Bismillahirrohmanirrohiim,

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarokaatuuh ....

Hai, GanSis, jumpa kembali dengan ane di event Coc Reg Semarang.

Apa kabar, semuanya? Ane doakan semoga GanSis selalu dalam lindungan Yang Maha Kuasa. Aamiin ....

Nah, bicara tentang kesehatan, sangat disarankan bagi bagi kita untuk tetap fit di masa pandemi ini. Di antaranya dengan mematuhi protokol kesehatan, istirahat yang cukup, rutin berolah raga, dan makan makanan yang bergizi agar imun di tubuh kita tetap terjaga. Bila dirasa perlu, bisa juga dengan meminum suplemen tambahan atau dengan meminum ramuan tradisional seperti jamu.


Jamu Cap Potret Nyonya Meneer


Sumber gambar: id.m.wikipedia.org

Nama ini cukup akrab di telinga kita, ya, GanSis. Apakah kalian tahu, ternyata produsen jamu terbesar di Indonesia ini ada di Semarang, loh!

Menurut yang ane baca di wikipedia, perusahaan jamu ini berdiri sejak tahun 1919. Berawal dari usaha Ibu Meneer (Law Ping Nio) dalam menyembuhkan sang suami (Ong Bian Wan) yang sedang sakit keras. Beliau mencoba meramu jamu yang diajarkan oleh orang tuanya dan diberikan kepada sang suami. Tanpa disangka-sangka, suami Ibu Meneer ternyata bisa sembuh. Semenjak saat itu, beliau giat meramu jamu untuk menolong kerabat, tetangga, maupun masyarakat sekitar yang membutuhkannya.

Lauw Ping Nio alias Nyonya Meneer lahir di Sidoarjo, Jawa Timur. Dikarenakan saat hamil sang ibu mengidam beras menir, yaitu sisa butir halus penumbukan padi, maka saat melahirkan, beliau menamakan anaknya Menir (ejaan Belanda = Meneer).


Sumber gambar: id.m.wikipedia.org

Alasan mengapa wanita itu mencantumkan nama dan potretnya pada kemasan jamu yang dibuat, agar dapat membina hubungan yang lebih akrab dengan masyarakat luas. Meski hanya berbekal perabotan dapur seadanya di masa itu, usaha keluarga ini terus berkembang dan memperluas penjualan sampai ke kota-kota sekitar.


Sumber gambar: m.kumparan.com

Namun sayang, di generasi ketiga Nyonya Meneer, perusahaan yang konon kabarnya sudah mampu memasarkan produknya sampai ke tiga benua (Asia, Eropa, dan Amerika) serta ke 12 negara seperti Malaysia, Jepang, Korea Selatan, Singapura, Taiwan, dan Cina ini, mengalami pailit. Pada tanggal 4 Agustus 2017, PT Nyonya Meneer resmi berhenti beroperasi seiring dengan putusan Pengadilan Negeri Semarang dengan meninggalkan utang sebesar Rp. 252 milyar. Sedangkan sebagian asetnya, termasuk Taman Djamoe Indonesia, kini diambil alih oleh Sido Muncul.

Uuh ... sayang banget. 😔😔

2. Museum

Museum Jamu Nyonya Meneer adalah museum jamu pertama di Indonesia yang didirikan pada tanggal 18 Januari 1984 di kota Semarang. Tujuan didirikannya museum ini adalah sebagai media untuk melestarikan warisan budaya tradisional tentang jamu yang berkhasiat, di mana semua bahannya ada di Indonesia.

Museum ini terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan tempat memamerkan barang koleksi pribadi Nyonya Meneer, sedangkan bagian kedua digunakan untuk memamerkan produksi jamu secara tradisional.

Museum ini buka setiap hari, pukul 10:00 - 15.30 WIB. Memurut infromasi dari plus.kapanlagi.com, untuk masuk ke sana, tidak dikenakan biaya sedikit pun, loh, Gaes! Wow! Bolehlah kapan-kapan ane mau berkunjung ke sana, ah. Buat menambah wawasan tentang tradisi leluhur kita. 😉


Sumber gambar: merahputih.com


Sumber gambar: merahputih.com


Sumber gambar: merahputih.com

Oh iya, for your info, saat pengadilan memutuskan pailit dan statusnya masih dalam sengketa, kegiatan operasional museum ini juga sempat terhenti, Gaes. Duh, sayang banget, ya, GanSis.