- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Buka Masker dan Tak Jaga Jarak, Akhyar Nyanyi Bareng Relawan


TS
mendadakranger
Buka Masker dan Tak Jaga Jarak, Akhyar Nyanyi Bareng Relawan
Quote:
https://www.cnnindonesia.com/nasiona...areng-relawan#

Medan, CNN Indonesia --
Calon Wali Kota Medan Akhyar Nasution menghadiri acara Deklarasi RASA (Relawan Akhyar Salman Alfarisi di Cafe Roda Tiga Jalan Sei Serayu Medan, Sabtu (26/9). Di hari pertama kampanye ini Akhyar bersama para pendukungnya tampak tak mengindahkan protokol penanganan Covid-19.
Para relawan tampak tidak menjaga jarak yang aman yakni 1 meter dari satu orang dengan orang lain. Namun begitu, mereka tetap mengenakan masker dan acara tetap berlangsung tertib.
Usai acara, Akhyar bersama para relawan nyanyi bareng. Mereka kemudian menurunkan masker yang tadinya dikenakan. Akhyar juga meladeni poto bersama para pendukungnya di acara itu.
Di acara yang dihadiri para alumni SMAN 3 itu, Akhyar yang mengenakan kemeja putih menyampaikan banyak hal yang sudah ia kerjakan selama menjabat sebagai Plt Wali Kota Medan.
"Banyak hal yang sudah kami kerjakan dan banyak hal yang harus kami kerjakan kembali. Jadi tidak ada pekerjaan yang sempurna. Hari ini seluruh keluarga besar alumni SMAN 3 Medan telah menyatakan tekadnya untuk mendukung Akhyar," ungkapnya.
Dalam acara itu, Akhyar juga menyinggung soal genangan air yang kerap terjadi di Kota Medan. Dia mengaku penanganan genangan air di Medan sudah dipetakan. Setiap wilayah memiliki karakteristik tersendiri, tentu penanganannya juga berbeda.
"Contoh di Marelan yang diapit Sungai Deli dan Sungai Badera. Jadi rencana kami nanti penanganannya itu di Marelan kita buat folder-folder beberapa titik, kita bangun kolam, kemudian dipompa ke Sungai Deli. Jadi sungai di Medan ini yang pernah dinormalisasi hanya Sungai Deli, itupun sudah 40 tahun yang lalu," urainya.
Menurut Akhyar, permasalahan banjir di Medan bukan hanya masalah tekhnis semata. Sebab di sepanjang pinggiran sungai juga harus dipikirkan kondisi sosialnya.
"Tapi ternyata problemnya tidak hanya masalah teknis semata. Karena di sepanjang sungai itu kondisi sosialnya tidak segampang mendebatkannya. Tapi harus dicari solusi dengan kearifan kita sendiri. Jadi tidak sesederhana mendiskusikannya. Karakteristik ini yang harus dipahami," terang Akhyar.
Dalam kesempatan itu, Ketua Panwaslu Medan Sunggal Bintang Tri Pamuji mengatakan acara yang digelar Akhyar bersama para pendukungnya itu tidak ada pelanggaran, terutama dalam hal protokol kesehatan Covid-19.
"Pelanggaran belum ada untuk kegiatan hari ini di sini. Untuk keramaian dan kapasitas ruangan memang disesuaikan dengan panitia. Sebelum kegiatan maksimal itu 50 peserta undangan," dalihnya.
"Kalau pun ada pelanggaran protokol Covid-19, dari Bawaslu tidak bisa langsung melakukan penindakan. Tapi kita usulkan saran perbaikan agar ke depannya tidak terulang lagi," ucapnya.
Terpisah, Tokoh Muhammadiyah, Syamsir Alam, yakin Akhyar - Salman menang Pilkada Medan meski hanya diusung Partai Demokrat dan PKS. Sebab kedua partai ini cukup solid.
"Walau cuma diusung dua partai tapi saya tetap yakin pasangan ini akan menang. Keuntungan ini juga harus kita sampaikan. Apalagi saya banyak ngobrol dengan mahasiswa dan tokoh agama, Akhyar ini mau jadi wali kota benar gak? Kalau mau jadi wali kota yang benar Insya Allah kita akan beri solusinya," ujarnya.
Diketahui, Akhyar Nasution berpasangan dengan Salman Alfarisi maju Pilkada Medan. Pasangan nomor urut 1 ini hanya diusung Partai Demokrat dan PKS.
Mereka akan melawan menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution yang berpasangan dengan Aulia Rachman yang mendapat nomor urut 2. Bobby - Aulia diusung 8 partai politik antara lain PDIP, Gerindra, Golkar, NasDem, PPP, PAN, Hanura, dan PSI.

