- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Berkenalan Lebih Jauh Dengan "Vaksin"


TS
axcelcrypto
Berkenalan Lebih Jauh Dengan "Vaksin"

Quote:
Udah lama gak bikin thread, sibuk ngurus tesis yang ntah kapan kelarnya. 
Thread kali ini ane gak bahas soal gadget lagi soalnya ane masih belum nemu kasus yang menarik soal gadget, jadi kayanya ane mau ngajak agan kenalan sama temen ane yaitu si VAKSIN, yaps bahan kajian makalah ane dulu.

Thread kali ini ane gak bahas soal gadget lagi soalnya ane masih belum nemu kasus yang menarik soal gadget, jadi kayanya ane mau ngajak agan kenalan sama temen ane yaitu si VAKSIN, yaps bahan kajian makalah ane dulu.
Spoiler for Baca dulu.:
Karna dalam thread kali ini akan banyak terdapat istilah - istilah kedokteran silakan klik tulisan biru pada setiap istilah agar mudah dipahami.
Quote:
Kenalan dulu sama si Vaksin
Quote:

Quote:
Vaksin adalah bahan antigenikyang digunakan untuk menghasilkan kekebalan terhadap suatu penyakit. Pemberian vaksin (imunisasi) dilakukan untuk mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi penyebab penyakit - penyakit tertentu. Vaksin biasanya mengandung agen yang menyerupai mikroorganisme penyebab penyakit dan sering dibuat dari mikrob yang dilemahkan atau mati, dari toksinnya, atau dari salah satu protein permukaannya. Agen merangsang sistem imun untuk mengenali agen sebagai ancaman, menghancurkannya, dan untuk lebih mengenali dan menghancurkan mikroorganisme yang terkait dengan agen yang mungkin ditemui di masa depan. Vaksin dapat bersifat profilaksis (misalnya untuk mencegah atau memperbaiki efek infeksi di masa depan oleh patogen alami atau "liar") atau terapeutik (misalnya vaksin terhadap kanker).
Quote:
Vaksin sendiri ditemukan oleh Edward Jenner. Bersumber dari History of Vaccine, Jenner pertama kali menemukan penemuan ini tahun 1796.
Saat itu Jenner membuat percobaan menggunakan cacar sapi. Jenner mengambil nanah pada cacar sapi dari seorang pemerah susu. Sampel nanah tersebut kemudian ditularkan pada seorang anak laki-laki. Beberapa minggu kemudian, anak laki-laki tersebut sengaja ditularkan Jenner dengan virus cacar air.
Hasil dari percobaan Edward Jenner ini cukup mengejutkan. Si anak laki-laki sama sekali tidak tertular oleh cacar air.
Dari percobaan tersebut Jenner berhasil menemukan imunitascacar air dari cacar sapi. Penemuan ini dengan segera tersebar dan menjadi titik balik dunia kesehatan.
Vaksin penyakit cacar air menjadi yang pertama di dunia. Dan menjadi cikal bakal pengembangan Vaksin pada saat ini.
Bersumber dari Encyclopedia Britannica, tahun 1980 cacar air berhasil ditekan secara masif di seluruh dunia.
Tahun 1885, vaksin rabies ditemukan oleh Louis Pasteur. Louis Pasteur juga menemukan vaksin untuk penyakit antrax. Vaksin ini ditemukan 4 tahun sebelum Louis Pasteur mengembangkan vaksin penyakit rabies.
Semenjak ditemukannya vaksin, banyak penyakit yang bisa disembuhkan. Penemuan ini menjadi oase (jalan keluar) ditengah wabah penyakit yang terus berdatangan.
Saat itu Jenner membuat percobaan menggunakan cacar sapi. Jenner mengambil nanah pada cacar sapi dari seorang pemerah susu. Sampel nanah tersebut kemudian ditularkan pada seorang anak laki-laki. Beberapa minggu kemudian, anak laki-laki tersebut sengaja ditularkan Jenner dengan virus cacar air.
Hasil dari percobaan Edward Jenner ini cukup mengejutkan. Si anak laki-laki sama sekali tidak tertular oleh cacar air.
Dari percobaan tersebut Jenner berhasil menemukan imunitascacar air dari cacar sapi. Penemuan ini dengan segera tersebar dan menjadi titik balik dunia kesehatan.
Vaksin penyakit cacar air menjadi yang pertama di dunia. Dan menjadi cikal bakal pengembangan Vaksin pada saat ini.
Bersumber dari Encyclopedia Britannica, tahun 1980 cacar air berhasil ditekan secara masif di seluruh dunia.
Tahun 1885, vaksin rabies ditemukan oleh Louis Pasteur. Louis Pasteur juga menemukan vaksin untuk penyakit antrax. Vaksin ini ditemukan 4 tahun sebelum Louis Pasteur mengembangkan vaksin penyakit rabies.
Semenjak ditemukannya vaksin, banyak penyakit yang bisa disembuhkan. Penemuan ini menjadi oase (jalan keluar) ditengah wabah penyakit yang terus berdatangan.
Quote:
Pembuatan Vaksin
Quote:

Quote:
1. Antigen dihasilkan
Tahapan awal ini adalah tahapan penentu dari jenis vaksin apa yang akan di produksi, dengan mempelajari struktur, ekstaraksi genom RNApenyandi protein virus, penyiapan media, dll.
Setelah media disiapkan, maka sel bibit / virus yang akan menjadi induk dibiakan.
Setelah beberapa waktu virus tumbuh di sel primer dan siap dipanen untuk ke tahap selanjutnya seperti isolasi pada sel virus, pengkloningan, penanaman pada mamalia, dll (tahapan akan berbeda pada setiap vaksin).
Hingga akhirnya terbentuklah antigen dan siap ke tahap pemurnian.
2. Antingen dimurnikan / sterilisasi dan diperbanyak
Antigen yang telah dihasilkan akan di sterilisasi dan dikloning. Tujuan dari kloning dan pemurnian ini untuk memperoleh antigen target dalam jumlah besar dan memisahkan / menghilangkan zat atau senyawa yang tidak dibutuhkan dalam pembuatan vaksin, sehingga didapatkan antigen yang murni tidak terkontaminasi zat lain.
3. Tambahkan adjuvant, stabilisator, dan bahan pengawet
Pada Vaksin Adjuvant berfungsi untuk meningkatkan respon imun terhadap antigen. Stabilisator berfungsi untuk meningkatkan kehidupan penyimpanan vaksin, dan bahan pengawet memungkinkan untuk penggunaan botol multi dosis pada vaksin.
Tahapan awal ini adalah tahapan penentu dari jenis vaksin apa yang akan di produksi, dengan mempelajari struktur, ekstaraksi genom RNApenyandi protein virus, penyiapan media, dll.
Setelah media disiapkan, maka sel bibit / virus yang akan menjadi induk dibiakan.
Setelah beberapa waktu virus tumbuh di sel primer dan siap dipanen untuk ke tahap selanjutnya seperti isolasi pada sel virus, pengkloningan, penanaman pada mamalia, dll (tahapan akan berbeda pada setiap vaksin).
Hingga akhirnya terbentuklah antigen dan siap ke tahap pemurnian.
Spoiler for Contoh jenis media yang digunakan.:
Embrio telur ayam, tripsin babi, kornea mata manusia, ginjal monyet, embrio dan sel diploid manusia, sel anjing, dll.
Namun, setelah melalui banyak penelitian, ditemukan bahwa tripsin yang berasal dari babi (porcine trypsin) ternyata bisa pula digunakan untuk menjadi media dalam pembuatan vaksin. Hal ini didasari oleh temuan bahwa tripsin babi memiliki kedekatan secara struktural dengan tripsin yang dihasilkan oleh tubuh manusia. Ingat, bukan bahan / komposisi, melainkan media atau alat untuk memecah protein saja.
Namun, setelah melalui banyak penelitian, ditemukan bahwa tripsin yang berasal dari babi (porcine trypsin) ternyata bisa pula digunakan untuk menjadi media dalam pembuatan vaksin. Hal ini didasari oleh temuan bahwa tripsin babi memiliki kedekatan secara struktural dengan tripsin yang dihasilkan oleh tubuh manusia. Ingat, bukan bahan / komposisi, melainkan media atau alat untuk memecah protein saja.
2. Antingen dimurnikan / sterilisasi dan diperbanyak
Antigen yang telah dihasilkan akan di sterilisasi dan dikloning. Tujuan dari kloning dan pemurnian ini untuk memperoleh antigen target dalam jumlah besar dan memisahkan / menghilangkan zat atau senyawa yang tidak dibutuhkan dalam pembuatan vaksin, sehingga didapatkan antigen yang murni tidak terkontaminasi zat lain.
Spoiler for Catatan:
Jika antigen diproduksi dari hasil penanaman dan pemecahan dari tripsin babi atau sel lainnya seperti manusia dan telur, maka di proses ini akan dibersihkan atau disterilisasikan berkali kali hingga tidak ada kandungan zat lain yang tidak berguna selain antigen. (Artinya sudah bersih)
3. Tambahkan adjuvant, stabilisator, dan bahan pengawet
Pada Vaksin Adjuvant berfungsi untuk meningkatkan respon imun terhadap antigen. Stabilisator berfungsi untuk meningkatkan kehidupan penyimpanan vaksin, dan bahan pengawet memungkinkan untuk penggunaan botol multi dosis pada vaksin.
Quote:
Pembuatan Vaksin sendiri memiliki banyak tahapan, seperti yang saya jelaskan diatas, bahwa Vaksinadalah virus / bakteri yang dimodifikasi sedemikian rupa agar lebih bermanfaat, sebetulnya sangat banyak point untuk proses pembuatan vaksin, tapi yang saya jelaskan di atas adalah rangkumannya secara umum agar mudah dipahami.
Quote:
Kenali jenis vaksin dari metode produksinya.
Quote:

Quote:
Melemahkan Virus
Virus dilemahkan sehingga reproduksi mereka menjadi terkendali setelah berada di dalam tubuh (agar tidak berbahaya). Vaksin untuk campak, gondok, campak Jerman (rubella) , rotavirus , polio oral (tetes mulut), cacar air (varicella) , dan vaksin influenza (versi intranasal) dibuat dengan cara ini.
Virus yang biasanya menyebabkan penyakit, karena virus memperbanyak dirinya sendiri berkali-kali (tidak terkendali) di dalam tubuh. virus alami ini berkembang biak ribuan kali selama infeksi, sedangkan virus vaksin biasanya berkembang biak kurang dari 20 kali.
Karena virus vaksin tidak mereproduksi terlalu banyak sel, mereka tidak menyebabkan penyakit, tetapi virus vaksin cukup baik untuk membantu "sel B memori" beradaptasi untuk melindungi tubuh dari infeksi di masa depan.
Keuntungan dari vaksin hidup yang "dilemahkan" adalah bahwa satu atau dua dosis saja akan memberikan kekebalan seumur hidup. Kekurangan dari penerapan vaksin ini adalah bahwa vaksin ini biasanya tidak bisa diberikan kepada orang dengan sistem kekebalan (imun) yang lemah (seperti orang dengan kanker atau AIDS).
Virus dilemahkan sehingga reproduksi mereka menjadi terkendali setelah berada di dalam tubuh (agar tidak berbahaya). Vaksin untuk campak, gondok, campak Jerman (rubella) , rotavirus , polio oral (tetes mulut), cacar air (varicella) , dan vaksin influenza (versi intranasal) dibuat dengan cara ini.
Virus yang biasanya menyebabkan penyakit, karena virus memperbanyak dirinya sendiri berkali-kali (tidak terkendali) di dalam tubuh. virus alami ini berkembang biak ribuan kali selama infeksi, sedangkan virus vaksin biasanya berkembang biak kurang dari 20 kali.
Karena virus vaksin tidak mereproduksi terlalu banyak sel, mereka tidak menyebabkan penyakit, tetapi virus vaksin cukup baik untuk membantu "sel B memori" beradaptasi untuk melindungi tubuh dari infeksi di masa depan.
Keuntungan dari vaksin hidup yang "dilemahkan" adalah bahwa satu atau dua dosis saja akan memberikan kekebalan seumur hidup. Kekurangan dari penerapan vaksin ini adalah bahwa vaksin ini biasanya tidak bisa diberikan kepada orang dengan sistem kekebalan (imun) yang lemah (seperti orang dengan kanker atau AIDS).
Quote:
Menonaktifkan Virus
Virus sepenuhnya dinonaktifkan (atau dimatikan) dengan bahan kimia. Dengan membunuh virus, virus tidak mungkin menggandakan dirinya sendiri atau menyebabkan penyakit.
Vaksin polio , hepatitis A , influenza (suntikan) , dan rabies
Karena virus masih bisa "dilihat" / dideteksi oleh tubuh, maka sel-sel sistem kekebalan yang melindungi dari penyakit akan memproduksi sel imun terhadap virus ini.
Ada dua manfaat dari cara ini:
1. Vaksin tidak menyebabkan alergi atau efek sakit ringan akibat Vaksin.
2. Vaksin dapat diberikan kepada orang dengan sistem kekebalan yang lemah seperti orang yang mengidap AIDS atau KANKER.
Namun, kekurangan dari jenis vaksin ini adalah biasanya memerlukan beberapa dosis untuk mencapai kekebalan yang di inginkan. Jadi sifatnya tidak langsung permanen.
Virus sepenuhnya dinonaktifkan (atau dimatikan) dengan bahan kimia. Dengan membunuh virus, virus tidak mungkin menggandakan dirinya sendiri atau menyebabkan penyakit.
Vaksin polio , hepatitis A , influenza (suntikan) , dan rabies
Karena virus masih bisa "dilihat" / dideteksi oleh tubuh, maka sel-sel sistem kekebalan yang melindungi dari penyakit akan memproduksi sel imun terhadap virus ini.
Ada dua manfaat dari cara ini:
1. Vaksin tidak menyebabkan alergi atau efek sakit ringan akibat Vaksin.
2. Vaksin dapat diberikan kepada orang dengan sistem kekebalan yang lemah seperti orang yang mengidap AIDS atau KANKER.
Namun, kekurangan dari jenis vaksin ini adalah biasanya memerlukan beberapa dosis untuk mencapai kekebalan yang di inginkan. Jadi sifatnya tidak langsung permanen.
Quote:
Menggunakan bagian / sebagian dari komponen virus.
Hanya satu bagian dari virus yang diangkat dan digunakan sebagai vaksin (bagian dari protein yang di hasilkan oleh virus). Vaksin hepatitis B , vaksin herpes zoster (Shingrix®) dan human papillomavirus (HPV) adalah vaksin yang dibuat dengan cara ini.
Vaksin terdiri dari protein yang berada di permukaan virus. Cara ini dapat digunakan untuk melatih reaksi kekebalan terhadap salah satu bagian virus (atau bakteri) agar dapat merangsang imun untuk perlindungan terhadap penyakit di masa depan.
Vaksin ini dapat diberikan kepada orang dengan kekebalan yang lemah dan mampu memberikan kekebalan jangka panjang setelah dua dosis vaksinasi.
Hanya satu bagian dari virus yang diangkat dan digunakan sebagai vaksin (bagian dari protein yang di hasilkan oleh virus). Vaksin hepatitis B , vaksin herpes zoster (Shingrix®) dan human papillomavirus (HPV) adalah vaksin yang dibuat dengan cara ini.
Vaksin terdiri dari protein yang berada di permukaan virus. Cara ini dapat digunakan untuk melatih reaksi kekebalan terhadap salah satu bagian virus (atau bakteri) agar dapat merangsang imun untuk perlindungan terhadap penyakit di masa depan.
Vaksin ini dapat diberikan kepada orang dengan kekebalan yang lemah dan mampu memberikan kekebalan jangka panjang setelah dua dosis vaksinasi.
Quote:
Menggunakan bagian dari bakteri /toksoid.
Beberapa bakteri menyebabkan penyakit dengan membuat protein berbahaya yang disebut toksin (racun). Beberapa vaksin dibuat dengan mengambil racun dan menonaktifkannya dengan bahan kimia (toksin, setelah dinonaktifkan, disebut toksoid). Dengan menonaktifkan toksin, tidak lagi menyebabkan penyakit.Vaksin difteri, tetanus dan pertusis vaksin yang dibuat dengan cara ini.
Cara lain untuk membuat vaksin bakteri adalah dengan menggunakan bagian dari lapisan gula (atau polisakarida) dari bakteri tersebut. Perlindungan terhadap infeksi oleh bakteri tertentu didasarkan pada kekebalan terhadap lapisan gula ini (dan bukan seluruh bakteri). Namun, karena anak kecil tidak membuat respons imun yang sangat baik terhadap lapisan gula saja, lapisan tersebut terkait dengan protein yang tidak berbahaya (ini disebut vaksin "polisakarida terkonjugasi"). Influenzae Haemophilus tipe B (atau Hib) , pneumokokus , dan beberapa vaksin meningokokus dibuat dengan cara ini.
Dua vaksin meningokokus, yang mencegah satu jenis bakteri tertentu (tipe B) yang tidak terkandung dalam vaksin meningokokus lainnya, dibuat dengan menggunakan dua atau lebih protein dari bakteri, bukan polisakarida bakteri.
Sama seperti vaksin virus yang dilemahkan, vaksin bakteri ini dapat diberikan kepada orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah, tetapi seringkali memerlukan beberapa dosis untuk mendapatkan kekebalan yang memadai.
Beberapa bakteri menyebabkan penyakit dengan membuat protein berbahaya yang disebut toksin (racun). Beberapa vaksin dibuat dengan mengambil racun dan menonaktifkannya dengan bahan kimia (toksin, setelah dinonaktifkan, disebut toksoid). Dengan menonaktifkan toksin, tidak lagi menyebabkan penyakit.Vaksin difteri, tetanus dan pertusis vaksin yang dibuat dengan cara ini.
