

TS
amel.agustin
Pengalaman Membuat Taman Mini sebagai Pagar Hidup
Quote:


Foto: Dokpri
Awal mula pindah ke sini, saya merasa ada yang janggal. Sebab bisa dikatakan tak ada rumah di sini yang memiliki pagar layaknya pagar. Entah itu terbuat dari teralis besi, kawat, kayu, seng, apalagi pagar yang suka makan tanaman hihi. Tapi serius, mayoritas 'hanya' memelihara pepohonan yang menutupi areal rumah atau pekarangan.
Tapi setelah dipikir-pikir wajar juga sih, soalnya daerah sini cukup panas. Makanya pepohonan ini semacam AC alam terutama di siang untuk me-reduceterikanya sinar matahari.

Foto: Dokpri
Saya adalah anak tunggal yang dibesarkan oleh ibu yang juga tunggal. Jadi wajar, jika saya adalah satu-satunya yang membantu ibu dalam urusan rumah tangga. Termasuk membuat pagar dari tanaman. Biar sama dengan tetangga kiri-kanan. Agar membaur dengan penduduk asli.
Saya pun membantu ibu membeli beberapa pot untuk menaruh tanaman. Kurang lebih sekitar 10-an pot dalam berbagai ukuran. Baik kecil maupun sedang. Agar praktis, saya membeli potnya di tukang pohonannya. Jadi beli pohonan sekaligus potnya. Makanya ukuran pot pun menyesuaikan dengan pohonan yang kami pilih.
Baik saya maupun ibu, tak terlalu pusing dengan pohon apa. Yang penting tidak satu macam biar terlihat warna-warni.
Saat pohonan pesanan datang, kami mengaturnya dengan posisi layaknya pagar. Yakni menutupi areal rumah. Terutama teras depan. Untuk samping rumah kebetulan berbatasan dengan tembok orang lain. Jadi tak perlu diberi pot tanaman.

Foto: Dokpri
Pepohonan yang kami pilih rupanya memang pohon-pohon yang dapat hidup dengan baik dengan cuaca panas. Tapi memang harus rajin menyiraminya. Saya dan ibu berbagi tugas untuk menyiraminya dan melakukan perawatan lain seperti merapihkan dedaunannya, memunguti daun-daun yang rontok, mencabuti rumput yang ikutan tumbuh di pot, dan lain sebagainya. Jadwalku di tanggal ganjil. Ibu saya kebagian tanggal genap. Tapi jadwal ini tidak kaku, terkadang saya pulang kuliah malam, maka ibu yang akan menggantikan tugas saya. Atau sebaliknya, saat ibu ada keperluan, maka saya yang menggantikan.
Oh ya, ada 2 buah pot yang hilang entah dicuri entah digondol maling. Eh, sama saja ya? Saya pun membeli pohonan baru sebagai gantinya meski dengan jenis yang berbeda. Terutama mencari yang batanganya berduri agar kalau ada tangan jahil yang ingin mencurinya mikir dua kali. Mungkin yang mengambil pohon tahu bahwa rumah kami hanya diisi oleh 2 orang perempuna. Makanya berani.

Foto: Dokpri
Pepohonan kini sudah cukup rimbun. Memang jadi nampak sejuk. Terutama di pagi hari. Semoga tidak ada pohonan yang hilang lagi.

Diubah oleh amel.agustin 28-09-2020 20:00




tien212700 dan evywahyuni memberi reputasi
2
814
Kutip
1
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan