Hay hay gansis,
Semarang, siapa yang tak mengenal Ibukota Provinsi Jawa Tengah, kota dengan banyak tempat wisata mulai dari wisata alam, wisata makanan, bahkan wisata misteri juga ada.

Nah kali ini ane akan membahas tempat tempat di Semarang yang bersejarah, penuh misteri dan cocok untuk di jadikan pilihan liburan untuk agan dan sista, eitss tapi di masa pandemi ini jangan lupa untuk mematuhi protokol kesehatan ya gansis.

Hayo siapa yang yang belum pernah mendengar nama Lawang Sewu...

Yap kalo kita mendengar nama Semarang, pasti akan muncul nama Lawang Sewu di pikiran kita.
Memang bangunan tua peninggalan belanda ini sangat ikonik dengan seribu pintunya,

eitss... tapi jangan salah, sebenarnya pintunya ngak sampai seribu kok, cuma karna jendelanya yang tinggi dan besar masyarakat sering menganggapnya pintu, hahah orang jawa kan suka yang simpel simpel, jadi deh namanya Lawang Sewu biar gak ribet.

Lawang Sewu ini pada masa kedudukan belanda dijadikan sebagai kantor pusat Nederlands Indisce Sporweg Maatschppij, nah loh gimana tu bacanya.

Nah setelah Kemerdekaan, bangunan ini dipakai sebagai kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia, kalo sekarang sih PT KAI. Selain itu pernah juga dipakai sebagai Kator Kodam IV Diponegoro, dan kantor wilayah kementrian perhubungan Jawa Tengah.

Nah di sampin sejarahnya, Lawang Sewu juga terkenal serem dan angker, yuk sekarang ane ajak ke bagian seremnya..

Pada masa kedudukan Jepang Lawang sewu juga di jadikan sebagai ruang tahanan, konon katanya penjara ini termasuk penjara paling sadis dan kejam di masa penjajahan. Jadi nggak heran kalau penjara terlihat seram ketika gansis melintasinya, apalagi kalo malam hari, wuih bikin bulu kaki berdiri...

Nah bangunan/monumen yang ini juga merupakan salah satu ikon Kota Semarang.

Monumen ini dibangun untuk mengenang pertempuran lima hari Semarang. Pertempuran ini adalah perlawanan terhebat rakyat Indonesia terhadap Jepang pada masa transisi. Lawangsewu menjadi saksi bisu perjuangan anak-anak muda Semarang yang dimulai pada 15 Oktober 1945, hingga kemudian berakhir 20 Oktober 1945.

Nah kalau gansis pengen datang ke Tugu muda, ane sarankan malam hari, selain panas kalo siang, untuk berfoto/nongkrong lebih uhuy kalo malem.

Nah kita bergeser sedikin nih dari pusat kota semarang. Tepatnya di daerah Bandungan Kab. Semarang, jaraknya sekitar 45 km dari pusat kota Semarang.

Candi ini letaknya di kaki gunung ungaran, jadi udara di sini cukup dingin dan tentunya seger...

Ada beberapa fakta nih gansis, awalnya candi ini di sebut Candi Gedong Pitu (tujuh) karena memang pada awal penemuannya ditemukan tujuh bangunan candi yang tersebar, dan setelah di teliti dan melakukan perluasan ditemukan lagi beberapa candi, dan hingga saat ini yang kita sebut Candi Gedong Songo, karna candi yang ada di komplek ini berjumlah sembilan (songo).

Sampai saat ini juga pembuatan candi belum di ketahui masa pembuatannya, dan sampai saat ini juga kompleks Candi Gedong Songo masih di jadikan bahan penelitian oleh para arkeolog. Gansis dimari tertarik ikut meneliti?

Ada juga mitos dan legenda yang beredar di masyarakat yaitu tentang adanya mata air yang tebingnya mengeluarkan uap/gas belerang, tempat ini di yakini dijadikan tempat Hanoman untuk menimbun Dasamuka dalam perang meyelamatkan Dewi Sinta.

Nah untuk gansis yang alergi jalan kaki, tenang bisa sewa kuda kok, karna dari gedong 1 sampai seterusnya jalannya naik dan cukup melelahkan hahah...

Setelah gansis ke Gedong Songo, jangan lupa mampir ke Ayana, tempat yang asik untuk berfoto ria, disana juga ada replika ikon tempat tempat terkenal di dunia.

Weitss kita turun sedikit ke Ambarawa, daerah ini sejak jaman kolonial juga di sebut kota militer dengan adanya Benteng Willem I atau biasa disebut benteng pendem.

Monumen ini di bangun untuk memperingati pertempuran 3 minggu Ambarawa yang mana banyak pejuang gugur dalam pertempuran itu.

Didalam komplek Monumen juga ada beberapa benda peninggalan perang, ada juga pesawat bekas pertempuran.

Nah setelah puas berkeliling monumen untuk gansis yang ingin pergi ke Benteng Willem I ataupun Musium Kereta Api Ambarawa jaraknya juga lumaya deket kok.

Setelah puas berkeliling Semarang, kita lanjutkan bersantai menikmati indahnya Rawa Pening, gansis juga bisa sewa perahu.

Nah gansis Rawa Pening juga punya legenda, yaitu ada seorang ibu yang melahirkan seorang anak laki laki berwujud naga yang bisa bicara layaknya manusia, yang biasanya masyarakat menyebutnya dengan legenda Baru Klinthing. dan ada pula mitos bahwa di dalam Rawa itu ditinggali seekor naga yang hanya bisa di lihat dengan mata batin/indra ke enam.

Salam Uhuyy...