Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

uray24Avatar border
TS
uray24
[COC Reg. Solo] Kota Solo Dalam Mengisi Perjalanan Olahraga Tanah Air
Assalamualaikum, Salam Sejahtera, Shalom, Om Swastiastu, Namo Buddhaya, dan Salam Kebajikan
Izinkan saya nubie, mohon berpartisipasi dalam Trit yang sederhana ini

Sebagai pengantar, seperti yang kita ketahui Solo atau Surakarta telah lama dikenal sebagai salah satu daerah berkembang di Pulau Jawa sekaligus daerah yang identik dengan culturalheritage atau banyak mewarisi kebudayaan nusantara masa lampau.

Namun, yang akan saya ulas tentunya bukan juga yang mainstream macam kuliner, wisata, seni dan budaya, tetapi dari sisi olahraga Kota Solo sebagai sesuatu yang kontras mengingat orang Solo yang identik dengan kelembutan khas keraton.

Sejarah mencatat, Kota Solo telah banyak andil dalam perkembangan olahraga tanah air khususnya event olahraga besar skala nasional, yang dimulai pada tahun 1948 dengan penunjukan Solo sebagai tuan rumah pertama pesta olahraga domestik bernama Pekan Olahraga Nasional Pertama (PON I) yang digelar pada tanggal 9 s.d. 12 September 1948 bahkan pembukaan PON I Solo pada tanggal 9 September 1948 telah ditetapkan sebagai Hari Olahraga Nasional

Spoiler for Pembukaan PON I di Stadion Sriwedari:


PON I 1948 di Solo dicetuskan 2 (dua) tahun setelah terbentuknya wadah olahraga nasional bernama Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) dibantu oleh Komite Olahraga Republik Indonesia (KORI yang berkedudukan di Yogyakarta, dan kemudian keduanya kelak melebur menjadi KONI), yang uniknya PORI dibentuk dan berkedudukan di Kota Solo

Beberapa hal penting mengapa PON I di Solo yang dibuka langsung oleh Presiden Soekarno, kelak menjadi tonggak penting dalam perjalanan olahraga Indonesia pasca proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia

1.        PON I diselenggarakan sebagai napak tilas dan menghidupkan kembali pekan olahraga yang pernah diadakan ISI pada tahun 1938 yang dikenal dengan nama ISI Sportweek)

2.        PON I menjawab kekecewaan insan olahraga tanah air akibat dihambatnya atlet Indonesia terjun ke Olimpiade XIV-1948 di London karena PORI belum diakui Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan partisipasi Indonesia hanya sebatas pemantau Olimpiade tetapi paspor yang diakui adalah paspor Inlander eh Belanda

3.        PON I diselenggarakan dalam kondisi stabilitas dalam negeri Indonesia pasca Kemerdekaan justru sedang memanas tensinya, dimulai dari Agresi Militer Belanda ke-I pada 1947 yang berujung pada perjanjian Renville pada 1948, ditambah meletusnya insiden PKI Madiun 1948, dan konflik-konflik internal lainnya

4.        PON I diselenggarakan sebagai show of forcekepada dunia internasional bahwa eksistensi nasionalisme dan kedaulatan Indonesia masih ada walaupun Belanda saat itu masih belum puas atas Kemerdekaan Indonesia dan beberapa daerah Indonesia tengah diobrak-abrik pasca pembagian wilayah akibat Perjanjian Renville


Spoiler for Salah Satu Cabor dalam PON I:

Akibat Perjanjian Renville, PON I di Solo hanya diikuti oleh sekitar 600 atlet yang bertanding pada 9 cabang olahraga dan memperebutkan sebanyak 108 medali, dengan  peserta bukan mewakili provinsi melainkan mewakili Kota/Karesidenan sebanyak 13 partisipan dan keluar sebagai juara umum Karesidenan Surakarta (36 medali).
 
Selain event skala nasional, Kota Solo pun sejak dulu telah ikut andil dalam dunia olahraga tanah air, khususnya Sepakbola yang tak bisa dilepaskan dari peran dan sejarah dua klub berbeda genre di Kota Solo
 
Klub pertama dan sebagai dedengkot sepakbola Solo yaitu Persis Solo yang terbentuk justru sejak 1923 dan malang melintang di liga perserikatan serta tak tanggung-tanggung tujuh gelar liga perserikatan digasak para rentang 1935 – 1945 dan kalau di Eropa mungkin sejajar dengan La Grande Torino waktu itu
 

Spoiler for Persis Solo era Now:

Klub kedua yang tak kalah menorehkan catatan dalam dunia sepakbola tanah air, yaitu Arseto Solo yang dibentuk tahun 1978 dan malang melintang di liga Galatama dengan prestasi juara piala liga I (1985), Runner Up Galatama (1985), juara Galatama (1992) dan juara kejuaraan klub ASEAN (1993), namun klub tersebut harus bubar pasca 1998
 

Spoiler for Arseto Solo pada Masanya:

Kiprah dua klub sepakbola kebanggaan Kota Solo tersebut tentunya didukung dengan sarana prasarana yang memadai pada waktu itu melalui Stadion yang representatif yaitu Stadion R. Maladi/Sriwedari yang pernah menjadi venue pembukaan PON I 1948 dan Stadion Manahan Solo yang memiliki fasilitas pendukung sangat baik pada masanya
 
Kepercayaan dari pemerintah atas kualitas sarana olahraga Kota Solo khususnya Stadion Manahan pun berlanjut dengan penunjukan Solo atau Surakarta sebagai event olahraga skala regional yaitu ASEAN Paragames 2011 sebagai pesta olahraga bagi penyandang disabilitas di kawasan ASEAN, yang dibuka oleh Wapres Budiono.
 

Spoiler for Stadion Manahan dan Stadion Sriwedari:

Spoiler for Stadion Manahan:

Torehan-torehan dari Kota Solo untuk perjalanan dunia olahraga tanah air kiranya bisa menjadi cambuk bagi insan olahraga dan jajaran pemangku kepentingan olahraga di Kota Solo untuk terus berbenah di berbagai sektor, sehingga Solo bisa mencetak atlet yang bisa mengharumkan regional Solo dan mewakili Jawa Tengah hingga tingkat internasional, dan menjadi pertimbangan pemerintah untuk Solo dipercaya kembali menggelar event olahraga skala besar (nasional dan internasional).
 
Sekian trit sederhana ini, mohon maaf atas khilaf dan kata/kalimat yang kurang berkenan atau redaksional yang kurang pas

Terima kasih atas kesempatan yang diberikan.
Sumber Gambar Persis Arseto Sriwedari Stadium Manahan Stadium PON I PON I (Lagi)

Sumber Narasi : ane kilik kilik dikit plus referensi dari Sini Sana Sono serta tambahan 1 tambahan 2
Diubah oleh uray24 28-09-2020 15:55
indrag057Avatar border
indrag057 memberi reputasi
1
191
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan