Kaskus

News

masramidAvatar border
TS
masramid
Usai Pencabutan Visa larangan, Menhan Indonesia Bersiap untuk Kunjungan AS.

Usai Pencabutan Visa larangan, Menhan Indonesia Bersiap untuk Kunjungan AS.

Kunjungan Prabowo Subianto mendatang menggambarkan ketegangan yang ada dan kebijakan AS terhadap Indo-Pasifik.

Oleh Sebastian Strangio
14 Oktober 2020

Usai Pencabutan Visa larangan, Menhan Indonesia Bersiap untuk Kunjungan AS

Usai Pencabutan Visa larangan, Menhan Indonesia Bersiap untuk Kunjungan AS.

Prabowo Subianto berbicara dengan para pejabat Australia selama Pertemuan Keenam Menteri Luar Negeri dan Pertahanan Indonesia-Australia 2 + 2 di Bali, Indonesia pada 6 Desember 2019.
Kredit: Flickr / Kedutaan Besar Australia Jakarta


Dilansir dari Diplomat.
Com, Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto besok akan memulai perjalanan lima hari ke Amerika Serikat, setelah pemerintah Amerika mencabut larangan untuk masuk ke negara itu.

Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengundang Prabowo untuk berkunjung ke AS guna membahas kerja sama pertahanan kedua negara, kata juru bicara menteri Dahnil Anzar.

Seorang jenderal garis keras terkemuka di bawah rezim Orde Baru Suharto, dan mantan menantu diktator Indonesia, Prabowo telah secara "kredibel " dituduh terlibat dalam serangkaian pelanggaran hak asasi manusia, dari kekejaman yang dilakukan di Timor Timur selama 24 tahun Indonesia. pendudukan hingga penculikan aktivis pro-demokrasi di bulan-bulan menjelang runtuhnya Orde Baru pada Mei 1998. 

Larangan visa Amerika diberlakukan pada tahun 2000.
Pada Desember 2019, lebih dari sebulan setelah penunjukannya sebagai menteri pertahanan, Prabowo mempekerjakan seorang pelobi yang berbasis di Texas untuk membantu membuka jalan bagi perjalanannya ke AS. 

James N. Frinzi dari firma lobi Frinzi & Associates melaporkan bahwa dia akan "membantu dan memberi nasehat tentang misi resmi potensial ke Amerika Serikat" oleh Prabowo.

 Dia melaporkan bahwa dia juga akan "memberi nasihat tentang proses masuk resmi, dan mengatur pertemuan politik dan komersial yang produktif untuk Menteri."

Pemerintahan Trump saat ini mendorong negara-negara Asia Tenggara untuk melawan pengaruh China di kawasan, terutama di Laut China Selatan, tempat Indonesia dan China mengalami ketegangan baru-baru ini. 

Mengingat posisi mantan jenderal sebagai menteri pertahanan sebuah negara yang terpadat di Asia Tenggara dan negara kepulauan yang tersebar di poros samudra Hindia dan Pasifik, kemungkinan besar pemerintah AS akan bersikap lunak.****

https://thediplomat.com/2020/10/afte...for-u-s-visit/




0
318
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan