ALOHA GANSIS
WELCOME TO MY THREAD
Setiap daerah di Indonesia pasti punya daya tarik tersendiri yang membuat para pelancong tergoda untuk berkunjung. Daya tariknya bisa beragam hal, mulai dari wisata alamnya, tur budaya, tempat-tempat viral kekinian, wisata kuliner sampai acara-acara khusus yang digelar di daerah tersebut.
Nah, salah satu daerah yang punya acara khusus atau tradisi yang digelar secara tahunan adalah Klaten, Jawa Tengah. Tradisi masyarakat Klaten ini kebanyakan melibatkan banyak orang. Hal inilah yang membuat para wisatawan tertarik untuk ikut merasakan keseruan dan terlibat di dalamnya.
Tapi, apa saja sih tradisi-tradisinya? Yuk, ane kenalin satu-satu.
Quote:
Quote:
1. Tradisi Bersih Sendang Sinongko
Dari namanya, kira-kira gansis bisa tebak gak ini tradisi apa? Pasti gampang ketebak ya, udah ada spoilernya, sih.
Tradisi Bersih Sendang Sinongko merupakan tradisinya masyarakat desa Pokak, Kecamatan Ceper, Jawa Tengah. Kalau secara umum, tradisi ini sebenarnya adalah tradisi warga untuk bersih-bersih desa alias kerja bakti beramai-ramai demi menciptakan lingkungan desa yang nyaman.
Sesuai namanya, lokasi diadakannya tradisi ini adalah di Sendang Sinongko. Oh iya, “Sendang” sendiri merupakan sebuah kolam yang berada di daerah pegunungan. Kenapa harus di Sendang Sinongko? Karena sendang tersebut adalah sumber perairan utama sawah para warga desa.
Apa hubungannya tradisi ini dan fungsi sendang, sih? Jadi gini gansis, Tradisi Bersih Sendang Sinongko bukan hanya sekedar acara bersih-bersih biasa, tapi juga sebagai cara warga untuk bersyukur akan hasil panennya. Makanya mereka menggunakan air sendang juga untuk bersih-bersih desa.
Acaranya juga gak sekedar kerja bakti, warga juga mengadakan arak-arakan budaya (mirip karnaval seni) dan gak lupa memotong ratusan hewan ternak yang kemudian diolah dan dimakan ramai-ramai. Tradisi ini selalu dilakukan tiap tahun pada hari Jum’at Wage di musim kemarau. Seru ya!
Quote:
Quote:
2. Tradisi Sebaran Apem Yaqowiyu
Tradisi berikutnya adalah Tradisi Sebaran Apem Yaqowiyu yang diadakan di daerah Jatirom, tepatnya di Kompleks Pemakaman Ki Ageng Gribig. Tradisi ini dilaksanakan pada bulan Safar, bulan kedua pada penanggalan Jawa. Masyarakat sekitar sih lebih mengenal tradisi ini dengan nama “Saparan”.
Kenapa lokasinya di Kompleks Pemakaman Ki Ageng Gribig? Ternyata, jawabannya berhubungan sama awal mula tradisi ini diadakan. Jadi, pertama kali tradisi ini diadakan adalah saat Ki Ageng Gribig kembali setelah beliau menjalankan ibadahnya ke tanah suci.
Lalu, siapa itu Ki Ageng Gribig? Konon, beliau adalah orang yang dipercaya sebagai keturunan dari Prabu Brawijaya. Jadi bisa dibilang sosoknya ini bukan orang main-main dan cukup disegani dan dihormati.
Nama “Yaqowiyu” diambil dari penggalan doa untuk memohon kekuatan. Sedangkan “Apem”, tentu saja merujuk pada kue manis yang berbahan dasar dari tepung beras. Kue apem dipilih karena memiliki filosofi sebagai makanan yang membawa kesejahteraan. Gak heran kalau warga berebut mendapatkan kue apem yang disebar di acara ini karena mereka percaya kalau berhasil mendapatkannya, mereka akan mendapatkan kesejahteraan pula.
Quote:
Quote:
Sesuai namanya, Tradisi Syawalan Rowo Jobor dilaksanakan pada awal bulan Syawal untuk menyambut datangnya bulan tersebut. Tradisi ini dikenal pula dengan nama “Syawalan” atau “Tradisi Gunungan Ketupat”.
Acaranya apa saja? Pastinya ada kirab gunungan ketupat. Kirab diiringi kesenian Jathilan dan beberapa tokoh pewayangan seperti Punakawan dan Anoman. Oh iya, selain gunungan ketupat, ada juga gunungan hasil bumi yang berisi sayuran dan buah-buahan. Dijamin banayak makanan berlimpah di acara ini.
Nah, itu dia tradisi tahunan yang diadakan masyarakat Klaten. Gimana? Gansis ingin merasakan keseruannya? Tunggu pandemi berakhir ya biar aman ~
:terimakasih



Quote:
Thread created by Kaskus ID kaniarf
Sumber Info : di sini
Sumber Gambar : Tercantum (via Google Image)