Medan, CNN Indonesia --
Calon Wali Kota Medan Akhyar Nasution menghadiri acara Deklarasi RASA (Relawan Akhyar Salman Alfarisi di Cafe Roda Tiga Jalan Sei Serayu Medan, Sabtu (26/9). Di hari pertama kampanye ini Akhyar bersama para pendukungnya tampak tak mengindahkan protokol penanganan Covid-19.
Para relawan tampak tidak menjaga jarak yang aman yakni 1 meter dari satu orang dengan orang lain. Namun begitu, mereka tetap mengenakan masker dan acara tetap berlangsung tertib.
Usai acara, Akhyar bersama para relawan nyanyi bareng. Mereka kemudian menurunkan masker yang tadinya dikenakan. Akhyar juga meladeni poto bersama para pendukungnya di acara itu.
Di acara yang dihadiri para alumni SMAN 3 itu, Akhyar yang mengenakan kemeja putih menyampaikan banyak hal yang sudah ia kerjakan selama menjabat sebagai Plt Wali Kota Medan.
"Banyak hal yang sudah kami kerjakan dan banyak hal yang harus kami kerjakan kembali. Jadi tidak ada pekerjaan yang sempurna. Hari ini seluruh keluarga besar alumni SMAN 3 Medan telah menyatakan tekadnya untuk mendukung Akhyar," ungkapnya.
Dalam acara itu, Akhyar juga menyinggung soal genangan air yang kerap terjadi di Kota Medan. Dia mengaku penanganan genangan air di Medan sudah dipetakan. Setiap wilayah memiliki karakteristik tersendiri, tentu penanganannya juga berbeda.
"Contoh di Marelan yang diapit Sungai Deli dan Sungai Badera. Jadi rencana kami nanti penanganannya itu di Marelan kita buat folder-folder beberapa titik, kita bangun kolam, kemudian dipompa ke Sungai Deli. Jadi sungai di Medan ini yang pernah dinormalisasi hanya Sungai Deli, itupun sudah 40 tahun yang lalu," urainya.
Menurut Akhyar, permasalahan banjir di Medan bukan hanya masalah tekhnis semata. Sebab di sepanjang pinggiran sungai juga harus dipikirkan kondisi sosialnya.
"Tapi ternyata problemnya tidak hanya masalah teknis semata. Karena di sepanjang sungai itu kondisi sosialnya tidak segampang mendebatkannya. Tapi harus dicari solusi dengan kearifan kita sendiri. Jadi tidak sesederhana mendiskusikannya. Karakteristik ini yang harus dipahami," terang Akhyar.
Dalam kesempatan itu, Ketua Panwaslu Medan Sunggal Bintang Tri Pamuji mengatakan acara yang digelar Akhyar bersama para pendukungnya itu tidak ada pelanggaran, terutama dalam hal protokol kesehatan Covid-19.
"Pelanggaran belum ada untuk kegiatan hari ini di sini. Untuk keramaian dan kapasitas ruangan memang disesuaikan dengan panitia. Sebelum kegiatan maksimal itu 50 peserta undangan," dalihnya.
"Kalau pun ada pelanggaran protokol Covid-19, dari Bawaslu tidak bisa langsung melakukan penindakan. Tapi kita usulkan saran perbaikan agar ke depannya tidak terulang lagi," ucapnya.
Terpisah, Tokoh Muhammadiyah, Syamsir Alam, yakin Akhyar - Salman menang Pilkada Medan meski hanya diusung Partai Demokrat dan PKS. Sebab kedua partai ini cukup solid.
"Walau cuma diusung dua partai tapi saya tetap yakin pasangan ini akan menang. Keuntungan ini juga harus kita sampaikan. Apalagi saya banyak ngobrol dengan mahasiswa dan tokoh agama, Akhyar ini mau jadi wali kota benar gak? Kalau mau jadi wali kota yang benar Insya Allah kita akan beri solusinya," ujarnya.
Diketahui, Akhyar Nasution berpasangan dengan Salman Alfarisi maju Pilkada Medan. Pasangan nomor urut 1 ini hanya diusung Partai Demokrat dan PKS.
Mereka akan melawan menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution yang berpasangan dengan Aulia Rachman yang mendapat nomor urut 2. Bobby - Aulia diusung 8 partai politik antara lain PDIP, Gerindra, Golkar, NasDem, PPP, PAN, Hanura, dan PSI.
Komeng TS =
Ga melanggar protokol ?
Di wawancara media Ketua Panwaslu masih bisa menyebutkan sebagian pasal 58 tentang maksimal peserta yang hadir. Tapi bagian jaga jarak 1 meternya ga disinggung.
Kalau kampanye tapi semua calonnya melanggar protokol seperti ini ya mending undurin aja pilkadanya







reid2 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
830
Kutip
24
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan