Kaskus

Regional

rainydwiAvatar border
TS
rainydwi
[Coc Reg. Sidoarjo] Kampung Topi Punggul, Desa Yang Kini Terancam Kehilangan Pamornya
Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarokaatuuh

Hai, hai! Apa kabarnya, GanSis? Semoga kalian selalu dalam keadaan sehat wal afiat. Aamiin ...

Selamat datang di thread terbaru ane di Forum Sidoarjo. Ane ingin mencoba keberuntungan di event ini, nih, GanSis. Semoga saja, ane bisa menyajikan informasi yang bermanfaat bagi yang membacanya.

Kabupaten Sidoarjo merupakan bagian dari Provinsi Jawa Timur. Konon kabarnya, daerah ini dulu merupakan pusat Kerajaan Jenggala yang merupakan pecahan dari Kerajaan Airlangga.

Sebagai penyangga kota Surabaya, ibu kota provinsi Jawa Timur, Kabupaten Sidoarjo dinilai mampu menjadi salah satu daerah strategis bagi perekonomian regional. Dari 18 kecamatan yang ada, Kecamatan Gedangan dapat ane pakai sebagai salah satu contohnya.

Di dalam Kecamatan Gedangan ada sebuah desa yang memiliki potensi besar dalam upaya meningkatkan kebidupan ekonomi warganya, namanya Desa Punggul. Di sini, industri yang sangat berkembang adalah industri topi.

[Coc Reg. Sidoarjo] Kampung Topi Punggul, Desa Yang Kini Terancam Kehilangan Pamornya
Sumber gambar: facebook Kampung Topi Sidoarjo

Terkenalnya Kampung Topi Punggul, Desa Punggul, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo ini berawal dari sebuah usaha yang dirintis pertama kali oleh salah seorang warganya yang bernama H. Toha (alm) pada tahun 1970-an.

Pada awalnya, H. Toha (alm) membuka usaha sandal. Namun, entah apa sebabnya beliau menutup usaha tersebut dan beralih ke usaha topi dan merekrut banyak pegawai yang mana merupakan penduduk asli Desa Punggul itu sendiri.

Memasuki tahun 1980-an, saat mulai maraknya penggunaan topi sekolah, Pak H. Toha (alm) mendapatkan pesanan topi yang cukup banyak. Dari sinilah penduduk desa ini mendapat keahlian membuat topi. Dikarenakan mereka merupakan karyawan lepas dan bebas keluar masuk sesuka hati, sebagian besar mantan karyawan tersebut banyak yang membuka usaha serupa. Itulah sebabnya Kampung Punggul ini dikenal sebagai Kampung Topi.

Kini, usaha Bapak H. Toha (alm) ini diteruskan oleh anak keduanya, Ali Murtadlo. Dari sembilan anak beliau, hanya Ali-lah yang berinisiatif meneruskan usaha bapaknya dan masih bertahan hingga saat ini.

Usahanya ini mampu menghasilkan 10.000 topi sekolah dalam kurun waktu dua minggu. Harga yang dibanrolnya berkisar antara Rp 3.000 hingga Rp 50.000 dan dipasarkan di Banjarmasin, Bali, Lombok, dan seputaran provinsi Jawa Timur.

[Coc Reg. Sidoarjo] Kampung Topi Punggul, Desa Yang Kini Terancam Kehilangan Pamornya
Sumber gambar: instagram pesona_desa.id

[Coc Reg. Sidoarjo] Kampung Topi Punggul, Desa Yang Kini Terancam Kehilangan Pamornya
Sumber gambar: instagram pesona_desa.id

Namun, usahanya ini memiliki kendala di bidang sumber daya manusia. Tidak banyak anak muda yang mau menjadi pengrajin topi. Demi bisa bertahan, Pak Ali menyiasatinya dengan merekrut karyawan dari Bojonegoro. Beliau mengirimkan bahan ke sana untuk kemudian dikerjakan di daerah itu.

Pemesanan topi, seperti yang kita tahu, merupakan pesanan musiman. Biasanya, di bulan Juli hingga Agustus, para pengrajin topi ini akan kebanjiran order seiring dengan dimulainya tahun ajaran baru.

[Coc Reg. Sidoarjo] Kampung Topi Punggul, Desa Yang Kini Terancam Kehilangan Pamornya
Sumber: instagram ramoto_28

[Coc Reg. Sidoarjo] Kampung Topi Punggul, Desa Yang Kini Terancam Kehilangan Pamornya
Sumber gambar: instagram konveksi_topi_murah

Sampai dengan bulan Juli 2019, diperkirakan ada sekitar 48 pengrajin topi di Desa Punggul. Pemerintah setempat berharap, semoga industri topi ini mampu mengangkat perekonomian masyarakat setempat dan mengurangi angka pengangguran.

Salah satu upayanya, pihak desa sering mengajak pengrajin topi untuk mengikuti pameran-pameran. Tujuannya adalah agar produk Kampung Punggul ini bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas. Menurut pihak desa tersebut, pengrajin perlu melakukan perluasan usaha mereka. Tidak hanya topi yang dibuat, mungkin para pengrajin bisa juga menghasilkan produk lain seperti jilbab, tas, ikat pinggang, dasi, dan kaos kaki.

Semoga saja, generasi muda yang ada di Desa Punggul bisa meneruskan usaha serupa, ya, Gansis, agar predikat Desa Punggul sebagai Kampung Topi akan tetap lestari.

Well, GanSis, sekian dulu ulasan ane tentang Kampung Topi di Desa Punggul, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Semoga ada manfaat yang dapat dipetik dari tulisan ane ini.

Ane minta rate dan cendolnya, ya, GanSis. Jika ingin berdiskusi, ane harapkan semua dilakukan dengan cara yang santun.

Tetap terapkan protokol kesehatan, istirahat yang cukup, dan tetap berpikir positif agar diri kita terhindar dari virus mematikan ini. Kita doakan, semoga pandemi ini segera berakhir. Aamiin ....

Sampai bertemu di thread ane selanjutnya, ya, GanSis. Akhir kata, wassalamu'alaikum warrahmatullahi wabarokaatuuh.

Belajar Bersama Bisa dan terima kasih.


Jakarta, 14 Oktober 2020.
@rainydwi

Sumber: opini pribadi
Referensi: wikipedia, superradio.id, radarsidoarjo.jawapos.com
miniadilaAvatar border
wawanbakwanAvatar border
wawanbakwan dan miniadila memberi reputasi
2
2.6K
6
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan