- Beranda
- Komunitas
- Regional
- Solo
[Coc Reg. Solo] Otak Aksi Penyerangan Doa Nikah di Solo Ditangkap Densus 88


TS
kbh.official
[Coc Reg. Solo] Otak Aksi Penyerangan Doa Nikah di Solo Ditangkap Densus 88
Quote:
Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Kamis, 01 Okt 2020 14:35 WIB
![[Coc Reg. Solo] Otak Aksi Penyerangan Doa Nikah di Solo Ditangkap Densus 88](https://dl.kaskus.id/akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2020/10/01/dua-tersangka-baru-kasus-penyerangan-acara-doa-jelang-pernikahan-putri-habib-umar-assegaf-di-solo-kamis-1102020-1_169.jpeg?w=700&q=90)
Dua tersangka baru kasus penyerangan acara doa jelang pernikahan putri Habib Umar Assegaf di Solo, Kamis (1/10/2020). (Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom)
Solo- Polisi kembali menangkap dua tersangka kasus penyerangan acara doa jelang pernikahan putri Habib Umar Assegaf yang digelar di Mertodranan, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo beberapa waktu lalu. Salah satunya ditangkap saat menginap di rumah terduga teroris di Jepara.
Kedua tersangka baru kasus penyerangan acara doa jelang pernikahan putri Habib Umar Assegaf itu berinisial T dan R. Saat melakukan penangkapan terhadap terduga teroris di sebuah rumah di Jepara, Rabu (30/9), Densus 88 Antiteror juga mendapati R. Ternyata R masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) terkait kasus penyerangan acara Habib Umar Assegaf.
"Memang yang bersangkutan (R) ditangkap di rumah salah satu terduga teroris saat ada upaya paksa penangkapan oleh Densus 88," kata Kapolresta Solo Kombes Ade Safri Simanjuntak saat rilis kasus di Mapolresta Solo, Manahan, Kamis (1/10/2020).
Ade Safri menyebut R adalah otak dari aksi perusakan dan penyerangan acara Habib Umar Assegaf yang menyebabkan tiga orang luka-luka. R merupakan orang yang pertama kali menyurvei lokasi kegiatan di Mertodranan. Dia juga yang menginformasikan agar rekan-rekannya datang ke acara Habib Umar Assegaf.
"Salah satu pelaku adalah otak aksi penyerangan, yaitu pelaku inisial R," ungkapnya.
Terkait kaitan R dengan jaringan teroris, Ade Safri mengaku belum mengetahui. Sebab kasus tersebut ditangani oleh Densus 88.
"Kaitannya (jaringan teroris) kami belum tahu. Itu ranahnya Densus 88. Sementara kapasitasnya terkait kasus intoleran di Solo," jelasnya.
Sementara T ditangkap di kawasan Solo, Senin (28/9). Dia diduga melakukan perusakan dengan cara melempari batu.
"T ditangkap karena ikut melakukan perusakan menggunakan benda tumpul (batu)," ujar Ade Safri.
Saat ini total ada 12 orang tersangka kasus penyerangan acara doa jelang pernikahan putri Habib Umar Assegaf. Polisi masih mencari lima orang DPO yang merupakan hasil pengembangan terbaru, yakni inisial S, C, B, W, dan H.
Diberitakan sebelumnya, massa menyerang acara doa menjelang pernikahan anak Habib Umar Assegaf pada Sabtu (8/8) petang. Tiga orang terluka dalam kejadian ini, salah seorang di antaranya Habib Umar Assegaf. Dia sempat dirawat di rumah sakit sehingga batal menjadi wali nikah putrinya yang digelar pada Minggu (9/8).
(rih/mbr)
detik.com
Kamis, 01 Okt 2020 14:35 WIB
![[Coc Reg. Solo] Otak Aksi Penyerangan Doa Nikah di Solo Ditangkap Densus 88](https://dl.kaskus.id/akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2020/10/01/dua-tersangka-baru-kasus-penyerangan-acara-doa-jelang-pernikahan-putri-habib-umar-assegaf-di-solo-kamis-1102020-1_169.jpeg?w=700&q=90)
Dua tersangka baru kasus penyerangan acara doa jelang pernikahan putri Habib Umar Assegaf di Solo, Kamis (1/10/2020). (Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom)
Solo- Polisi kembali menangkap dua tersangka kasus penyerangan acara doa jelang pernikahan putri Habib Umar Assegaf yang digelar di Mertodranan, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo beberapa waktu lalu. Salah satunya ditangkap saat menginap di rumah terduga teroris di Jepara.
Kedua tersangka baru kasus penyerangan acara doa jelang pernikahan putri Habib Umar Assegaf itu berinisial T dan R. Saat melakukan penangkapan terhadap terduga teroris di sebuah rumah di Jepara, Rabu (30/9), Densus 88 Antiteror juga mendapati R. Ternyata R masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) terkait kasus penyerangan acara Habib Umar Assegaf.
"Memang yang bersangkutan (R) ditangkap di rumah salah satu terduga teroris saat ada upaya paksa penangkapan oleh Densus 88," kata Kapolresta Solo Kombes Ade Safri Simanjuntak saat rilis kasus di Mapolresta Solo, Manahan, Kamis (1/10/2020).
Ade Safri menyebut R adalah otak dari aksi perusakan dan penyerangan acara Habib Umar Assegaf yang menyebabkan tiga orang luka-luka. R merupakan orang yang pertama kali menyurvei lokasi kegiatan di Mertodranan. Dia juga yang menginformasikan agar rekan-rekannya datang ke acara Habib Umar Assegaf.
"Salah satu pelaku adalah otak aksi penyerangan, yaitu pelaku inisial R," ungkapnya.
Terkait kaitan R dengan jaringan teroris, Ade Safri mengaku belum mengetahui. Sebab kasus tersebut ditangani oleh Densus 88.
"Kaitannya (jaringan teroris) kami belum tahu. Itu ranahnya Densus 88. Sementara kapasitasnya terkait kasus intoleran di Solo," jelasnya.
Sementara T ditangkap di kawasan Solo, Senin (28/9). Dia diduga melakukan perusakan dengan cara melempari batu.
"T ditangkap karena ikut melakukan perusakan menggunakan benda tumpul (batu)," ujar Ade Safri.
Saat ini total ada 12 orang tersangka kasus penyerangan acara doa jelang pernikahan putri Habib Umar Assegaf. Polisi masih mencari lima orang DPO yang merupakan hasil pengembangan terbaru, yakni inisial S, C, B, W, dan H.
Diberitakan sebelumnya, massa menyerang acara doa menjelang pernikahan anak Habib Umar Assegaf pada Sabtu (8/8) petang. Tiga orang terluka dalam kejadian ini, salah seorang di antaranya Habib Umar Assegaf. Dia sempat dirawat di rumah sakit sehingga batal menjadi wali nikah putrinya yang digelar pada Minggu (9/8).
(rih/mbr)
detik.com
Kirain di Jakarta aja yg banyak ormas intoleran. Di Solo ada juga toh..


delia.adel memberi reputasi
1
330
Kutip
0
Balasan


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan