Kaskus

Entertainment

Rolemodel2020Avatar border
TS
Rolemodel2020
Tabula Rasa-Chapter Malang #1
Agan tau ga, tabula rasa itu bahasa latinnya kertas kosong.
Dimana teori in percaya bahwa setiap individu terlahir putih bersih. Pengalaman dan pengetahuan kita petik sepanjang perjalan hidup kita.
Ane percaya, dalam hidup, ada banyak cerita dan kenangan yang perlahan mengisi tabula rasa kehidupan ane.

Untuk mu Malang, ini kisahmuemoticon-Peluk´

Disclaimer : nama kota, nama teman dan panggilan seseorang yang ane samarkan, biar misterius aja gan, tapi tidak mengurangi keaslian dari cerita kok, selamat membaca pemirsahhhhhemoticon-Betty 

Ane terlahir disebuah kota kecil dikepulauan Riau daratan, saking kecilnya kota ini, ane ga bisa nemuin di peta gan. Nama kotanya, kota Linto. Jaman sebelum ada toll, Linto-ibukota provinsi yang hanya sekitar ca110km, ditempuh sekitar 4-5jam lamanya, itupun kalo tidak ada kecelakaan atau perbaikan jalan.


Puji syukur kepada yang kuasa, meskipun ane terlahir dikota kecil, keluarga ane dicukupkan baik pangan maupun pendidikan. Bapak yang bekerja di perusahaan swasta, sanggup menguliahkan 5 orang anaknya ke perguruan tinggi bonafit di pulau Jawa. 





Masa SMA ane habiskan di Linto, kelas 3, ane ambil jurusan IPA. Karena cita-cita ane dari dulu sebenarnya ingin kuliah teknik mesin, meskipun ane cewek, ane berangan2 bisa mendesign mobil masa depan yang ekonomis dari sisi finansial dan ramah lingkungan.
Agan ingat kan, kelas 3 itu penuh dengan kelas tambahan buat persiapan ujian dan brosur2 perkenalan universitas di Indonesia, mayoritas sih universitas dari pulau Jawa.
Orang tua sebenarnya sudah mempersiapkan tempat bimbel di Bogor, karena keluarga besar ibu masih tinggal disana. Harapan mereka, ane ikut kursus disana, bidik universitas negri di jakarta, Bogor atau Bandung. Dan tentu saja, ortu berpikir, masa depan insinyur wanita di Indonesia itu masih terbatas, udah kamu ambil jurusan yang bisa masuk ke bidang apa saja--pesan mereka kala itu.

Ane ogah2an mengiyakan, dan hari berganti minggu, minggu berganti bulan, ane nunut saja. Sampai suatu hari, salah satu temen ane, beda kelas sih, tapi anak IPA juga, datang menghampiri.

'kau mau ga formulir pendaftaran ini ly? Aku ga mau ambil, mau ikutan yang di jakarta aja, '
Doi dapat pendaftaran buat jalur SPMB diuniversitas Brawijay* Malang, ane disuruh mengganti biaya formulirnya aja sebagai kompensasi.
Waktu itu ane ga langsung jawab, ane bawa tuh formulir trus laporan ama ortu dulu.
 
Ternyata keluarga ibu juga ada di Malang, ortu bersedia membayar uang formulir itu. Jadilah ane isi itu formulir.
Hasilnya sekitar 1-2  bulanan setelah kelulusan -- kalo ga salah, udh lupa juga ane.
 
Setelah kelulusan, berangkat lah ane ke kota Bogor, sekitar dua minggu ikut Bimbel, ternyata hasil SMPB keluar gan, ane dinyatakan lulus untuk jurusan TIP (Teknologi Industri Pertanian)
Bukan main girangnya, meskipun bukan cita-cita, tapi ane lega karena bisa masuk negri plus bisa menghemat uang masuk kuliah.

Ane ga akan pernah lupa, wajah dan tangis haru dari ortu ane gan.
Bapak bilang
'papi ga selesai kuliah nak, tapi papi harap anak2 papi bisa menyelesaikan kuliahnya dengan sempurna'
'papi dan mami g bisa kasih kalian harta, tapi kami harap dengan ilmu yang kalian dapat, kalian bisa mandiri dan punya masa depan dan kehidupan yang lebih baik'
'mami papi bangga padamu nak'
 
Ane juga ikutan nangis dong yah gan, sembah syukur pada yang kuasa, ane merasa, hidup ane dimudahkan.
 
Skipskip...
Hunting kos2an
Bayar uang masuk, kalo ga salah 600rb gan
Mulai deh kehidupan kuliah disana
 
Kos2an pertama ane itu pas dibelakang gedung perikanan, ane masih ingat, kawasan kampus ditembok tinggi, tapi dibelakang gedung perikanan, ada pintu kecil yang menghubungkan perumahan penduduk dan gedung kampus.
 
Nah ane selalu keluar masuk pintu itu gan.
 
Pemilik kos2an ane lumayan galak dan strict soal jam malam, ane masih inget banget, jam 10 malam teng, si ibu udah berdiri didepan pagar, clengak clinguk kiri kanan buat ngecek masih ada ga anak gadis kosan nya yang keluyuran diluar.
Sebel sih dulu, apalagi kalo kita lagi indehoy, ya kan? Tapi kalo diingat sekarang, justru lucu dan ngangenin.

Ortu ane menyewa kamar , dengan kamar mandi didalam buat dua orang. Teman sekamar ane, Friska, asli Papua. Dia mah Papua bule, ane bilang.

