Hi gan sis dimanapun kalian berada, balik lagi dengan gw boyo bagaimana hari ini masih ingin jadi Polisi? Sebuah cita-cita yang indah dan sempurna, bayangkan kalau tidak ada mereka maka penjahat akan merajalela.

Setidaknya Polisi identik dengan kebaikan walau tak jarang banyak juga yang menjadi impostor dan menikam teman dan masyarakat, tapi masih banyak juga yang berjiwa mulia seperti Jenderal Hugeng Imam Santoso misalnya.

Setidaknya dunia ini memang akan selalu ada hitam dan putih, baik dan jahat. Tapi buat gw pribadi menjadi Polisi tetap cita-cita yang mulia dan harus dihargai. Terkadang di tengah tugas, urusan kehidupan yang lain pun suka terbawa. Tapi itulah sebuah tugas yang di perintahkan atasan, semakin tinggi pangkat maka akan banyak memberikan perintah dari balik meja.



Seperti seorang Ibu Polisi yang bertugas menjaga keamanan, sambil membawa anaknya karena kodratnya sebagai Ibu memang mengasuh buah hatinya.

Sebelum membahas lebih lanjut, simetriskan posisi, ambil snack dan kuaci lalu cekicrot.

Jadi gini mas gan, menjadi seorang Polwan memang berat terlebih ketika sudah rumah tangga dan mempunyai buah hati. Tugas ibunya di lapangan apalagi sebagai Kanit Bintibmas yang harus menjaga ketertiban masyarakat akan ada banyak tugas yang diberikan.

Efeknya sang anak merasa kehilangan kasih sayang ibunya, pergi pagi pulang malam tak sempat bercengkrama dan memberikan buah hati sentuhan yang di inginkan. Tentu ini menjadi konsekuensi tersendiri bagi para perempuan yang bekerja, bahkan jarang anak mereka bermain bersama dengan canda dan tawa.



Aipda Ismi Andri Nurwati, tahu akan beratnya menjadi seorang polwan terlebih di daerah NTB di Dompu. Merasa kodratnya sebagai wanita, dimana ia tak mau anaknya hilang rasa kasih sayang darinya, ketika ia bertugas mengamankan unjuk rasa ia pun membawa buah hatinya.

Dalam rasa lelah ketika betugas ia pun menyempatkan agar buah hatinya dapat bersama dirinya sepanjang waktu, sungguh "ibu" kaulah yang terbaik sebagai manusia di bumi.

Penghargaan pun diraih Ibu Ismi oleh kesatuannya, sebuah hal yang pantas di acungi jempol untuk Polisi kita.



Masihkah kalian berkata menjadi Polwan itu mudah? Tidak semudah itu fergusso, kodrat manusia terlebih lagi wanita adalah menjaga kenyamanan dan keamanan si buah hati. Tapi di zaman serba kapitalis hal itu merubah kodrat ibu agar sibuk mencari uang layaknya lelaki.

Apalagi dengan idiologi Vokepis, banyak ibu-ibu yang tak tahu bahwa dirinya itu adalah manusia, hanya ingin enak tapi tak mau anak. Seringkali banyak bayi berguguran di tempat sampah, seakan manusia hanya seonggok daging yang harganya murah.

Sungguh kejamnya dunia, buat ibu seperti itu cukup satu kata dari gw ssaaattt..





Sumber 1
Pic google