- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Polisi Tangkap 16 Relawan Medis Demo Omnibus Law di Surabaya


TS
masramid
Polisi Tangkap 16 Relawan Medis Demo Omnibus Law di Surabaya
Polisi Tangkap 16 Relawan Medis Demo Omnibus Law di Surabaya
CNN Indonesia
Jumat, 09/10/2020 01:53

Ilustrasi. Polisi mengamankan aksi unjuk rasa berbagai elemen mahasiswa di depan Gedung DPRD Jawa Timur Jalan Indrapura, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (26/9/2019). (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)
Surabaya, CNN Indonesia --
Posko medis untuk peserta Aksi Tolak Omnibus Law Cipta Kerja di Sekretariat PMKRI Jalan Taman Simpang Surabaya, didatangi aparat kepolisian yang memaksa masuk. Sebanyak 16 relawan medis ditangkap.
Salah satu relawan ParaMedisJalanan Surabaya, Fahmi Naufala Mumtaz, mengatakan hal itu bermula saat sejumlah aparat kepolisian mendatangi posko medis pukul 17.50 WIB, Kamis (8/10).
"Pukul 17.50 polisi mengejar massa aksi yang melewati posko medis di Jalan Taman Simpang. Polisi lalu memaksa masuk ke posko medis padahal sudah tutup," kata Fahmi kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (9/10).
Padahal, kata dia, para relawan posko medis sudah mencantumkan bendera palang merah kepada polisi.
Usai masuk, polisi kemudian meminta seluruh relawan medis yang ada di posko tersebut untuk jalan jongkok. Aparat, kata dia, juga mengancam para relawan dengan kekerasan.
"Polisi memaksa masuk ke dalam tempat perawatan korban kerusuhan aparat dan semua relawan medis disuruh jongkok. Pada saat relawan medis jongkok beberapa relawan ditarik oleh polisi serta mengancam kekerasan dengan tongkat," ucapnya.
Polisi kemudian meminta daftar absen relawan medis serta meminta data KTP semua personel dan mendokumentasikannya secara paksa.
Saat pendataan sejumlah korban bentrokan yang mengalami sakit dan sesak nafas pun tak mendapatkan pertolongan.
"Polisi meninggalkan posko sekitar pukul 18.45 WIB, mereka membawa para korban yang sedang dirawat, dan 16 relawan medis yang tanpa tanda palang merah di lengannya," ucapnya.
Sebelumnya, aksi Tolak Omnibus Law Cipta Kerja di Gedung Negara Grahadi Surabaya berlangsung ricuh. Massa melempari polisi dengan botol, kayu dan kaca.
Mereka merusak lampu, water berrier, tiang lampu, bahkan menjebol gerbang Grahadi sisi barat dan timur. Polisi kemudian menembakkan gas air mata dan mengerahkan water canon ke arah massa.
Bentrokan pun terjadi dalam radius 500 meter dari Grahadi. Tepatnya di persimpangan Balai Pemuda Surabaya, Jalan Gubernur Suryo-Jalan Yos Sudarso, dan di depan Tunjungan Plaza di Jalan Basuki Rahmat, Surabaya.
(frd/pmg)
Sumber CNN: Tangkap 16 Relawan Medis Demo Omnibus Law di Surabaya cnn.id/556316
CNN Indonesia
Jumat, 09/10/2020 01:53

Ilustrasi. Polisi mengamankan aksi unjuk rasa berbagai elemen mahasiswa di depan Gedung DPRD Jawa Timur Jalan Indrapura, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (26/9/2019). (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)
Surabaya, CNN Indonesia --
Posko medis untuk peserta Aksi Tolak Omnibus Law Cipta Kerja di Sekretariat PMKRI Jalan Taman Simpang Surabaya, didatangi aparat kepolisian yang memaksa masuk. Sebanyak 16 relawan medis ditangkap.
Salah satu relawan ParaMedisJalanan Surabaya, Fahmi Naufala Mumtaz, mengatakan hal itu bermula saat sejumlah aparat kepolisian mendatangi posko medis pukul 17.50 WIB, Kamis (8/10).
"Pukul 17.50 polisi mengejar massa aksi yang melewati posko medis di Jalan Taman Simpang. Polisi lalu memaksa masuk ke posko medis padahal sudah tutup," kata Fahmi kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (9/10).
Padahal, kata dia, para relawan posko medis sudah mencantumkan bendera palang merah kepada polisi.
Usai masuk, polisi kemudian meminta seluruh relawan medis yang ada di posko tersebut untuk jalan jongkok. Aparat, kata dia, juga mengancam para relawan dengan kekerasan.
"Polisi memaksa masuk ke dalam tempat perawatan korban kerusuhan aparat dan semua relawan medis disuruh jongkok. Pada saat relawan medis jongkok beberapa relawan ditarik oleh polisi serta mengancam kekerasan dengan tongkat," ucapnya.
Polisi kemudian meminta daftar absen relawan medis serta meminta data KTP semua personel dan mendokumentasikannya secara paksa.
Saat pendataan sejumlah korban bentrokan yang mengalami sakit dan sesak nafas pun tak mendapatkan pertolongan.
"Polisi meninggalkan posko sekitar pukul 18.45 WIB, mereka membawa para korban yang sedang dirawat, dan 16 relawan medis yang tanpa tanda palang merah di lengannya," ucapnya.
Sebelumnya, aksi Tolak Omnibus Law Cipta Kerja di Gedung Negara Grahadi Surabaya berlangsung ricuh. Massa melempari polisi dengan botol, kayu dan kaca.
Mereka merusak lampu, water berrier, tiang lampu, bahkan menjebol gerbang Grahadi sisi barat dan timur. Polisi kemudian menembakkan gas air mata dan mengerahkan water canon ke arah massa.
Bentrokan pun terjadi dalam radius 500 meter dari Grahadi. Tepatnya di persimpangan Balai Pemuda Surabaya, Jalan Gubernur Suryo-Jalan Yos Sudarso, dan di depan Tunjungan Plaza di Jalan Basuki Rahmat, Surabaya.
(frd/pmg)
Sumber CNN: Tangkap 16 Relawan Medis Demo Omnibus Law di Surabaya cnn.id/556316
0
506
14


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan