- Beranda
- Komunitas
- Regional
- Klaten
[COC Reg.Klaten]Inilah Sejarah Singkat Angkringan, Ternyata Bukan Berasal Dari Jogja?
TS
dalledalminto
[COC Reg.Klaten]Inilah Sejarah Singkat Angkringan, Ternyata Bukan Berasal Dari Jogja?
Asal usul warung angkringan
![[COC Reg.Klaten]Inilah Sejarah Singkat Angkringan, Ternyata Bukan Berasal Dari Jogja?](https://s.kaskus.id/images/2020/10/07/10561255_202010071251530007.jpg)
sumber
Assalamualaikum wr wb.
Gansis pernah ke Jogja? Kalau pernah pasti juga pernah dengar atau malah pernah jajan di warung angkringan.
Angkringan, ada juga yang menyebutnya warung koboi. Warung tenda pinggir jalan yang terkenal dengan menu makanan yang murah.
Menu yang menjadi trademark-nya adalah nasi kucing. Hanya berbekal duit 2.000 perak, gansis sudah bisa makan nasi. Biasanya lauknya sambel teri, atau oseng tempe.
Bukan hanya nasi kucing yang tersedia. Ada sate usus, sate ati ampela, sate telur puyuh, sate keong, ceker, kepala ayam, bermacam gorengan, wedang teh, jahe susu, kopi, dll.
Angkringan memang menjadi bisnis kuliner yang menggiurkan di Jogja. Mudah dan banyak ditemukan di pinggir-pinggir jalan. Bukanya pun sampai larut malam. Jadi, andaikata gansis malem-malem kelaparan pas di Jogja akan sangat gampang menemukan tempat makan yang satu ini.
Angkringan bukan hanya sekadar tempat makan, tetapi bisa juga tempat nongkrong. Lumayan bisa bertemu berbagai macam karakter orang. Bisa ngobrol ngalor-ngidul tambah wawasan pula.
Untuk menarik pelanggan ada juga yang menyediakan free wiffi. Keren, kan! Memang dunia perinternetan saat ini lagi booming. Siapa saja butuh internet, nggak muda, nggak tua untuk ngegame, atau sekadar bermain medsos.
Btw, meskipun angkringan terkenal dan merebak di Jogja, tetapinya angkringan ternyata bukan asli berasal dari Jogja. Nah, lho! Hayo, gansis ada yang tau sejarah dari angkringan?
Oke, di thread kali ini ane akan mencoba menuliskan tentang muasal warung angkringan. Mungkin barangkali ada gansis yang pingin tahu lahir dan sejarahnya terbentuk warung angkringan.
Quote:
Angkringan lahir dari inovasi Mbah Karso Dikromo, yang masa mudanya akrab dipanggil Jukut. Mbah Karso yang berasal dari Desa Ngerangan, Klatentahun 1930-an merantau ke Solo saat umur sekitar 15 tahun.
![[COC Reg.Klaten]Inilah Sejarah Singkat Angkringan, Ternyata Bukan Berasal Dari Jogja?](https://s.kaskus.id/images/2020/10/07/10561255_202010071230220481.jpg)
(Mbah Karso dan istri)
Alasannya karena ayahnya meninggal dunia, sebagai sulung dari empat bersaudara Mbah Karso merasa bertanggung jawab untuk menghidupi keluarganya.
Sesampainya di Solo ia bertemu dengan Mbah Wono, pertemuan dengan Mbah Wono merupakan awal dari sejarah angkringan.
Bekerja dengan Mbah Wono sebagai penggembala kerbau dan membantu membajak, Mbah Karso juga berkenalan dengan pejualan makanan terikan (makanan dari Jawa Tengah dengan kuah kental dengan lauk tempe atau daging).
Di waktu yang bersamaan dirinya bekerja dengan Mbah Wono, Mbah Karso juga ditawari ikut berjualan terikan. Bermodalkan pikulan tumbu (alat untuk berjualan makanan) Mbah Karso mulai bisnis makanan.
Setelah ikut berjualan terikan pada 1943, Mbah Karso mendapatkan ide untuk menjajakan minuman. Bertujuan agar pembeli bisa melegakan dahaga saat makan.
![[COC Reg.Klaten]Inilah Sejarah Singkat Angkringan, Ternyata Bukan Berasal Dari Jogja?](https://s.kaskus.id/images/2020/10/07/10561255_202010071231330333.png)
(makanan terikan dari cookpad.com)
Dari ide itu Mbah Karso sedikit memodifikasi pikulan jualannya. Bagian depan untuk makanan, bagian belakang untuk ceret minuman.
Dari berjualan dengan pikulan ini Mbah Karso mengajak warga dari desanya ikut berjualan sepertinya.
Dahulu yang hanya terikan ditambah juga makanannya seperti jadah bakar, singkong, getuk, kacang, dan aneka sate yang ada sampai sekarang. Macam-macam lauk dimasukkan dalam wadah dari daun pisang yang disebut takir.
![[COC Reg.Klaten]Inilah Sejarah Singkat Angkringan, Ternyata Bukan Berasal Dari Jogja?](https://s.kaskus.id/images/2020/10/07/10561255_202010071256110402.jpg)
Selain aneka lauk, ditambah juga nasi kucing. Kehadiran nasi kucing ini malah menggeser pamor terikan, ini asal dari nasi kucing di angkringan.
Nama asal dari angkringan di Solo adalah warung hik. Asal muasal nama unik ini memiliki beragam versi.
Ada yang menduga dari cara penjualnya menjajakannya dengan sahutan 'Hiyeek!'. Ada juga yang bilang pembelinya sendawa bunyinya 'hik'.
Kepopuleran warung hik di Solo pada 1940-an akhirnya merambah ke Yogyakarta pada 1950an, baru nama angkringan lahir.
Pada 1970-an, pedagang angkringan beralih dari pikul menjadi gerobak. Karena kalau kesandung air panas tumpah ke kaki, salah satu penjual yang membuat ide menggunakan gerobak.
Era 1990-an hingga kini, angkringan menyebar di seluruh Indonesia, sebab banyak pendatang di Yogyakarta.
sumber
(Mbah Karso dan istri)
Alasannya karena ayahnya meninggal dunia, sebagai sulung dari empat bersaudara Mbah Karso merasa bertanggung jawab untuk menghidupi keluarganya.
Sesampainya di Solo ia bertemu dengan Mbah Wono, pertemuan dengan Mbah Wono merupakan awal dari sejarah angkringan.
Bekerja dengan Mbah Wono sebagai penggembala kerbau dan membantu membajak, Mbah Karso juga berkenalan dengan pejualan makanan terikan (makanan dari Jawa Tengah dengan kuah kental dengan lauk tempe atau daging).
Di waktu yang bersamaan dirinya bekerja dengan Mbah Wono, Mbah Karso juga ditawari ikut berjualan terikan. Bermodalkan pikulan tumbu (alat untuk berjualan makanan) Mbah Karso mulai bisnis makanan.
Setelah ikut berjualan terikan pada 1943, Mbah Karso mendapatkan ide untuk menjajakan minuman. Bertujuan agar pembeli bisa melegakan dahaga saat makan.
(makanan terikan dari cookpad.com)
Dari ide itu Mbah Karso sedikit memodifikasi pikulan jualannya. Bagian depan untuk makanan, bagian belakang untuk ceret minuman.
Dari berjualan dengan pikulan ini Mbah Karso mengajak warga dari desanya ikut berjualan sepertinya.
Dahulu yang hanya terikan ditambah juga makanannya seperti jadah bakar, singkong, getuk, kacang, dan aneka sate yang ada sampai sekarang. Macam-macam lauk dimasukkan dalam wadah dari daun pisang yang disebut takir.
Selain aneka lauk, ditambah juga nasi kucing. Kehadiran nasi kucing ini malah menggeser pamor terikan, ini asal dari nasi kucing di angkringan.
Nama asal dari angkringan di Solo adalah warung hik. Asal muasal nama unik ini memiliki beragam versi.
Ada yang menduga dari cara penjualnya menjajakannya dengan sahutan 'Hiyeek!'. Ada juga yang bilang pembelinya sendawa bunyinya 'hik'.
Kepopuleran warung hik di Solo pada 1940-an akhirnya merambah ke Yogyakarta pada 1950an, baru nama angkringan lahir.
Pada 1970-an, pedagang angkringan beralih dari pikul menjadi gerobak. Karena kalau kesandung air panas tumpah ke kaki, salah satu penjual yang membuat ide menggunakan gerobak.
Era 1990-an hingga kini, angkringan menyebar di seluruh Indonesia, sebab banyak pendatang di Yogyakarta.
sumber
Nah, begitulah asal muasal warung angkringan meskipun merebak di Jogja dan sekitarnya bahkan menyebar di seluruh wilayah tanah air. Ternyata awal mula warung angkringan berasal dari Klaten.
Sekian thread dari ane. Semoga bisa menambah pengetahuan. Dan, apabila ada kekhilafan dari thread ane mohon untuk dibenahi. Caranya, dengan menambah atau meralatnya di kolom komentar. Wassalamu'alaikum.
Penulis: @dalledalminto
Sumber: opini pribadi
Referensi: klik
lianasari993 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.4K
7
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan