dizazdotme.wordpress.com


Halo, GanSis ....

Apakah GanSis ada yang suka nonton drama bollywood?

Ane pribadi sebenarnya tertarik dengan beberapa sinema atau film bollywood dari India, yang menurut ane kisahnya memang menarik dan memberi banyak amanat/pesan positif.

Salah satunya adalah series Uttaran yang tayang di salah satu TV nasional.

Series bollywood ini sudah pernah tayang beberapa tahun lalu di Indonesia, tetapi sekarang ditayangkan lagi, dan menurut ane tidak ada salahnya, sebab series yang memiliki banyak episode tersebut memberikan banyak amanat kepada penonton, terutama tentang parenting/pola asuh.

Drama ini bermula dari saat Ichcha masih kecil, hingga ia dewasa dan memiliki anak dengan beragam konflik yang komplek serta penuh pesan positif.

Namun di thread kali ini, kita akan sedikit mengulas amanat dari kisah Ichcha saat masih kecil.


my-favoriteartis.blogspot.com

Series Uttarandiperankan oleh Sparsh Khanchandani sebagai Ichcha kecil (pemain utama), Ishita Pachal sebagai Tapasya kecil, Vaishali Thakkar sebagai Damini Ragendra Bharti (ibu Ichcha), Ayub Khan sebagai Jogi Thakur (ayah Tapasya), Pyumori Mehta sebagai Divya Jogi Thakur, dan lain-lain.




Mengisahkan tentang sosok Ichcha kecil yang bermimpi menjadi seorang putri. Ayah Ichcha telah meninggal sehingga ia hanya hidup dengan ibunya yang bernama Damini.

Mereka hidup di bawah garis kemiskinan, tetapi Damini adalah ibu yang pekerja keras.

Pada akhirnya ia bekerja sebagai pembantu di rumah Tapasya yang megah dan di sanalah kisah perjalanan takdir Ichcha dimulai.

Persahabatan antara Ichcha kecil dan Tapasya kecil, impian, serta kesenjangan status sosial adalah tema kisah yang sangat mendominasi serial Uttaran ini.


nakita.grid.id

Selain kalimat bernilai sastra yang banyak digunakan dalam percakapan/dialog tokoh, jika GanSis perhatikan akan ada banyak sekali pelajaran tentang pola asuh yang bisa kita petik dari kisah Uttaran.

Berikut ane rangkum 7 pelajaran tentang pola asuh yang tersirat dari drama bollywood Uttaran;


1. Menampakkan senyum meski sebenarnya menderita

Damini seorang janda miskin yang banting tulang demi keberlangsungan hidupnya bersama Ichcha yang masih polos. Keadaan itu membuatnya kerap mendapat caci maki serta ketidakadilan yang tentu saja hatinya sering terluka.

Namun meski semenderita apapun hati Damini, ia selalu berusaha menampakkan senyum di hadapan Ichcha. Ia selalu menghibur putrinya meski di belakang ia harus menelan getir dengan bermandikan air mata.

Karena anak-anak, tetaplah anak-anak-anak. Kehidupan anak-anak adalah surga yang hanya sekali datang yang tidak seharusnya dinodai dengan permasalahan orang dewasa yang rumit bagi anak-anak.


2. Tidak mengajarkan untuk meminta-minta

Meski hidup di bawah garis kemiskinan, ia tidak mengajari anak semata wayangnya untuk meminta-minta.

Ada satu adegan yang menurut ane sangat bagus, yaitu saat Ichcha kecil melihat seorang pria kaya memakan roti di dalam mobil mewah, sementara di seberang jalan Icha menatap pria tersebut dengan hasrat menginginkan makanan yang disantap si pria.

Si pria lantas menyadari keberadaan Ichcha, ia memanggil Ichcha dan memberikan roti sisa gigitannya, tetapi Ichcha menolak. Dan itu adalah ajaran dari ibunya, Damini.

Tindakan Ichcha ini mencerminkan tentang sikap untuk tidak meminta-minta, bahwa sekalipun miskin, seseorang tetap harus menjaga harga dirinya.


3. Sering memeluk dan mengucapkan kata-kata positif sebelum tidur

Damini sering memeluk Ichcha di banyak kesempatan, suatu tindakan yang orangtua sibuk di jaman sekarang, barangkali kerap diabaikan.


chinese.fansshare.com

Memeluk dan mencium anak menunjukkan cinta dan perhatian, sehingga dapat membangun kedekatan emosi antara anak dan orangtua.

