengan Keunikan Budayanya](https://s.kaskus.id/images/2020/10/16/10651725_202010160322580687.jpg)
Hai hai Agan dan Sista, moga masih tetap semangat di tengah gempuran virus corona
Beberapa bulan ini Agan dan Sista akan ane ajak jalan-jalan ke beberapa regional yang ada di Kaskus tercinta. Beberapa waktu yang lalu ane sempat sedikit mengulik tentang keindahan Bromo, kali ini Mojokerto akan jadi tempat persinggahan ane selanjutnya
Tak kenal maka tak sayang, istilah tersebut pasti sudah melekat erat dalam sanubari Agan dan Sista, untuk lebih mengenal Mojokerto, ane ingin sedikit mengulas tentang ragam budaya yang masih lestari tidak tergerus zaman istilahnya. Mojokerto merupakan salah kota yang terletak di Jawa Timur ini adalah lokasi kerajaan Majapahit pernah berjaya pada masanya. Majapahit adalah salah satu kerajaan terbesar yang pernah berdiri di tanah air, maka kebudayaan Mojokerto masih berkaitan erat dengan kebudayaan leluhur kerajaan Majapahit.
Quote:
Quote:
Sesuai namanya hewan yang dijadikan objek seni adalah banteng. Konon, hutan Gunung Welirang dulunya merupakan tempat tinggal para banteng yang hidup liar di alam bebas. Banyak sekali banteng yang hidup dan berkembang biak di hutan tersebut sebelum akhirnya punah. Kesenian Bantengan ini merupakan seni budaya dalam rangka mengenang banteng-banteng tersebut. Kesenian ini berasal dari Desa Made tepatnya kecamatan Pacet.
Dalam pelaksanaannya, dibutuhkan dua orang untuk memainkan atraksi bantengan ini. Satu orang berperan sebagai kepala sedang yang seorang lagi berperan sebagai pinggul hingga kaki belakang. Gerakan yang dipertontonkan adalah gerakan banteng ketika berkelahi. Untuk melengkapi aktraksi tersebut, musik terbang dan jidor akan menemani sepanjang aktraksi bantengan dilaksanakan.
Quote:
Quote:
Penganten Mojoputri
Quote:
Yang namanya penganten ya pasti ada mempelai yang dihias secantik mungkin. Di daerah Mojokerto memiliki busana pengantin dan tata rias yang dihasilkan dari penelitian sejarah. Jadi nggak sembarangan
pepaeswajah pengantin. Sedangkan untuk busananya sendiri merupakan hasil akulturasi budaya yang sudah ada sejak abad ke 13. Untuk acara dinamakan Temu Manten Mayang Kubro, merupakan gabungan antara ritual Jawa yang sudah ada sejak turun temurun dipadukan dengan ritual Islami. Mayang diambil dari nama Raden Wijaya, yang menggunakan mahkota bernama Mayang Mekar.
Quote:
Quote:
Kesenian ini termasuk ektrem, GanSist. Merupakan wujud visualisasi perjuangan Raden Wijaya dalam menghalau tentara Tartar dengan menggunakan rotan. Raden Wijaya sendiri merupakan pendiri Kerajaan Majapahit. Kesenian ini dilakukan oleh dua orang pria dewasa, yang akan saling menyambuk satu sama lain dengan menggunakan rotan. Rotan yang digunakan rotan asli ya, GanSist, bukan imitasi apalagi abal-abal. Karena rotan sendiri merupakan simbol
Sodo Lanang .Sakitnya jangan ditanya,
wongmukulnya beneran kok. Makanya peserta yang ikut dalam kesenian ini wajib bersikap sportip dan bersahabat, gak ada masalah ama lawan main. Selesai acara tidak ada dendam, yang ada jiwa tenang hati senang.
Quote:
Quote:
Kesenian ludruk terdapat di kecamatan Kemlagi dan Jetis. Kesenian ini sudah dikenal oleh masyarakat luas. Drama yang ditampilkan adalah tentang kehidupan sehari-hari, perjuangan para pahlawan, dan lain sebagainya. Bahasa yang digunakan juga lugas tapi diselingi lawakan yang bisa mengocok perut. Biasanya kesenian ini diiringi oleh musik gamelan jawa.
Quote:
Quote:
Grebeg Suro Majapahit
Quote:
Tradisi ini diadakan tanggal satu suro setiap tahunnya. Dipelopori Yayasan Among Tani, tradisi ini merupakan rangkaian acara yang telah disusun sedemikian rupa. Dimulai dari ziarah ke makam leluhur dan makam para pahlawan, grebeg suro (arak-arakan dengan kostum era kejayaan Majapahit dan ditutup dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk. Tradisi Grebeg Suro ini dimaksudkan sebagai dari ruwat agung (permohonan keselamatan dan kesejahteraan) bagi bumi nusantara.
Meskipun Mojokerto merupakan kota terkecil di Indonesia, yang mana luas daerahnya hanya 16,47 kilometer persegi, atau sekitar delapan kali lebih kecil dari Kota Jakarta Selatan, tapi kota ini kaya akan sejarah dan budayanya.
Tradisi yang tersebut di atas masih rutin dilaksanakan oleh masyarakat sekitar. Kegiatan ini merupakan suatu kebanggaan bagi masyarakat Mojokerto khususnya, merupakan budaya yang wajib dijaga kelestariannya.

Sumber referensi dan gambar :
1,
2,
3,
4,
5,
6,
7