Rambutnya ikal, ga kribo, panjang sebahu, kulit putih bersih, tinggi semampai dan wajahnya cantik banget. Beneran kayak blasteran deh pokoknya, tapiiiii... Giliran dia ngomong, ya sudahlah, logat papuanya keluar, hahaha
 
Friska juga ikut SPMB dan masuk jurusan hukum.
 
Sebenernya Friska datang ke Malang bersama dengan sahabat masa kecilnya Silvi, tapi sayang Silvi ga jebol SPMB dan mencoba masuk jurusan Biology lewat jalur biasa. Sukses setelah dua kali mencoba.
 
Tadinya Friska dan Silvi berniat untuk tinggal sekamar, tapi berhubung Silvi belum pasti masuk Unibr**, akhirnya Friska bersedia 'dinikahkan' dengan ane.
Jadilah kita rekan berbagi kamar dan Silvi tinggal dikamar sebelahan dengan kita.
Meskipun kamar kita bersebelahan, Silvi lebih banyak tinggal dengan kita, makan sama2, kemana2 ngikut, dengan berjalannya waktu, kita bertiga jadi kompak banget.
 
Sama2 anak perantau, jadi lebih cepet deket. Banyak banget pengalaman yang kita lalu bersama2. seru pokoknya.

CERITA HANTU PERTAMA

 
Seperti yang ane bilang, kita jadi lebih sering tidur bertiga gan. Suatu malam, suasananya udh ga enak aja dari awal. Habis beli nasi lalapan di warung Opung --yang jualan orang batak gan, jadi kita manggilnya si Opung, kita niat makan sama2 nih dikamar ane. Ane ama Friska udh duluan masuk ke kamar, Silvi mau ambil piring ama gelas buat kita bertiga.
Selesai cuci tangan, ane ama Friska mulai dah gelar tikar, saat itu kita merasa melihat Silvi masuk ke kamar mandi, ohh mau cuci tangan kayaknya, pikiran kita waktu itu. Kita ga liat jelas sih, hanya dari sudut mata saja, karena kebetulan kita berdua posisi membelakangi pintu kamar. Sementara denah kamar kita, begitu ane masuk,langsung bisa jalan ke kamar mandi(toilet).
 
Kita berdua udah siap menunggu Silvi dengan lalapan masing2, ehhh silvi masuk dong dari pintu kamar.
Loh, kita kan bingung, nah yang tadi ke kamar mandi itu siapa????
Ane ama Friska udh saling liat2an aja.
'Vi, ko tadi su masuk kamar mo cuci tangan ka?' tanya Friska
'ihh sa mo cuci tangan sekarang. Tadi ada ambil piring sama gelas buat kita to' jawabnya
Karena ga mau buat Silvi takut,ya udh kita berdua diam aja.
Habis makan, seperti biasa, kita leha2 ditempat tidur tingkat, Friska tidur di bawah, ane diatas, Silvi nomaden, kadang ama ane, kadang ama Silvi.
 
Karena besok hari sabtu, kita ga ada kuliah gan, seperti biasa, kita ngomong ngalor ngidul, tadinya sih kita ngobrol soal kisah cinta cinta, ga tau kenapa masuk lah kita ke zona perhantuan. Makin serem aja perasaan ini.
 
Bener aja gan, kejadian.
 
Meja belajar kita posisinya kan disamping pintu masuk, berderet, satu meja buat Friska, satu meja buat ane.
Entah kenapa, kita denger ada suara ketukan. Tadinya kita pikir ketukan pintu dari kamar sebelah.
Tapi setelah ketukan kedua, kok kedengarannya deket yah
Begitu ketukan yang ketiga, kita baru paham itu datang dari laci meja belajar ane
Mau kabur susah, yah udah sontak kita bertiga teriak2.
Sampe mbak senior dari kamar sebelah datang kekita.
'opo o sih rek' kata mereka ketus sambil menggedor pintu kamar kita, maklum udah jam 11an malam.
Terbirit birit kita membuka pintu kamar dan meminta maaf, lampu langsung kita nyalakan, kita ceritakanlah kejadian yang baru saja kita alami.
Mbak susi dengan santuy menjawab, 'ohhh iya... Udah biasa kalo hari jumat malam, sering2 sholat ama berdoa aja.
Disni memang rada anger ly'
'malah kalo kamu peka, malam jumat bisa dengar cewek nangis, orang naik turun tangga, dll' katanya lagi
Hampir pingsan dong kita mendengarnya. Baru dua bulan saja kita menetap di kosan ini, sudah mulai ciut nyali perlahan lahan.
Malam itu, kita bertiga tidur ditempat tidur atas, bodo amat, biar sempit yang penting berpelukan.
Rasa takut mengalahkan rasa aman.
Kalo ingat, jadi pengen ketawa, makin kangen sama Friska dan Silvi. Dan masih bertanya2, siapa yang masuk kekamar mandi kala itu, siapa yang mengetok laci meja belajar. Kita cek paginya, tidak ada tikus, dan laci terisi penuh dengan buka. Saking penuhnya, buku rapat berdempetan. emoticon-No Hope


ini baru foreplay gan, cekidot TABULA RASA CHAPTER MALANG--EDISI CINTA PERTAMA DI POST SELAJUTNYA.... selamat menikmati, salam rolemodel 2020emoticon-Peluk





0
288
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan