Ada berita cukup menggemparkan saat melongok aplikasi Facebook pagi ini. Tiba-tiba berseliweran status teman-teman yang menyebutkan bahwa komunitas menulis online terbesar di Indonesia telah lenyap dari peredaran.


Sumber gambar

Komunitas Bisa Menulis

Ada yang belum tahu KBM? Grup Facebook yang concern di bidang kepenulisan ini semula sudah beranggotakan lebih dari satu juta orang. Angka yang fantastis untuk ukuran sebuah grup.


(Sumber: Youtube Asma Nadia)

KBM didirikan oleh pasangan penulis Indonesia yaitu Asma Nadia dan Isa Alamsyah. Forum tersebut terbuka untuk umum. Baik yang ingin belajar menulis maupun yang sekadar hobi membaca. Hampir semua jenis dan genre tulisan bisa ditemukan di KBM. Mulai dari cerbung horor, cerita pelakor favoritnya emak-emak squad, opini dan julidinitas tentang berbagai hal, sampai coretan curhat pun ada di sana.

Tak sedikit juga penulis "besar" yang terlahir dari KBM. Walau kebanyakan hanya terbit indie, banyak novel yang bermula dari KBM bisa terjual ribuan eksemplar. Bahkan ada juga loh yang sampai difilmkan. Tahu film yang diangkat dari novel Wedding Agreement? Setahu ane, itu juga bermula dari KBM.

Namun, karena grup ini mewadahi banyak kepala, maka tak jarang terjadi pergesekan di sana. Ada saja tulisan-tulisan kontroversional yang menyinggung pihak-pihak tertentu. Kondisi tersebut biasanya akan memicu perang online. Ujung-ujungnya saling serang di komentar, kemudian muncul tulisan-tulisan tandingan. Pemandangan yang cukup lumrah ditemukan di KBM.

KBM telah banyak melahirkan tulisan-tulisan viral. Seperti yang terdahulu ada layangan putus, sampai seonggok komentar dari sesebapak yang pernah jadi bulan-bulanan netizen belum lama ini. Sampai jadi ide cerita FTV loh, keren nggak tuh.

(Sumber gambar: dokumentasi pribadi (screen capture))

Walaupun ada saja yang tidak suka, tapi banyak juga yang merasakan manfaat dari keberadaan grup kepenulisan tersebut. Ane pribadi juga sebenarnya pernah beberapa kali nulis di KBM. Walaupun belum "meledak", tapi mendapat respons dan apresiasi dari sekian pembaca saja rasanya sudah cukup meningkatkan semangat menulis.


(Sumber gambar: kbmapp.com)

Meskipun baru-baru ini KBM telah dibuat versi aplikasinya, tapi tentu bagi beberapa orang grup Komunikasi Bisa Menulis yang ada di Facebook tetap memiliki kesan tersendiri.

Belum diketahui alasan pasti di balik lenyapnya KBM, tetapi banyak yang menduga bahwa hal tersebut disebabkan oleh adanya oknum-oknum yang melaporkan keberadaan grup KBM ke otoritas Facebook.

Well, kita doakan saja yang terbaik. Semoga KBM bisa pulih.

Agan, Sist, ada juga yang penulis atau pembaca di KBM?