Menjelang tidur, banyak adegan yang menunjukkan Damini mendengarkan Ichcha bercerita dan ia kerap melontarkan pujian serta kata-kata positif kepada putrinya.

Kata-kata positif ibu kepada anak adalah doa. Selain itu akan terekam di pikiran bawah sadar anak (subconscious mind), terutama jika diucapkan menjelang tidur. Saat pikiran bawah sadar anak dipenuhi oleh hal-hal positif, maka itu akan memengaruhi tindakan anak, begitu juga sebaliknya.


4. Merespon dengan baik anaknya yang kritis

Ichcha tergolong anak yang cerdas dan kritis. Ia bertanya setiap hal kepada ibunya, termasuk hal kecil. Dan itu sering ia lakukan.

Tidak dengan marah, cara Damini merespon. Sekalipun ia sibuk bekerja, ia akan sejenak meninggalkan pekerjaannya untuk menjawab pertanyaan Ichcha dan itu sering dilakukan dengan memeluk serta menjawab melalui kisah-kisah.

Seperti dalam adegan Damini menjahit, dan Ichcha memburunya dengan pertanyaan kapan ia ulang tahun dengan perayaan mewah.


5. Saat marah kepada anak

Seperti halnya anak-anak pada umumnya yang memiliki banyak tingkah, demikian juga dengan Ichcha.

Ichcha pernah membuat ibunya marah dengan caranya yang tidak menghargai kejutan dari teman-temannya.

Saat itu, Damini menampar Ichcha tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Setelahnya, Damini menyendiri sembari menangis, tetapi kemudian Ichcha menghampiri untuk meminta maaf.

Semarah apapun Damini saat itu, ia kemudian memaafkan Ichcha, memeluknya, dan mengajak Ichcha bicara (komunikasi dua arah).


6. Mengajak komunikasi untuk mencari tahu alasan berbohong

Ini terjadi pada Tapasya yang berbohong kepada ibunya (Divya Jogi Thakur). Tapasya berbohong sebab takut dimarahi sehabis menemui Ichcha.

Tapasya yang anak orang kaya memang jarang diizinkan bermain ke luar. Ia diberi banyak mainan dan fasilitas mewah di rumah, tetapi ia kesepian.

Ketika memiliki Ichcha sebagai teman, tentu saja ia senang. Namun, ibu Tapasya seolah menghalangi pertemanan antara Tapasya dengan Ichcha sebab status sosial yang berbeda.

Suatu ketika Tapasya berbohong. Divya mengadukan anaknya yang berbohong kepada suaminya, Jogi Thakur (ayah Tapasya).


sukabumiupdate.com

Sang ayah bukannya lantas memarahi Tapasya, tetapi ia mencari tahu terlebih dahulu alasan mengapa Tapasya berani berbohong, mengawali dengan komunikasi yang baik.

Pertama-tama Jogi Thakur menanyakan kegiatan Tapasya di sekolah, lalu tn. Thakur memujinya. Di saat Tapasya sudah merasa nyaman, tn. Thakur bertanya dengan nada santai dan friendly, mengapa Tapasya berbohong. Dengan begitu, Tapasya menjawab tanpa ragu serta tanpa ketakutan.


7. Penghargaan sederhana bermakna luar biasa

"Pintar"
"Anak baik"
"Cantiknya"
"Sayangku"
"Wah ... bagusnya ...."

Kata-kata pujian adalah penghargaan serta apresiasi yang tampak sederhana, tetapi berarti mendalam.

Dengan memberi pujian, anak merasa dihargai sehingga ia lebih bersemangat dalam melakukan hal-hal positif. Suatu hal yang barangkali jarang diberikan oleh orangtua sibuk jaman sekarang kepada anak-anaknya, yakni waktu dan penghargaan sederhana.

Sementara itu yang tampak di beberapa adegan, ditunjukkan Damini kepada Ichcha.

Sebenarnya masih sangat banyak amanat dari serial Uttaran tentang pola asuh yang bisa kita jadikan pelajaran. Namun untuk saat ini, baru itu yang ane ingin. Jika ada tambahan, bolehlah Agan-Sist share di bawah


___o0o___

Opini pribadi