- Beranda
- Komunitas
- Regional
- Solo
[Coc Reg. Solo] Kebo Bule, Cucuk Lampah Dalam Kirab Pusaka Kraton Surakarta


TS
mayyarossa
[Coc Reg. Solo] Kebo Bule, Cucuk Lampah Dalam Kirab Pusaka Kraton Surakarta
Solo, kota berkode telepon 0271 ini pernah ane tinggali untuk beberapa waktu. Dulu, ane sempat kerja di Solo, di salah satu toko retail terbesar di Indonesia. Jadi kasir saat itu. Kami berdelapan "babat alas" di kota kelahiran seniman Gesang itu.
Halo, jumpa lagi dengan ane, Mayya Rossa, penyaji thread informatif dan inspiratif. Kali ini ane akan ajak Agan Sista jalan-jalan ke Solo.
![[Coc Reg. Solo] Kebo Bule, Cucuk Lampah Dalam Kirab Pusaka Kraton Surakarta](https://s.kaskus.id/images/2020/10/04/10554395_202010040650260555.jpg)
Di Solo, ada sebuah tradisi untuk menyambut tahun baru Jawa, yaitu kirab pusaka kraton. Kami menyebut hari pertama penanggalan Jawa itu Malam Satu Suro. Acara kirab pusaka keraton ini berbeda dengan kirab-kirab lainnya, mengapa?
Ya, kirab pusaka ini dicucuklampahi/dipimpin oleh "kebo bule" alias kerbau bule/kerbau albino klangenan Kraton Surakarta. Unik kan?
Kerbau-kerbau ini adalah pemberian Bupati Ponorogo kala itu, saat Pakubuwono II berhasil merebut kembali Kartasura dari penjajah. Setelah kemenangan tersebut, Paku Buwono II pindah ke Sala, lalu mendirikan keraton Surakarta Hadiningrat. Saat itulah Bupati Ponorogo mengirimkan kerbau-kerbau untuk disembelih. Namun, tak semua kerbau disembelih, hingga akhirnya kerbau-kerbau ini beranak pinak. Hingga tahun 2019, jumlah kerbau albino ini sudah 19 ekor. Wow!
![[Coc Reg. Solo] Kebo Bule, Cucuk Lampah Dalam Kirab Pusaka Kraton Surakarta](https://s.kaskus.id/images/2020/10/04/10554395_202010040652540191.jpg)
Kebo bule mwnjadi cucuk lampah kirab pusaka Kraton Surakarta
Kisah kirab pisaka yang dicucuklampahi kerbau ini tak terjadi begitu saja. Dulu, pada jaman Pakubuwono X, Solo mempunyai tradisi mengarak pusaka/tombak yang bernama Kiai Slamet berkeliling tembok Baluwarti pada malam Selasa Kliwon atau Jumat Kliwon. Nah, kerbau bule itu mengikuti tepat di belakang tombak itu. Maka, dari situlah kerbau itu diberi nama Kiai Slamet.
![[Coc Reg. Solo] Kebo Bule, Cucuk Lampah Dalam Kirab Pusaka Kraton Surakarta](https://s.kaskus.id/images/2020/10/04/10554395_202010040653050704.jpg)
Kebo bule keturunan Kiai Slamet
Masyarakat percaya, kerbau identik dengan petani. Mereka yang percaya, akan mengambil air bekas mandi Kiai Slamet, bahkan kotorannya. Menurut mereka, tanah pertanian yang diberi kotoran Kiai Slamet akan tumbuh subur. Masuk akal juga sih ini.
Selain itu, masyarakat Jawa juga percaya, bahwa kerbau sebagai tolak bala. Kerbau dipercaya mempunyai kepekaan terhadap niat jahat atau pun roh jahat. Maka tak heran, di beberapa tempat, kadang dikubur kepala kerbau.
![[Coc Reg. Solo] Kebo Bule, Cucuk Lampah Dalam Kirab Pusaka Kraton Surakarta](https://s.kaskus.id/images/2020/10/04/10554395_202010040653470407.jpg)
Bahkan di Pasar Bubrah, Merapi, ada kepala kerbaunya. Dokpri
Ane berkesempatan menyaksikan kirab pusaka itu sekali, kalau tak salah tahun 2003. Ane yang saat itu dapat shift pagi, sudah bersiap sejak jam 8 malam. Setelah tutup toko, kami berdelapan naik motor menuju alun-alun. Di sana sudah berjejal banyak orang. Kami menunggu beberapa waktu. Nah, yang ditunggu pun tiba. Serombongan kerbau bwrwarna putih kemerahan berlalu di depan kami. Saat itu, keadaan cukup riuh, karena kerbau beejalan sesukanya. Bahkan, kami sampai harus berlarian menghindari kerbau. Eh, jangan salah, sebagian juga berlarian berebut kotorannya.
So, kalau kalian ingin menyaksikan kebo bule ini ikut kirab, datanglah ke Solo pada Malam Satu Suro!
Sumber gambar dan referensi:
1. Opini pribadi
2. Dokumentasi pribadi
3. Klik
4. [URL= [url]https://news.okezone.com/read/2019/07/18/512/2080541/keraton-solo-punya-19-kerbau-bule-kyai-slamet]Klik[/url][/URL]
5. Klik
Jogja, 4 Oktober 2020
Dari ane, yang masih pingin lihat kebo bule lagi.
Halo, jumpa lagi dengan ane, Mayya Rossa, penyaji thread informatif dan inspiratif. Kali ini ane akan ajak Agan Sista jalan-jalan ke Solo.
![[Coc Reg. Solo] Kebo Bule, Cucuk Lampah Dalam Kirab Pusaka Kraton Surakarta](https://s.kaskus.id/images/2020/10/04/10554395_202010040650260555.jpg)
Di Solo, ada sebuah tradisi untuk menyambut tahun baru Jawa, yaitu kirab pusaka kraton. Kami menyebut hari pertama penanggalan Jawa itu Malam Satu Suro. Acara kirab pusaka keraton ini berbeda dengan kirab-kirab lainnya, mengapa?
Ya, kirab pusaka ini dicucuklampahi/dipimpin oleh "kebo bule" alias kerbau bule/kerbau albino klangenan Kraton Surakarta. Unik kan?
Kerbau-kerbau ini adalah pemberian Bupati Ponorogo kala itu, saat Pakubuwono II berhasil merebut kembali Kartasura dari penjajah. Setelah kemenangan tersebut, Paku Buwono II pindah ke Sala, lalu mendirikan keraton Surakarta Hadiningrat. Saat itulah Bupati Ponorogo mengirimkan kerbau-kerbau untuk disembelih. Namun, tak semua kerbau disembelih, hingga akhirnya kerbau-kerbau ini beranak pinak. Hingga tahun 2019, jumlah kerbau albino ini sudah 19 ekor. Wow!
![[Coc Reg. Solo] Kebo Bule, Cucuk Lampah Dalam Kirab Pusaka Kraton Surakarta](https://s.kaskus.id/images/2020/10/04/10554395_202010040652540191.jpg)
Kebo bule mwnjadi cucuk lampah kirab pusaka Kraton Surakarta
Kisah kirab pisaka yang dicucuklampahi kerbau ini tak terjadi begitu saja. Dulu, pada jaman Pakubuwono X, Solo mempunyai tradisi mengarak pusaka/tombak yang bernama Kiai Slamet berkeliling tembok Baluwarti pada malam Selasa Kliwon atau Jumat Kliwon. Nah, kerbau bule itu mengikuti tepat di belakang tombak itu. Maka, dari situlah kerbau itu diberi nama Kiai Slamet.
![[Coc Reg. Solo] Kebo Bule, Cucuk Lampah Dalam Kirab Pusaka Kraton Surakarta](https://s.kaskus.id/images/2020/10/04/10554395_202010040653050704.jpg)
Kebo bule keturunan Kiai Slamet
Masyarakat percaya, kerbau identik dengan petani. Mereka yang percaya, akan mengambil air bekas mandi Kiai Slamet, bahkan kotorannya. Menurut mereka, tanah pertanian yang diberi kotoran Kiai Slamet akan tumbuh subur. Masuk akal juga sih ini.
Selain itu, masyarakat Jawa juga percaya, bahwa kerbau sebagai tolak bala. Kerbau dipercaya mempunyai kepekaan terhadap niat jahat atau pun roh jahat. Maka tak heran, di beberapa tempat, kadang dikubur kepala kerbau.
![[Coc Reg. Solo] Kebo Bule, Cucuk Lampah Dalam Kirab Pusaka Kraton Surakarta](https://s.kaskus.id/images/2020/10/04/10554395_202010040653470407.jpg)
Bahkan di Pasar Bubrah, Merapi, ada kepala kerbaunya. Dokpri
Ane berkesempatan menyaksikan kirab pusaka itu sekali, kalau tak salah tahun 2003. Ane yang saat itu dapat shift pagi, sudah bersiap sejak jam 8 malam. Setelah tutup toko, kami berdelapan naik motor menuju alun-alun. Di sana sudah berjejal banyak orang. Kami menunggu beberapa waktu. Nah, yang ditunggu pun tiba. Serombongan kerbau bwrwarna putih kemerahan berlalu di depan kami. Saat itu, keadaan cukup riuh, karena kerbau beejalan sesukanya. Bahkan, kami sampai harus berlarian menghindari kerbau. Eh, jangan salah, sebagian juga berlarian berebut kotorannya.
So, kalau kalian ingin menyaksikan kebo bule ini ikut kirab, datanglah ke Solo pada Malam Satu Suro!
Sumber gambar dan referensi:
1. Opini pribadi
2. Dokumentasi pribadi
3. Klik
4. [URL= [url]https://news.okezone.com/read/2019/07/18/512/2080541/keraton-solo-punya-19-kerbau-bule-kyai-slamet]Klik[/url][/URL]
5. Klik
Jogja, 4 Oktober 2020
Dari ane, yang masih pingin lihat kebo bule lagi.
0
686
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan