Omnibus law memang sesuatu yang baru di negeri ini. Tidak mudah memang menjalankan hal tersebut. Karena pada prinsipnya omnibus law adalah aturan hukum yang hanya berpusat pada satu payung saja. Ya seperti halnya sebuah bus besar yang mengangkut puluhan penumpang. Begitu pula yang terjadi kelak jika omnibus law diterapkan. Maka akan ada banyak sekali undang-undang yang kemudian dijadikan satu saja. Maka tak heran jika ada penolakan terjadi di mana-mana. Apalagi publikasi keilmuan tentang apa itu omnibus law di kalangan masyarakat akar rumput sangatlah minim sekali.

Penolakan terhadap aturan omnibus law yang baru saja diputuskan oleh anggota DPR nampaknya tidak hanya dari kalangan buruh, mahasiswa, dan warga pada umumnya. Namun, para pelakor juga ikut serta dalam penolakan tersebut. Jika buruh dan mahasiswa melakukan aksi demonstrasi dan turun ke jalan untuk memperjuangkan keadilan maka para wanita perebut laki orang ini punya cara berbeda. Mereka seolah ingin membunuh secara halus tanpa harus melukai.



gambar

Baru-baru ini beredar sebuah video dari beberapa pelakor yang meminta omnibus law dibatalkan atau mereka tak segan-segan akan melaporkan perbuatan beberapa anggota dewan yang pernah mereka kencani kepada istri sahnya. Bahkan ada yang menampilkan chatting hingga bukti transfer. Entah apakah video tersebut bisa dipertanggung jawabkan kenyataannya atau tidak. Namun yang jelas para pelakor ini memiliki cara tersendiri bagaimana cara melukai tanpa harus mengotori tangan.



Kehadiran postingan tersebut ternyata mendapat apresiasi dari para warga net. Sebagian dari mereka ada yang mendukung sikap yang dilakukan para kalangan pelakor tersebut. Karena itu, muncullah tagar pelakor di twitter. Nampaknya momen penolakan omnibus law kali ini bisa sedikit menghapus citra buruk dari seorang pelakor yang sangat negatif. Karena pelakor yang selama ini telah diketahui adalah seorang wanita yang merebut suami orang hingga menyebabkan keretakan dalam sebuah rumah tangga.Ternyata tingkah mereka selama ini bisa menjadi senjata mematikan.

Apakah ancaman dari pelakor ini bisa berhasil atau malah menjadi bumerang bagi dirinya sendiri karena dianggap telah melakukan kebohongan publik atau hanya untuk sekedar sensasi belaka.

Sumber :

ini

ini