iluvtariAvatar border
TS
iluvtari
Ini 6 Kelakuanmu di Tahun 90-an Dulu!

Gara-gara demo menolak UU Cipta Kerja, aku jadi ingat tahun 1998. Padahal ketika rusuh-rusuh menuntut reformasi itu, di kotaku keadaannya adem ayem aja.

Tahun 2002, waktu aku untuk beberapa tahun tinggal di Jakarta, banyak teman-teman di sana yang cerita betapa mengerikannya Mei 98 itu.

Sebagian mengaku trauma, sebagian lagi bercerita hal buruk sambil cengengesan.

“Kami ke pasar pagi-pagi banget, takut keburu demo lagi. Itu juga gak jauh-jauh,” kata teman yang kemudian tinggal di Cileungsi.

“Mas S tiap hari ikut demo, pulang-pulang bawa tipi, baju, sampe pernah bawa kulkas!” cerita sambil ngakak. “Disuruh emak pulangin. Ya bingung dia, pulangin ke mana!”

Tahun 1998 aku masih SMP, cuma ngerti Pak Harto mundur dan akhirnya jadi susah menghafal nama-nama pejabat. Gak kayak tahun-tahun sebelumnya.

Bahkan sampai sekarang masih sering ingat, Rudini Menteri Dalam Negeri, Harmoko Menteri Penerangan, Dr Ing Wardiman Djoyonegoro Menteri Pendidikan, dst.

Tapi ada juga hal lain yang sampai sekarang masih terkenang. Dan ini sepertinya adalah kekhasan anak-anak Indonesia masa itu. Milenial dari Generasi Y dijamin pernah melakukan 6 hal ini:

Cara Blokir Kaum Jadul

Jangankan WA, SMS pun belum ada. Tapi rata-rata rumah ada teleponnya, yang kadang dikunci biar tidak mahal waktu bayar tagihan.

Mungkin di rumah Agan pesawatnya sudah lebih modern, ya. Tapi di rumahku, baru akhir 90-an ada pesawat yang bisa menampilkan nomor pemanggil.

Nah, kalau kita hafal nomor telepon orang ngeselin, daripada terus-terusan berdering, mending kayak gambar di atas aja. Angkat, tapi letakkan gagangnya. Biarin yang di sana ngomel sendiri. 

Ngeprank Bayi

Waktu menjaga adik atau keponakan adalah waktunya prank! Gak perlu modal alat ini itu, cukup keahlian membalik kelopak mata. Makin kencang adik/keponakan nangis, sensasi serunya makin menjadi-jadi.

Kadang sesama teman pun sering saling menakuti dengan cara begini, konyol ya! Tapi aku belum pernah sekalipun berhasil, kasihan!

Tak Ada Saku Karet Celana pun Jadi

Siapa yang suka nendang-nendang jeriken waktu disuruh beli minyak tanah? Biasanya ada uang kembalian untuk jajan. Tapi nanti saja jajannya, setelah “tugas” selesai!

Menjelang balik ke warung lagi, duitnya dilipat dan diselipkan ke celana. Sakunya ada sih, tapi keseringan bolong.

Kerjaan Penting Saat Gabut

Padahal tidak ada yang yang spesial, juga tidak ada kompetisinya. Tapi membuat gas cair di dalam dua tabung mancis jadi sama tinggi selalu bikin bocah 90-an penasaran.

Walaupun setelah sama rata, kemudian dipakai, ya jadi beda tinggi lagi.  

Halu Tingkat Tinggi

Kalau mobil hardtop dan helikopter identik dengan penculik, pesawat terbang seolah melintas untuk memberi harapan.

Setiap lewat, diteriakin, dimintain duit. Padahal tidak pernah sekalipun jatuh duit dari atas sana, tapi tetap saja dilakukan lagi dan lagi.

Rumah Gadang Buat Kerokan

Kalau sekarang untuk kerokan kayaknya susah ya Gan, ketemu koin yang pas. Paling pakai sendok, dan gara-gara sakit, akhirnya gak jadi.

Waktu kecil kita dikerok pakai bawang merah dicampur minyak. Tambah umur, pakai duit 100 gambar rumah gadang. Jangan lupa kakinya dipegangi biar gak kabur!

Kelelahan nangis, tidur. Besok paginya sudah sehat. Entah karena dikerok entah karena habis keluar keringat jadi penyakitnya ikut keluar.

Kalau sudah sehat, koin yang sama dijadiin model gambar. Hasilnya itu-itu aja, tapi tetap dilakukan. Modal duit logam, kertas, pensil. Hasilnya puas! Sederhana banget untuk bahagia.

Btw sampai sekarang masih ada yang pakai “cincin emas” dari duit?



sumber gambar 1: bemethis.com
gambar 2-6: lehugak.com
giee2Avatar border
nirankaraAvatar border
m4ntanqvAvatar border
m4ntanqv dan 32 lainnya memberi reputasi
33
7.7K
187
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan