- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
3. perangkap ragu - #30HaggieBercerita


TS
agnarra
3. perangkap ragu - #30HaggieBercerita
Disarankan untuk mendengarkan ragu Semesta - Isyana Sarasvati, sambil membaca part ini, terima kasih
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Penyihir pengabul mimpi kembali mencinta dan mencipta.
Memberi cinta tanpa ada imbalan berbalas seperti yang tertulis diatas tinta.
Mencipta waktu untuk lebih panjang dan diisi oleh sukacita.
Namun, penyihir menemukan pohon oak.
Ia ketuk, ketuk, ketuk, terus sehingga dia asyik bermain dengan pohon oak.
Sang anak laki-laki menegurnya,
"bukankah kamu memiliki tugas mencipta dan memberi cinta?"
Tidak ada jawaban.
Sang anak laki-laki tiba-tiba berpikiran.
Ia ingin menghilang, tenggelam, dalam kelam.
Dengan harapan, penyihir pengabul mimpi akan mencarinya.
Namun tidak.
Hilangnya anak laki-laki, tidak menjadi hal yang membuat penyihir pengabul mimpi berhenti mengetuk pohon oak.
Sang anak laki-laki ragu.
Bukankah, mencipta bahagia dalam sebuah kualitas waktu, adalah hal yang ditugaskan oleh Sang Maha, ketika cinta ditemui dalam keadaan yang luar biasa dan menguatkan diri masing-masing?
Penyihir pengabul mimpi mulai sadar. Batu biru Oppenheimer yang menjadi cahaya di tongkatnya meredup.
Ia sadar.
Sumber kekuatan batu biru Oppenheimer adalah kebahagiaan dari anak laki-laki.
Ia sadar, ia dalam perangkap.
Namun ia tak sadar, bahwa segala tindakannya, bisa menghilangkan si anak laki-laki dari hidupnya, selamanya.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Penyihir pengabul mimpi kembali mencinta dan mencipta.
Memberi cinta tanpa ada imbalan berbalas seperti yang tertulis diatas tinta.
Mencipta waktu untuk lebih panjang dan diisi oleh sukacita.
Namun, penyihir menemukan pohon oak.
Ia ketuk, ketuk, ketuk, terus sehingga dia asyik bermain dengan pohon oak.
Sang anak laki-laki menegurnya,
"bukankah kamu memiliki tugas mencipta dan memberi cinta?"
Tidak ada jawaban.
Sang anak laki-laki tiba-tiba berpikiran.
Ia ingin menghilang, tenggelam, dalam kelam.
Dengan harapan, penyihir pengabul mimpi akan mencarinya.
Namun tidak.
Hilangnya anak laki-laki, tidak menjadi hal yang membuat penyihir pengabul mimpi berhenti mengetuk pohon oak.
Sang anak laki-laki ragu.
Bukankah, mencipta bahagia dalam sebuah kualitas waktu, adalah hal yang ditugaskan oleh Sang Maha, ketika cinta ditemui dalam keadaan yang luar biasa dan menguatkan diri masing-masing?
Penyihir pengabul mimpi mulai sadar. Batu biru Oppenheimer yang menjadi cahaya di tongkatnya meredup.
Ia sadar.
Sumber kekuatan batu biru Oppenheimer adalah kebahagiaan dari anak laki-laki.
Ia sadar, ia dalam perangkap.
Namun ia tak sadar, bahwa segala tindakannya, bisa menghilangkan si anak laki-laki dari hidupnya, selamanya.
Diubah oleh agnarra 08-10-2020 22:41
0
260
0
Thread Digembok
Thread Digembok
Komunitas Pilihan