Welcome to my Thread!!!

Siapa yang tidak tahu kerusuhan pada tahun 1998? Pasti agan dan sista semua sudah tahu bukan? Momen tersebut sangat identik dengan aksi dari persatuan mahasiswa Indonesia yang menumbangkan rezim orde baru. Tentu kejadian ini sangat bersejarah bagi negara Indonesia.

Kerusuhan tersebut tak lain dan tak bukan adalah suatu gerakan reformasi yang di gerakkan oleh para mahasiswa Indonesia dengan tujuan menurunkan Presiden Soeharto dari kekuasaanya. Dari sinilah muncul banyak nama aktivis yang berkorban demi bangsa dan negara Indonesia.

Banyak aktivis reformasi pada tahun 1998 dulu mementingkan kepentingan rakyat dan tak sedikit juga dari para aktivis saat itu yang sekarang berada di bangku wakil rakyat loh. Deretan mantan aktivis 1998 yang saat ini berada di bangku wakil rakyat contohnya adalah Desmond Junaidi Mahesa, Fahri Hamzah dan masih banyak lagi.

Kali ini ane akan membahas tentang beberapa mantan aktivis 98 yang saat ini berada di bangku wakil rakyat, dimana dulu mereka menuntut pemerintah dan saat ini balik dituntut oleh mahasiswa. Yang pertama ada Fadli Zon, dirinya sempat menjadi Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia periode 2014 - 2019.

Dulu kita mengenal Fadli Zon sebagai sosok dari gerakan reformasi 1998, namun saat dirinya menjadi wakil rakyat, dia malah menjadi sasaran empuk dari kritikan masyarakat. Kok bisa? Karena masyarakat menganggap kebijakan yang dibuatnya adalah kebijakan yang aneh dan tidak sesuai. Wajar sih, karena masyarakat pasti berfikir seharusnya dia bisa lebih baik, karena dialah sosok aktivis reformasi 98.

Selanjutnya ada Adian Napitupulu, mantan aktivis reformasi 98 ini dulu dikenal sebagai pemuda yang pemberani. Dirinya menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat sejak tahun 2014-2019, dimana dia duduk di kursi Komisi VII DPR RI.

Lalu ada nama Fahri Hamzah. Sebagai mantan aktivis reformasi 1998, Fahri Hamzah sempat berada di bangku Dewan Perwakilan Rakyat periode 2014 - 2019. Namun saat ini dirinya tidak menjadi anggota DPR lagi.

Dan yang terakhir mau ane bahas adalah Budiman Sudjatmiko. Sebagai mantan aktivis 98, dirinya sempat menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI periode 2014 - 2019. Namun, diperiode 2019 - 2024, dirinya kalah suara dalam perebutan kursi DPR.

Dulu saat gerakan reformasi terjadi di tahun 1998, mereka berempat dikenal sebagai aktivis yang memiliki banyak jasa. Perjuangan mereka dalam menjatuhkan kekuasaan Presiden Soeharto saat itu bisa dibilang berhasil. Sebagai pemuda yang memiliki rasa keadilan tinggi saat itu, harusnya saat mereka berada di bangku DPR, mereka bisa menyuarakan keadilan juga. Tapi apa daya, mereka malah di kritik oleh berbagai kalangan, baik mahasiswa dan juga masyarakat Indonesia. Tidak lain tidak bukan karena kinerja mereka yang dianggap masyarakat tidak sesuai dengan perjuangan mereka dahulu.

Mau bagaimanapun, kita harus menghargai mereka yang dulu berjuang untuk NKRI. Bagaimana menurut kalian? Apa pandangan agan dan sista tentang hal ini?