- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Gak Peduli, Pokoknya Buruh Demo Lagi, Istana Dikepung 5 Hari Berturut-turut


TS
sniper2777
Gak Peduli, Pokoknya Buruh Demo Lagi, Istana Dikepung 5 Hari Berturut-turut

POJOKSATU.id, JAKARTA – Demo buruh yang sudah sepekan digelar untuk menolak Omnibus Law Cipta Kerja, dipastikan tetap akan berlanjut.
Bahkan, demo kali ini akan digelar secara berturut-turut sampai dengan lima hari.
Rencananya, demo dimulai pada Senin (12/10) sampai dengan Jumat (16/10) mendatang.
Aksi demo itu akan digelar di depan Istana Kepresidenan di Jakarta Pusat.
Rencana aksi demo itu tertuang dalam surat pemberitahuan aksi kepada kepolisian pada Jumat lalu (9/10).
Surat pemberitahuan aksi ini diteken Deputi Presiden Bidang Konsolidasi DEN KSBI Surnadi.
“Kami aksi Senin (hari ini, red),” kata dia kepada jpnn.com, Minggu (11/10/2020).
KSBSI menggelar unjuk rasa lantaran tuntutan mereka tidak terakomodasi dalam RUU yang dikenal dengan sebutan Omnibus Law itu.
DEN KSBSI mempersoalkan klaster ketentuan ketenagakerjaan dalam Omnibus Law Cipta Kerja.
Sebab, aturan baru itu telah mendegradasi hak-hak buruh yang sebelumnya diatur dalam Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Menurut KSBSI, setidaknya ada empat hak mendasar buruh yang didegradasi Omnibus Law Cipta Kerja.
Keempatnya ialah sistem perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT) tanpa batas, alih daya (outsourcing) diperluas tanpa limitasi jenis usaha, upah dan pengupahan diturunkan, serta penurunan besaran pesangon.
Oleh karena itu DEN KSBSI akan menggelar aksi unjuk rasa selama lima hari berturut-turut di depan Istana Kepresidenan Jakarta.
Desakan mereka ialah agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerbitkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perppu) guna mencabut Omnibus Law Cipta Kerja.
(jpnn/ruh/pojoksatu)
https://pojoksatu.id/news/berita-nas...ai-hari-ini/1/
PERINGATAN
Jika rakyat pergi
Ketika penguasa pidato
Kita harus hati-hati
Barangkali mereka putus asa
Kalau rakyat bersembunyi
Dan berbisik-bisik
Ketika membicarakan masalahnya sendiri
Penguasa harus waspada dan belajar mendengar
Bila rakyat berani mengeluh
Itu artinya sudah gawat
Dan bila omongan penguasa
Tidak boleh dibantah
Kebenaran pasti terancam
Apabila usul ditolak tanpa ditimbang
Suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan
Dituduh subversif dan mengganggu keamanan
Maka hanya ada satu kata: lawan!.
(Wiji Thukul, 1986)
Jaga stamina dan perjuangan

ROBOHKAN TEMBOK2 TIRANI,,, LAWAN!!!!!






imaginaerum dan 5 lainnya memberi reputasi
2
3.6K
66


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan