Harga minyak mentah dunia jatuh lebih dari 3 persen pada perdagangan Selasa (28/9) waktu Amerika Serikat (AS). Hal ini terjadi lantaran pasar khawatir mengenai prospek permintaan bahan bakar di tengah tingginya kasus penularan virus corona di Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

Dilansir dari Antara, Rabu (30/9), harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November turun 3,3 persen sen menjadi US$41,03 per barel di London ICE Futures Exchange.

Sementara, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November melemah 3,2 persen menjadi US$39,29 per barel di New York Mercantile Exchange.

Penurunan harga ini terjadi jelang rilis data persediaan minyak AS dari American Petroleum Institute (API) dan Badan Informasi Energi AS (EIA). Stok minyak diperkirakan naik 1,6 juta barel.

Investor saham dan komoditas juga berhati-hati jelang debat pertama calon presiden AS antara Joe Biden dari Partai Demokrat dan petahana Donald Trump dari Partai Republik pada Selasa malam waktu AS.

"Perdagangan yang lebih rendah umumnya mengikuti penurunan ekuitas," Presiden Ritterbusch and Associate di Galena Jim Ritterbusch.

Sementara, kasus penularan covid-19 yang masih tinggi di Kota New York, AS juga menambah sentimen negatif untuk harga minyak mentah dunia. Kota tersebut untuk pertama kalinya akan mengenakan denda kepada masyarakat yang menolak menggunakan masker.

"Lanskap covid-19 yang berkembang adalah risiko penurunan besar-besaran untuk harga minyak mentah," ucap Analis Senior di OANDA Craig Erlam.

Ia memperkirakan pemulihan permintaan minyak melambat. Dengan begitu, harga minyak dunia diproyeksi bergerak datar dalam beberapa bulan ke depan dan bahkan hingga tahun-tahun ke depan.

(aud/sfr)

link

"Lanskap covid-19 yang berkembang adalah risiko penurunan besar-besaran untuk harga minyak mentah," ucap Analis Senior di OANDA Craig Erlam.