Kota Semarang adalah salah satu kota yang sempat saya lewati ketika ikut teman pergi ke kampung halaman sang suami.


Saat itu malam hari bus kami melewati kota Semarang yang sedang diguyur hujan dan digenangi air bah, membuat saya tidak menikmati perjalanan kala itu.



Mengunjungi setiap kota yang ada di Indonesia adalah salah satu impian saya, meskipun hanya singgah untuk menyantap kuliner atau hanya sekadar melewati ketika ingin pergi ke kota lain.



Kota Brebes, Malang, Surabaya, Tasik Malaya, hanya ke kota Cirebon yang lama saya kunjungi hingga 100 hari, sayang sekali saya tidak sempat mampir ke Kota Semarang yang merupakan salah satu kota metropolitan terbesar kelima di Indonesia, sesudah Jakarta, Surabaya, Medan, dan Bandung.


Mencari referensi tentang coc-coc yang diadakan oleh pihak Kaskus, khususnya para regional yang mewakili daerah-daerahnya, ternyata banyak sekali yang tidak saya ketahui tentang kota-kota yang ada di Indonesia dan bisa mengetahui banyak dengan membaca thread-thread teman kaskuser yang sudah tayang.


Salah satu hal menarik dengan mengikuti coc regional, yaitu dapat mengetahui banyak hal ketika kita ingin menulis sesuatu, menambah ilmu dan menambah wawasan juga, meskipun gelar juara sangat tipis saya dapatkan.


Selain tempat wisata yang sudah banyak dibahas oleh kaskuser lain yang bisa dikupas dari kota Semarang, yaitu simpang lima, Lawang Sewu, rumah Abraham yang terkenal angker, taman love, dan masih banyak lagi.



Kulinernya pun tak kalah menarik untuk dibahas, makanan khas Semarang yang pernah saya cicipi yaitu:






Kebetulan dekat rumah dulu ada yang menjual lumpia Semarang ini, kerenyahan dari rebung saat memakannya ada sensasi krenyes-krenyes, membuat lidah tak cukup satu untuk memakannya.





Selain lumpia, ada tahu Petis yang tidak kalah nikmatnya dengan lumpia, apalagi ketika cabe rawit menyatu dengan tahu, membuat lidah menari-nari.


Seingat saya hanya kedua makanan tersebut yang sudah saya cicipi, dan menikmati kelezatan makanan tersebut bukan di kota asalnya, Semarang.





Selain lumpia dan tahu petis, ternyata banyak kuliner yang patut saya coba bila ke Semarang, dan rekomendasi buat kaskuser yaitu:






Kaskuser bisa melihat dari penampakan gambarnya, perpaduan lontong, tahu, kol, tauge, dan mentimun, serta tambahan udang tepung, dikasih topping kacang dan kecap membuat selera makan bertambah. Hampir mirip sega lengko dari di Cirebon.






Meskipun belum pernah mencicipi tahu pong khas Semarang, dengan cocolan sambel petisnya, tetapi, tahu pong ini sering saya masak di rumah.





Melihat gambarnya membuat perut keroncongan, berbahan dasar babat dilumuri dengan kecap, membuat saya menelan ludah, auto lapar.






Melihat resep dari sumber gambar, ternyata soto khas Semarang ini sama dengan soto-soto lainnya, meskipun demikian kalau mampir ke Semarang tanpa mencicipi sotonya, seperti ada yang kurang, sayang kalau dilewatkan.





Ternyata wedang tahu dari referensi yang saya temukan, merupakan kuliner yang hampir punah loh gansis, kok bisa? karena proses pembuatannya yang lama, tetapi harganya lumayan murah hanya dibandrol Rp. 6000-8000,- saja.







Saat ini Jakarta sedang hujan, membayangkan menikmati semangkuk wedang tahu dengan kuah jahe dapat menghangatkan tubuh.


Bagi kaskuser Semarang, apa benar wedang tahu khas Semarang ini hampir punah?



Sebenarnya masih banyak lagi kuliner khas Semarang yang sayang kalau dilewatkan saat mampir di sana, kaskuser bisa search di mesin pencarian, bahkan banyak juga makanan untuk oleh-oleh.