Cara lain untuk membuat vaksin bakteri adalah dengan menggunakan bagian dari lapisan gula (atau polisakarida) dari bakteri tersebut. Perlindungan terhadap infeksi oleh bakteri tertentu didasarkan pada kekebalan terhadap lapisan gula ini (dan bukan seluruh bakteri). Namun, karena anak kecil tidak membuat respons imun yang sangat baik terhadap lapisan gula saja, lapisan tersebut terkait dengan protein yang tidak berbahaya (ini disebut vaksin "polisakarida terkonjugasi"). Influenzae Haemophilus tipe B (atau Hib) , pneumokokus , dan beberapa vaksin meningokokus dibuat dengan cara ini.
Dua vaksin meningokokus, yang mencegah satu jenis bakteri tertentu (tipe B) yang tidak terkandung dalam vaksin meningokokus lainnya, dibuat dengan menggunakan dua atau lebih protein dari bakteri, bukan polisakarida bakteri.
Sama seperti vaksin virus yang dilemahkan, vaksin bakteri ini dapat diberikan kepada orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah, tetapi seringkali memerlukan beberapa dosis untuk mendapatkan kekebalan yang memadai.
Quote:
Nah kurang lebih begitulah gan perkenalan awaldengan si Vaksin. Sebetulnya jika dijelaskan semua bakalan ngabisin sampe kira kira 4 thread -_-" cape ane gan.
Udah jelas yah, yang sekarang lagi rame tuh di media sosial soal Vaksin haram dll. Sebetulnya tidak salah dan tidak dibenarkan juga, hanya saja mereka mungkin belum mengerti apa itu Vaksin dan proses pembuatannya.
Karna perlu digaris bawahi juga sosialisasi, artikel, atau edukasi soal produksi vaksin masih sangat kurang di Indonesia, ane nemu materi inipun saat kuliah dan buku referensi dari luar negeri dengan ciri khas bahasa inggris UK yang baku.
Mungkin dengan thread ini setidaknya bisa sedikit memberi pencerahan soal apa sih itu Vaksin, coba di searching di google akan sangat jarang bahkan tidak ada artikel yang menjelaskan secara rinci soal pembuatan dan tahapan virus menjadi Vaksin, seperti penjelasan media yang digunakan dll.
Dan udah ane jelasin juga media vaksin gak selalu dari tripsin babi, ada dari embrio ayam yang mungkin bisa dibilang halal.
Tapi selain tripsin babi, ya pilihannya antara sel anjing (bakal dibilang haram lagi), embrio / sel manusia (bisa bisa disebut kanibal), sel ginjal monyet (wah ini juga bakal jadu polemik), dan lain lain tergantung jenis dan proses vaksin itu sendiri . Mungkin itu sih alesan kenapa artikel, atau media masih ragu untuk membeberkan atau mensosialisasikan soal vaksin lebih jauh di Indonesia, karna akan menimbulkan berbagai macam perdebatan.
Udah jelas yah, yang sekarang lagi rame tuh di media sosial soal Vaksin haram dll. Sebetulnya tidak salah dan tidak dibenarkan juga, hanya saja mereka mungkin belum mengerti apa itu Vaksin dan proses pembuatannya.
Karna perlu digaris bawahi juga sosialisasi, artikel, atau edukasi soal produksi vaksin masih sangat kurang di Indonesia, ane nemu materi inipun saat kuliah dan buku referensi dari luar negeri dengan ciri khas bahasa inggris UK yang baku.
Mungkin dengan thread ini setidaknya bisa sedikit memberi pencerahan soal apa sih itu Vaksin, coba di searching di google akan sangat jarang bahkan tidak ada artikel yang menjelaskan secara rinci soal pembuatan dan tahapan virus menjadi Vaksin, seperti penjelasan media yang digunakan dll.
Dan udah ane jelasin juga media vaksin gak selalu dari tripsin babi, ada dari embrio ayam yang mungkin bisa dibilang halal.
Tapi selain tripsin babi, ya pilihannya antara sel anjing (bakal dibilang haram lagi), embrio / sel manusia (bisa bisa disebut kanibal), sel ginjal monyet (wah ini juga bakal jadu polemik), dan lain lain tergantung jenis dan proses vaksin itu sendiri . Mungkin itu sih alesan kenapa artikel, atau media masih ragu untuk membeberkan atau mensosialisasikan soal vaksin lebih jauh di Indonesia, karna akan menimbulkan berbagai macam perdebatan.


little.sirius memberi reputasi
1
621
Kutip
6
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan