1.      Orang-orang ngangkatin 72 kapal perang di atas bukit

Jadi tahun 1453 masehi lalu, pasukannya Sultan Muhammad Alfatih dari Turki Utsmani sedang bersusah payah menembus Konstantinopel. Konstantinopel menjadi wilayah yang sangat sulit untuk ditembus karena pertahanannya sangat rapi juga dibantu oleh alam ( laut yang mengelilingi/ selat yang dirantai dan lain-lain).

Ilustrasi di bawah ini menjelaskan bahwa kapal-kapal perang Sultan Muhammad Al fatih yang berjumlah 72 buah di Selat Bosphorus tidak bisa masuk merengsek ke Konstantinopel, sebab satu-satunya akses masuk yakni melewati selat tanduk emas (golden horn) dirantai oleh pasukan Konstntinopel. Di rantai? Hehe unik ya.. mereka punya rantai gede dan panjang banget, satu sisinya berada di pegunungan Galata dan satu sisinya di Konstantinopel tentu saja. Sehingga kapal perang tidak bisa lewat, dan malah dipanah siapapun yang mendekat.

Nah si Sultan sebenarnya punya ide yang tidak kalah unik dari urusan rantainya kasiar Konstantinopel.

Ide unik harus diselesaikan dengan ide unik pula.. maka Sultan kasih instruksi untuk ngangkat kapal perang berjumlah 72 melewati pegunungan Galata agar bisa masuk ke selat Tanduk Emas tanpa perlu ngadepin rantai.

Tentu saja anak  buahnya tidak percaya dengan ide gila ini, “lah wong mosok ngangketin kapal, di atas pegunungan pula” begitulah kira-kira kasak-kusuk waktu itu, tetapi sang Sultan menguatkan hati para pasukannya, dan optimis bisa.

Akhirnya dibuatlah batang-batang pohon menjadi tabung, habis itu dilumurin memakai minyak agar licin dan di jejer di sepanjang Galata, kapalnya diiketin dan di tarik. Jadi pada waktu itu realnya di lapangan, ada kapal perang gak layar di air tetapi malah layarnya di atas bukit! Dalam waktu satu malam saja yakni sebelum matahari terbit , 72 kapal itu telah masuk ke Konstantinopel (selat tanduk emas) melalui bukit Galata. Hal itu menjadi awal dari keruntuhan Konstantinopel, sebab bukit Galata tidak dibangun basis kekuatan disana, lah siapa yang nyangka ada orang mau narik kapal perang di atas bukit.

2.      Bulan pernah disangka ngilang

Tahun 1110 atau 910 tahun lalu, malam yang cukup terang karena disinari oleh bulan, mendadak gelap penuh gulita, eh tiba-tiba bulannya ngilang! Atau begitulah kira-kira anggapan masayarakat yang menyaksikan peristiwa menakutkan itu.

Hal ini didasarkan oleh temuan catatan yang bertahun 1110 di Inggris, yang menginfokan “pada malam kelima di bulan Mei, Bulan yang tadinya bersinar terang dimalam hari, secara perlahan kehilangan cahayanya”

”ketika malam semakin larut, cahayanya benar-benar padam,tidak ada sinar, orb, atau apapun yang terliat dari bulan”

Tahun 1110 selain menjadi tahun dimana bulan hilang dalam beberapa waktu, juga tahun tersebut adalah tahun bencana, dimana curah hujan yang kelewat deras merusak tanaman dan kelaparan terjadi.

Dewasa ini, setelah catatan tak bernama itu ditemukan, para ilmuwan berusaha mengungkit sebab dari bulan yang tiba-tiba menghilang. Dan ditemukan jawaban yang paling mendekati kebenaran bahwa telah terjadi gunung meletus sekitar tahun 1108-1110 di Eropa atau Asia (diyakini salah satu gunung berapi dari Jepang), akibat dari letusan dahysatnya itu diduga awan abu hitam menjulang tinggi ke seluruh dunia, lapisan aerosol vulkanik yang ditengarai menghapus bulan dari pandangan masyarakat. Penelitian juga menemukan fakta bahwa rentang tahun 1108-1110 stratosfer  dipenuhi asap letusan gunung berapi.

Hal itu pula lah yang menjadikan cuaca buruk dan kelaparan yang terjadi adalah sama dari dampak meletusnya gunung tersebut.

Jadi bulan gak pernah ngilayang ya gan J

3.      Tahun ketika kucing dianggap Jelmaan Iblis

Abad ke 13 sampai 14 lalu adalah tahun-tahun yang sangat memberatkan bagi hewan berbulu imut yang bernama kucing.

Salah seorang paus dari Eropa yang bernama paus Gregorius IX mengeluarkan fatwanya yang mengatakan bahwa kucing (terutama kucing hitam) adalah jelmaan iblis dan harus dimusnahkan bila tidak ingin mendapat nasib sial.

Akhirnya masyarakat banyak yang membunuh kucing, sampai dengan jumlah yang tidak dapat ditentukan. Dan bala pun datang, eh kok tiba-tiba masyarakat banyak yang mengalami sakit dimana kulitnya menjadi hitam! Wih serem banget ya loh kok bangun-bangun kulit jadi gelap.

Kelak wabah ini berubah menjadi pandemi, dan dikenal sebagai Black Death. Pandemi ini dengan mudah menyebar dan membunuh lebih dari satu pertiga bangsa Eropa kala itu.

Paus Gregorius IX lupa, bahwa kucing merupakan predator alami tikus sehingga ketika kucing dimusnahkan, para tikus berkembang biak dengan sangat pesat dan tidak terkendali, menyebabkan bakteri Yersinia Pestis (berasal dari kutu hewan pengerat/termasuk tikus) menulari manusia.

Eh ini kategori menakjubkan yang horror, perkara kucing dapat membunuh jutaan manusia..

4.      Gurun Sahara menjadi Penopang Hidup Hutan Amazon

Eh kok bisa sih Gurun Sahara menjadi Penopang Hidup Hutan Amazon? Lah Sahara kan gurun, sedangkan Amazon yang dimaksud hutannya, mana nyambung?? Lagian beda benua pula, dan terpisah 3000 mil!

Jauh sebelum kita lahir dibumi tercinta, terkasih tervery-verry much ini, ribuan tahun lalu (menurut peneliti dari University of Arizona), menemukan bukti dahulu Sahara adalah daerah yang hijau dan subur.

Ketika tiba masa dimana Sahara berubah menjadi tandus (lewat beberapa peristiwa panjang), debu-debu dari gurun Sahara yang kaya akan fosfor sekaligus merupakan nutrisi penting bagi tumbuhan, berterbangan ke arah Amerika Selatan yakni tepatnya ke hutan Amazon. Setiap tahunnya ada sekitar 28 juta ton debu made in Sahara terbang ke hutan Amazon yang berfungsi sebagai pupuk alami sekaligus sumber nutrisi yang membuat tumbuhan di hutan Amazon subur-subur.

Debu gurun Sahara yang kaya akan fosfor dan mineral ini di dapatkan dari sisa-sisa organisme dan mikroorganisme mati , yang lampau di daratan Sahara.

Terpisah 3000 mil, tetapi keduanya saling mengisi untuk tetap eksis, sebagai perantaranya yakni debu yang berterbangan trans benua.