RASA cemburu Sumi (35) benar-benar tak terkendali. Begitu tahu suami, Kadri (40), punya WIL sehingga keluarga telantar, rumah WIL dicari. Begitu ketemu keduanya ribut. Siang bisa diselesaikan, tapi malam hari Sumi datang lagi untuk membakar rumah janda Yatini (32). Untung keluarga si janda bisa diselamatkan.

Dalam masa pandemi Corona sekarang ini, masker menjadi lebih penting. Sebab piranti murah meriah itu bisa menangkal risiko tertular Covid-19. Tapi ironisnya, dalam kondisi begini kaum lelaki masih ada juga yang lebih mementingkan WIL ketimbang masker tersebut. Tak peduli bahaya Covid-19, kaum lelaki masih banyak blusukan ke kamar janda-janda, sehingga melupakan sosial distancing.

Salah satunya Kadri warga Kebonsari Sidoarjo. Sudah beberapa bulan ini dia punya gebedan janda muda warga Gabus, namanya Yatini. Meski dia sudah punya dua anak, bagi Kadri tak masalah. Sebab ketika dia sedang kencan dengan ibunya, anak-anak itu bisa disuruh beli kerupuk ke Surabaya dulu.

Padahal di musim corona ini semua usaha sedang lesu, sehingga pendapatan turun drastis. Tapi Kadri tak peduli, dia masih berani menyisihkan anggaran untuk bersenang-senang dengan WIL-nya. Kencan di hotel tak mungkin, karena hotel-hotel masih ditutup. Maka Kadri lebih banyak mengencani Yatini justru di rumahnya.

Sebagaimana Surabaya, Sidoarjo juga terkena PSBB karena kondisi Covid-19 mengkhawatirkan, bahkan Plt Bupatinya pun juga ikut meninggal, atau wafat menurut istilah wartawan media online sekarang. Meski begitu genting kondisi lapangan, Kadri masih kelayapan ke rumah WIL-nya. Sebab PSBB dalam pengertian Kadri adalah: Penduduk Sidoarjo Bebas Bepergian.

Bepergian masih bebas memang, tapi anggaran untuk biaya operasional pelihara WIL tak bisa bebas lagi, karena semakin terbatas. Nah, di sinilah borok Kadri mulai terungkap oleh istrinya, Sumi. Ternyata suaminya memang punya WIL dari kecamatan lain. Dan sejak ada perempuan lain dalam rumah tangganya, gaji Kadri tak pernah utuh saat diserahkan ke istri.

Karena suami susah dibilangi, maksudnya terus berhubungan dengan Yatini, diam-diam dia ingin bikin perhitungan dengan WIL suaminya. Dia datangi rumah janda itu di Gabus, dan diminta menghentikan aksi mesum bersama suami. Tapi Yatini menolak. “Kamu saja yang ngatur suamimu, jangan ngatur-ngatur orang lain,” begitu alasan Yatini.

Tentu saja hal ini membuat Sumi emosi. Ributlah keduanya, sampai kemudian dilerai oleh kakak kandung Ny. Yatini. Dengan baik-baik Sumi diminta pulang saja, malu dilihat tetangga siang-siang kok berebut lanangan (lelaki). “Sampun nggih, Bu Sumi kondur mawon, mangke adi kula Yatini, kula piyambak ingkang ngurus (Bu Sumi pulang saja, soal adik saya biar saya yang ngurus),” begitu kata sang kakak.

Tapi malam harinya, warga Gabus dikagetkan oleh teriakan dari keluarga Yatini. Rumah si janda terbakar. Kakak kandung Yatini melihat kelebat orang lari ketika kebakaran terjadi. Tapi dia lebih mengutamakan menyelamatkan Yatini dan anak-anaknya. Alhamdulilah masih bisa diselamatkan, meski sedikit terkena luka bakar. Tapi rumah benar-benar jadi abu.

Keluarga Yatini kemudian melapor ke Polres Sidoarjo dengan mengusung data-data Ny. Sumi. Polisi pun memburu wanita itu dan berhasil ditangkap di Pacet, Mojokerto. Dalam pemeriksaan dia mengakui terus terang sengaja membakar rumah Yatini karena ngeyel untuk meninggalkan Kadri.

Tapi akibatnya, habis suami masuk kamar janda, Sumi harus masuk penjara. (bj/gunarso ts)

PARAH LU KADRI GARA GARA ELU ISTRI LU MASUK PENJARA

ISTRI SAH KADRI







WIL KADRI







KADRI



SOURCE