- Beranda
- Komunitas
- Regional
- Sidoarjo
[Coc Reg. Sidoarjo] Uniknya Kampung Nelayan Kupang Balongdowo Di Sidoarjo


TS
indrag057
[Coc Reg. Sidoarjo] Uniknya Kampung Nelayan Kupang Balongdowo Di Sidoarjo
Hai agan dan sista penghuni jagad kaskus dimanapun berada. Ijinkan kali ini ane akan mengajak agan dan sista berjalan jalan sejenak ke Kota Sidoarjo. Kota di Jawa Timur yang sangat terkenal dengan Lumpur Lapindonya itu.
Tapi kali ini ane tidak akan mengajak agan dan sista semua untuk melihat Lumpur Lapindo, melainkan mengunjungi sebuah kampung yang ada di sudut kota Delta ini.
Namanya Kampung Nelayan Kupang gansist, letaknya di Desa Balongdowo, Kecamatan Candi, Sidoarjo. Kenapa ane mengajak agan dan sista untuk mengunjungi kampung ini? Karena kampung ini sedikit unik menurut ane.
Sesuai dengan namanya, rata rata warga kampung ini bermatapencaharian sebagai nelayan. Namun yang unik, nelayan disini kerjanya bukan mencari ikan seperti nelayan pada umumnya gansist, melainkan mencari kupang. Karena itulah kampung ini dinamakan Kampung Nelayan Kupang. Bagi yang belum tahu apa itu kupang, kupang adalah sejenis kerang putih atau bahasa latinnya Corbula Faba. Kerang jenis ini berukuran sangat kecil, kurang lebih hanya seukuran kancing baju.
Spoiler for kupang hasil tangkapan nelayan:
Kerang jenis ini banyak dijumpai di perairan Desa Kepetingan Buduran, mendekati selat Madura, yang berada tepat disebelah timur kampung ini. Jumlahnya yang melimpah dan tak kenal musim, serta harga jualnya yang lumayan tinggi, membuat nelayan di kampung ini lebih memilih untuk mencari kupang daripada mencari ikan.
Untuk mencari kupang ini, biasanya para nelayan di kampung ini berangkat pada sore hari dengan perahu berukuran sedang, dan kembali pada pagi harinya. Satu perahu biasanya diisi oleh empat atau lima orang nelayan.
Ada pemandangan yang tak biasa di muara sungai di sisi jembatan yang berada di sebelah barat balai desa kampung ini. Dimana perahu perahu nelayan kupang yang baru kembali dari melaut langsung diserbu oleh warga. Berkarung karung kupangpun menjadi rebutan. Melihat pemandangan ini ane jadi teringat pasar terapung yang ada di kampung halaman istri ane di Samarinda sana.
Spoiler for :
Yang unik gansist, kupang kupang ini dijualnya bukan ditimbang seperti lazimnya orang kalau membeli hasil tangkapan nelayan, melainkan ditakar dengan menggunakan timba kecil gitu. Jadi satu timba kecil dihargai sekian rupiah gitu gansist, sesuai dengan kesepakatan antara para pembeli dan nelayan. Sangat unik bukan?
Para warga yang sudah berhasil mendapatkan kupang dari para nelayan, langsung mencucinya sampai bersih di sungai itu juga, untuk selanjutnya nanti sampai di rumah tinggal direbus lalu diolah menjadi berbagai macam olahan kupang, untuk selanjutnya dijual. Butuh waktu yang lumayan lama untuk merebus kupang ini gansist, sekitar empat sampai lima jam. Biasanya warga disini merebusnya dari mulai tengah malam hingga pagi menjelang. Butuh kesabaran dan ketelatenan dalam mengolah kerang jenis ini, karena ukurannya yang sangat kecil. Saat dikupas isinya paling hanya sebesar biji kedelai.
Kupang ini sendiri bisa diolah menjadi berbagai macam makanan gansist, yang paling terkenal adalah kupang lontong, makanan khas dari kota Delta ini. Selain itu kupang juga bisa diolah menjadi kerupuk kupang dan petis kupang. Banyak jenis olahan kupang ini yang memiliki nilai jual yang tinggi dan menguntungkan. Bahkan cangkangnyapun bisa diolah menjadi campuran makanan ternak. Jadi hampir semua bagian dari kupang ini bisa dimanfaatkan, tak ada yang terbuang percuma.
Spoiler for lontong kupang:
Spoiler for kerupuk kupang:
Spoiler for petis kupang:
Kegiatan mencari kupang ini sudah ada sejak lama gansist, sudah dilakukan turun temurun dari generasi ke generasi. Dan profesi nelayan kupang ini juga sangat menjanjikan, terbukti sudah banyak nelayan kupang yang sukses dan hidup berkecukupan dari hasil mencari kupang ini.
Namun belakangan ini, jumlah nelayan kupang di kampung ini semakin berkurang. Dulu ada sekitar 50-an perahu nelayan di kampung ini, namun sekarang tinggal beberapa biji saja.
Hanya nelayan nelayan sepuh saja yang masih bertahan menjadi pencari kupang. Sedang generasi muda di kampung ini seolah enggan untuk melanjutkan profesi yang sudah turun temurun ini, dan lebih memilih untuk bekerja di pabrik atau merantau mengadu nasib di kota besar.
Sangat disayangkan ya gansist, kalau keunikan kampung kupang ini lambat laun akan hilang dan punah tergerus zaman. Tapi begitulah yang namanya kehidupan, saat generasi berganti, maka akan berganti pula tatanan dan cara untuk bertahan hidup. Cara yang sudah dianggap usang akan ditinggalkan, dan berganti dengan cara baru untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
Demikian sedikit yang bisa ane sampaikan pada kesempatan ini, semoga ada sedikit hikmah yang bisa kita petik dari kehidupan para nelayan di Kampung Kupang ini. Mohon maaf jika ada kekurangan dan kesalahan dalam tulisan ane, sampai bertemu di thread ane yang lain.
Wassalam.
sumber :
https://www.sidoarjonews.id
Gambar:
https://www.sidoarjonews.id
https://www.kumparan.com
https://www.inkuiri.com
https://www.cookpad.com
Diubah oleh indrag057 12-10-2020 10:30






zeref13 dan 13 lainnya memberi reputasi
14
3K
91
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan