Premier League pekan ketiga yang kelar awal pekan kemarin memunculkan sederet kejadian dramatis mengenai handball.

Paling heboh jelas menyoal kemenangan Man United atas Brighton yang ditentukan oleh penalti Bruno Fernandes setelah peluit panjang tanda berakhir pertandingan berbunyi.

Keputusan diambil wasit melalui VAR setelah ada handball di kotak penalti saat MU melepaskan peluang terakhir melalui sundulan Harry Maguire.



Gol Fernandes itu terjadi di menit ke-100.

Kemudian kubu Tottenham menyesalkan juga penalti Callum Wilson di menit 97 yang menyebabkan Newcastle bisa menyamakan kedudukan 1-1.

Terakhir, ada polemik seputar gol perdana Diogo Jota yang mewarnai debutnya bersama Liverpool di Premier League.

Jota, yang direkrut dari Wolves, mencetak gol ketiga The Reds yang membuat tim menang 3-1 di menit 88.

Di medsos dan media Inggris beredar perdebatan apakah bola mengenai lengan Jota saat menerima bola dari sundulan sapuan David Luiz yang mengarah kepadanya, 
sebelum dia melepaskan tendangan voli memantul yang menjebol gawang.



Wasit Craig Pawson sendiri tidak menunjuk VAR dan mengesahkan gol Jota.

Segelintir opini memperdebatkan konsistensi pengadil dalam melakukan tinjauan lewat VAR dan mengenai aturan handball yang kerap menimbulkan polemik.

Kenapa Jota tidak handball? 


Ada analisis yang menyebut bahwa kalaupun bola terlihat mengenai lengannya, itu masih berada di "zona hijau" perbatasan antara bahu dan bagian atas lengan.

Sebuah aksi baru disebut handball jika bola mengenai "zona merah" atau bagian lengan di bawah ketiak.

Lebih jelasnya seperti di gambar ini:



Menurut Agan gimana, handball atau nggak? 


Kalaupun dibatalkan karena handball, apakah itu bisa berpengaruh terhadap hasil akhir??



sumber: the guardian, premierleague.com

Berbagi informasi olahraga kamu di kapten.kaskus.id

Main Tebak Skor serta KASKUS FPL berhadiah utama dan bulanan

Follow akun Instagram @kaptenkaskus untuk mendapat infografis menarik seputar dunia olahraga