Kaskus

Regional

khoirul48Avatar border
TS
khoirul48
[Coc Reg. Solo] Cerita tentang Kampung Seniman
Selamat siang para sesepuh, pinisepuh, sederek, kaliyan rencang-rencang Regional Solo, selamat bersantai emoticon-Wowcantik
Kali ini ijinkan saya bercerita sedikit tentang Kampung Kemlayan yang ada di tengah Kota Surakarta. kembali lagi apa yang menarik dari Kampung Kemlayan ini ya? emoticon-Thinking

Spoiler for Lokasi:


Lokasi Kampung Kemlayan ini berada tepat di sisi selatan dari Jalan Slamet Riyadi. Kalau teman-teman pernah membaca tentang Bu Susi yang berfoto dengan background mural dirinya di Kota Surakarta, lokasi itu merupakan bagian dari Kampung Kemlayan ini emoticon-Big Grin


"Bila ada yang bertanya dimanakan Kampung Seni di Kota Surakarta (Solo), Kampung Kemlayan lah yang mungkin menjadi jawabannya"


Dahulu kampung ini merupakan tempat tinggal dari abdi dalem Karawitan dari Kraton Surakarta yang disebut Mlaya. Pada suatu ketika Sinuhun PB IV belajar gamelan dengan serius di Kampung Kemlayan ini hingga lupa waktu dan melupakan sholat. Untuk menebus kesalahannya maka beliau memutuskan untuk membangun tempat ibadah di daerah ini, akan tetapi ketika membangun sumur sebagai sumber air untuk berwudhu Sinuhun PB IV mengalami kendala karena air yang keluar sangat kotor, hal itu berulang di sumur kedua yang beliau bangun, hingga di sumur ketiga beliau baru mendapatkan air yang jernih. Setelah mendapat sumur yang cocok Sinuhun PB IV kemudian menunaikan sholat dan seusainya Beliau kemudian berkata:

“Para kawuloku lan poro abdi dalem, mulo podo seksenono, wiwit
sakiki desa iki tak jenengi Desa Kamulyan"

Cerita tersebutlah yang menjadi cikal bakal dari Kampung Kemlayan ini.

Spoiler for Salah satu sumur di Kemlayan:



Kampung Kemlayan tidak dapat dipisahkan dari kesenian, karawitan, tari, serta penabuh gamelan. Pada jaman dahulu Warga Kemlayan banyak sekali yang memiliki gamelan hingga muncull istilah

Anak Kemlayan jika tidak bisa menabuh gamelan atau menari, bukan anak Kemlayan”


Spoiler for Bermain Gamelan:



Bisa dibilang pada jaman tersebut Kampung Kemlayan ini tidak pernah sepi dari geliat aktivitas yang berhubungan dengan kesenian, baik disanggar-sanggar yang ada di Rumah penduduk Kemlayan ataupun di Gedung-gedung Kesenian di Sekitar Kemlayan. Hingga pada suatu waktu dimana kesenian tersebut mulai ditinggalkan oleh generasi-generasi selanjutnya karena kekosongan tokoh penggerak di Kampung Kemlayan. Melihat kondisi tersebut membuat S. Ngaliman, seorang abdi dalem serta Empu Tari tidak tega melihat kondisi tersebut dan berusaha membangkitkan kembali eksistensi kesenian di Kampung Kemlayan melalui BARADA (Bina Raga Budaya) dan Sanggar Pamungkas.

Hal tersebut kembali menggeliatkan kembali aktivitas Kesenian di Kampung Kemlayan ini anak-anak serta para pemuda mulai kembali berlatih berkesenian bahkan hingga menarik warga dari luar negeri yang tertarik dengan tarian Bapak S. Ngaliman belajar di sini. Akan tetapi kondisi redupnya aktivitas kesenian kembali terulang di Kampung Kemlayan ini setelah tidak adanya Bapak S. Ngaliman. Sosok seorang tokoh sepertinya sangat dibutuhkan sekali di Kampung ini sehingga keberlangsungan kegiatan kesenian bisa terus berlangsung dan tidak berakhir hanya dalam sebuah cerita semata.

Salah satu bukti eratnya hubungan kesenian dengan Kampung Kemlayan ini dapat dilihat dari Not Rantai yang diciptakan oleh Mloyosetika yang merupakan salah satu seniman di Kampung Kemlayan ini. Selain not rantai, ada juga Wayang Wahyu yang diciptakan oleh menantu dari Mloyosetika yang menikah dengan putrinya Roesradiwidjojo. Terakhir ketika saya kesana, Rumah dari Mloyosetika ini digunakan oleh beberapa orang luar negeri yang sedang belajar tentang kesenian budaya di Kota Surakarta.

Spoiler for Suasana nDalem Roesradi Widjojosawarno:


Dan di Kampung Kemlayan inilah lahir seorang maestro Keroncong, yakni Gesang Martohartono atau yang kerap kita kenal dengan nama Gesang yang terkenal akan lagunya Bengawan Solo. Sebuah lagu yang hingga kini telah di alih bahasakan sedikitnya di 13 Negara. Kediamannya di Kampung Kemlayan sekarang dihuni oleh keponakannya dan bisa kita lihat di sini jajaran penghargaan kepada Seorang Gesang atas dedikasinya di dunia musik keroncong.

 Selain dipenuhi dengan aktivitas yang bersinggungan dengan dunia kesenian, di
Kampung Kemlayan juga terdapat berbagai peninggalan sejarah seperti nDalem selir MN VII yang sering digunakan untuk pementasan tugas akhir mahasiswa ISI. nDalem ini sekarang dimiliki seorang maestro tari asal Solo bernama Sardono W Kusumo, akan tetapi beberapa bagian dari nDalem ini yakni Pendapanya tidak bisa kita lihat karena sudah dipindahkan oleh Bapak Sardono ke Jakarta. Hal tersebut diambil lantaran beliau sekarang ini lebih banyak menetap di Jakarta, untuk itu pendopo dan ndalem turut dibawa agar senantiasa dapat di rawat keaslianya.

Spoiler for Suasana Kedianman Bapak Sardono W Kusumo:



Selain itu masih ada juga nDalem Pangeran Singosari; rumah Ha Yin, seorang pengusaha mebel yang bertugas membuat perabotan dalam keraton; nDalem Prodjoloekitan yang mana milik seorang arsitek keraton kasunanan; dan
rumah Keluarga Abdul Fattah, seorang pengrajin batik di Kota Surakarta dimana rumah yang sekarang ditempati ini telah berdiri sejak 1830. 

Itulah sedikit cerita mengenai Kampung Kemlayan, kampung seni yang saat ini keberadaanya mungkin perlahan mulai luntur dan menjadi seperti kampung-kampung pada umumnya. Apabila ada kesungguhan dari berbagai pihak rasanya bukan mustahil untuk kembali menghidupkan suasana seni yang dahulu menjadi ciri khas dari kampung ini emoticon-angel

Di lain kesempatan apalabila ada teman-teman yang ingin singgah dan mengenal tentang Kampung Kemlayan ini, mungkin bisa menghubungi saya, barangkali bisa saya temani berjalan-jalan sembari mengenal lebih dalam tentang Kampung Seni yang satu ini emoticon-Malu

Terima kasih yang sudah meluangkan waktu untuk membaca thread dari saya dan selamat bearkhir pekan ya emoticon-Cool

Sumber Tulisan: Lakulampah dan Jejak Bocah Ilang
Gambar: [url=https://web.S E N S O Rt=a.331920913601955&type=3]Dokumentasi Kegiatan Blusukan Solo Gerak Nada Pusat Kota "Menyusuri Sejarah Kemlayan"[/url] ; [url=https://web.S E N S O Rt=a.636069239853786&type=3]#3thBlusukanSolo Hari Ke-1[/url] ; [url=https://web.S E N S O Rt=a.1256056871188350&type=3]Gelar Potensi Wisata Kampung Kota - Kemlayan
[/url]

*Kaskuseryang baik selalu meninggalkan jejaknya emoticon-Cendol Gan emoticon-Rate 5 Star
Diubah oleh khoirul48 27-09-2020 11:37
Shyesun.puchaAvatar border
UriNamiAvatar border
delia.adelAvatar border
delia.adel dan 3 lainnya memberi reputasi
4
668
15
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan