Yang Terhormat Pemangku Kuasa Negara Indonesia

Hak-hak pekerja bumiputera terus-terusan kautikam rahimnya, sampai mandul sudah rasanya masa depan sejahtera bagi para pekerja

Entah apa maksudnya, kini investor kapitalis justru kaupersilahkan menindas jati diri rakyat sendiri

Begitu rupa pada tanah-tanah emas yang dilucuti dengan dalih investasi

Nyatanya kaum-kaum proletar hanya disumpal janji-janji, tanpa ada realisasi, tanpa tumbuh iktikad terpuji



Demi negeri ini, wahai pemangku kuasa...

Tumbuhkanlah mental bakti membangun negeri, tanpa teriring intervensi kaum oligarki dan suapan-suapan korupsi

Jikalau tetap begitu tabiat yang kauberi, sungguh agaknya kami tak sudi!



Yang Terhormat Para Pemangku Kuasa Negara Indonesia

Kekuasaan tirani yang penuh arogansi selalu dipertontonkan melampaui kemakmuran rakyat yang selayaknya lebih kauperjuangkan

Sembari negeri ini kau obrak-abrik dengan bobroknya keberpihakan pada kaum berduit, namun buta pada rakyat yang tengah paceklik

Kami kecewa, tak tahu lagi ke mana suara kami diwakilkan; diamanahkan



Sejujurnya, kamipun sudah lelah dan gerah

Kemakmuran rakyat amanat Undang-undang hanyalah seonggok kisah, terkekang dan hilang dalam keserakahan segelintir golongan

Entah apalagi regulasi ke depan, yang pasti jika ditanya keberpihakan pada rakyat?

Kurasa, tidak ada lagi jawabannya (sungguh)

Kami diperbudak, diperas keringat tanpa mengerti rasanya hidup makmur dan sejahtera di negeri sendiri



Yang Terhormat Para Pemangku Kuasa Negara Indonesia

Mau sampai kapan negeri nan kaya ini hampa keadilan?

Yang mana hutan-hutan kami ditebas untuk dibangun jalanan, yang untuk masuknya saja harus membayar uang

Infrastruktur yang dibanggakan, kenyataannya hanyalah ladang bisnis berpenghasilan

Bagi kami,
Jangankan menikmati detak jalan pembangunan, untuk menyambung hidup saja kami sudah harus berjuang siang-malam membanting tulang

Yang sungguh sayang, pemangku kuasa tak berhati rupanya tega memotong nadi rakyat sendiri

Membiarkan jutaan orang makin kesulitan mencari penghasilan, sebab aturan yang telah diterbitkan

Lantas, mau sampai kapan lagi rakyat kecil terus dipreteli wahai para pejabat negeri?



Yang Terhormat Para Pemangku Kuasa Negara Indonesia

Teriring puji dan segala doa kami berharap pada Allah yang Kuasa semoga keadilan sejahtera senantiasa melingkupi negara dan segala pelosoknya

Jauh dari tipu daya pemimpin, khianatnya perwakilan rakyat, kezaliman hukum, ketimpangan sosial dan adu domba keberagaman

Kami hanya mampu berharap, apa yang diperbuat diberi balasan yang setimpal oleh Dzat yang Maha Kuat

Kebaikan berbuah baik, keburukan berbuah buruk

Aamiin...

Lampung, 7 Oktober 2020
15.59 WIB

Sumber Gambar