- Beranda
- Komunitas
- Regional
- Semarang
[Coc Reg. Semarang] Pendakian Ke Gunung Ungaran, Dari Mistis Sampai Kehujanan


TS
jabalnursaja
[Coc Reg. Semarang] Pendakian Ke Gunung Ungaran, Dari Mistis Sampai Kehujanan
![[Coc Reg. Semarang] Pendakian Ke Gunung Ungaran, Dari Mistis Sampai Kehujanan](https://s.kaskus.id/images/2020/10/06/10528468_20201006091021.jpg)
HALO SOBAT TRAVELER
Bagaimana kabar dari agansis sekalian dirumah? Semoga kita semua baik baik saja dan selalu diberikan kemudahan dalam segala hal serta kesehatan oleh Yang Maha Kuasa. Apapun yang diberikan kepada kita hari ini semoga bisa disyukuri dan dinikmati sehingga menjadi keberkahan pada hari esok. Tetap semangat walau pandemi tak kunjung berakhir.
Pada kesempatan dan thread kali ini, ane akan bercerita tentang pendakian ane pada tahun 2019 lalu di gunung Ungaran yang ada di Kabupaten Semarang. Dimana pendakian ini ada banyak hal yang ane temui dan lalui selama di jalur pendakain, bahkan menuju basecamp pendaki di gunung Ungaran.
Pendakian ini dimulai ketika ane liburan semester tahun lalu, jauh sebelum pandemi menyerang dunia ini. Ane dan ketiga teman yang lain bersiap menuju gunung Ungaran yang ada di Semarang. Selain jalurnya yang lumayan pendek dan tidak setinggi gunung lain, biaya untuk kesana juga tidak terlalu merogoh kocek yang dalam. Cukuplah untuk liburan anak anak mahasiswa seperti ane.
Oke, langsung ke TKP saja gansis. Saat menuju basecamp gunung ungaran, kami berempat diguyur hujan dan membuat kami harus menunggu terlebih dulu hujan reda. Ane disclaimer kalau dalam perjalanan ini ada satu lagi teman ane yang ikut dan dia adalah anak MAPALA gitu gansis. Jadi jalur yang kita lewat ini bener bener baru dan jarang dilewati oleh pendaki gunung pada umumnya.
Sesampainya kami di basecamp gunung Ungaran, kami segera berangkat mengingat waktu itu sudah maghrib. Dan kami harus bergegas sampai pada pos terakhir sebelum puncak pada pukul sepuluh malam agar bisa beristirahat pada malanya sebelum esoknya kami ke puncak gunung Ungaran.
Selama ane mendaki gunung gunung di Jawa Tengah, ane baru pertamakali lewat jalur yang benar benar masih rapat sama hutan. Dan memang vegetasinya masih padat. Kata teman ane, jalur yang kami gunakan saat itu adalah jalur Diksar anak anak Mapala. Jarang sekali ada pendaki umum yang lewat disini.
Dan ketika perjalanan sepanjang jalur yang berada di posisi paling belakang adalah ane sendiri. Dan disinilah awal mula ane mulai merasa ane sepanjang pendakian yang ane lakukan. Dibeberapa gunung yang sudah ane datangi dan sering jalan malam, tetapi ane belum pernah merasakan aura semistis yang ane rasakan saat pendakian gunung Ungaran tersebut.
Karena jalurnya yang masih rapat dan pepohonan yang rimbun diatas, membuat cahaya langit tak terlihat sama sekali. Membuat aura dan suasana pada saat itu semakin mistis gansis. Apalagi pada saat tengah perjalanan yang sudah memasuki jalur yang bersemak belukar setinggi bahu orang dewasa membuat ane tidak bisa melihat sekitar dengan jelas.
Kadang tas gunung yang ane bawa tersangkut ranting dan selalu berhasil membuat ane gemetaran gansis. Antara ranting dan sesuatu yang menarik, pada saat itu logika ane hilang sama sekali. Yang ada dalam pikiran ane saat itu seperti dalam film film yang tiba tiba saja ada sosok yang datang menyergap ane dari belakang. Dan ane selalu kepikiran itu selama perjalanan.
Belum saja sampai pada pos yang kami tuju, tiba tiba gerimis gerimis basah mulai turun dari langit. Menambah suasana semakin mistis, disini ane semakin tidak karuan dan pikiran ane semakin kalang kabut dihantui segala macam prasangka buruk. Dan benar saja, ane merasa ane dengan tas yang ane gendong gansis. Ketika ane melirik kebalakang sedikit seperti ada sesosok makhluk kecil yang sedang memeluk tas ane gansis. Disitu ane pucat dan tidak bisa berkata kata, yang penting jalan terus bree. Pokoknya harus cepat sampai.
Disepanjang perjalanan kami bertiga jarang bertegur sapa dan barulah kami bisa mengobrol ketika sudah sampai pada pos yang kami tuju. Dan disinilah baru bisa ane bernafas dengan lega seketika. Barulah teman ane yang sering kesini alias si anak Mapala itu cerita kalau ada orang yang pernah meninggal di jalur yang kami lewati tersebut. Bahkan beberapa warga lokal yang sering lewat disitu, sering mendengar suara teriakan. Entah darimana asalnya.
Dan disitu ane semakin merinding ketika mengingat sepanjang perjalanan tadi, dimana ane paling belakang. Pantasan saja auranya berbeda dengan jalur jalur yang pernah ane lewati sebelumnya. Sampai pada pagi hari kami ke puncak gunung Ungaran dan disitulah kami kembali diserang oleh hujan dan kabut yang membuat kami harus cepat turun dan kembali pada pos yang ada dibawa tadi.
Siangnya ketika hujan reda, kami bergegas kembali pulang dengan jalur yang sama. Walaupun sama, tetapi setidaknya ane tidak terlalu mengkahwatirkan hal hal semalam. Sebab disiang rasa takut itu hilang entah kemana. Dan ini menjadi pendakian terhoror selama ane mendaki gunung.
Ini saja yang bisa ane ceritakan pada pendakian ke gunung Ungaran yang ada di Semarang tersebut. Pada dasarnya, rasa takutlah yang membuat kita celaka. Setidaknya ketika digunung jagalah etika dan kewarasan agansis sekalian agar pendakian menjadi aman. Sampai jumpa pada thread ane selanjutnya.
SALAM LESTARI


Thread ini berisi pengalaman pribadi TS
Gambar dokumen pribadi
Maaf gambarnya cuman satu
0
1.5K
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan