Situs Api Abadi Mrapen, Legenda Dua Kerajaan Hingga Obor Asia


CNN Indonesia : Minggu, 04/10/2020 
Situs api abadi Mrapen padam, padahal ini adalah lokasi bersejarah legenda dua kerajaan hingga obor asia.



Situs api abadi Mrapen(ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)


Jakarta, CNN Indonesia -- Situs api abadi Mrapen merupakan sebuah fenomena geologi alam yang terletak di Desa Maggarmas, Kecamatan Gondong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Memiliki sebutan api abadi, nyala api di situs tersebut memang tak pernah padam meski saat hujan turun.

Menilik dari sisi sejarah, konon katanya api abadi Mrapen terkait dengan berakhirnya Kerajaan Majapahit setelah ditaklukan oleh Kerajaan Demak.

Beredar cerita bahwa saat Sunan Kalijaga memimpin Demak dan mengalahkan Majapahit, dia menancapkan tongkatnya ke tanah untuk mencari mata air.

Namun, lubang bekas tancapan tongkat itu justru menyemburkan api yang menjadi asal mula api abadi Marpen.
Situs api abadi Marpen itupun kini menjadi salah satu tempat wisata yang ada di Kabupaten Grobogan.

Di sisi lain, api abadi Marpen juga kerap dimanfaatkan untuk penyulutan api untuk acara keagamaan, misalnya perayaan Hari Raya Waisak.

Tak hanya itu, api abadi itu juga kerap digunakan untuk penyulutan api even olahraga internasional. Misalnya Pesta Olahraga Negara-Negara Berkembang atau Games of the New Emerging Forces (Ganefo) pertama tahun 1962 dan Pekan Olahraga Nasional (PON).

Terakhir, api obor Asian Game 2018 lalu, salah satunya juga bersumber dari api abadi Mrapen.
Namun, sejak 20 September lalu, api abadi Marpen mulai mengecil dan lima hari kemudian padam. Diduga hal itu disebabkan aktivitas pengeboran sumur sedalam lebih dari 30 meter.

Lokasi pengeboran yang berjarak 200 meter dari situs abadi tersebut diduga telah menyebabkan kebocoran gas sehingga mengurangi suplai gas methane sebagai bahan bakar api.

Pemerintah setempat saat ini tengah berupaya untuk menyelematkan situs api abadi Mrapen tersebut.

Kasi Energi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Wilayah Kendeng Selatan Sinung Sugeng Arianto mengatakan pihaknya telah menghubungi berbagai pihak, seperti Undip, Akprin Yogyakarta, dan UGM untuk mencari solusi.

"Kami tengah berupaya mencari langkah-langkah yang tepat agar situsnya tetap terjaga karena selama ini tempat tersebut juga menjadi ritual tahunan umat Buddha pada upacara Hari Raya Waisak," kata Sinung Sugeng.

(dis/eks )

CNN : Situs Api Abadi Mrapen, Legenda Dua Kerajaan Hingga Obor Asia cnn.id/554081